Part 14

405 64 62
                                    

DISTANCE




-EMPATBELAS-



===





Satu persatu lawan Woohyun telah gugur. Kakinya juga mulai terasa sangat lemas dan juga tidak karuan rasanya. Namun ia masih tetap bersemangat dan mengangkat kepalanya saat semua dukungan tertuju pada dirinya. Bukan semuanya, melainkan semua teman sekelasnya. Bahkan Woohyun pun tak percaya jika Taecyeon rela membolos kerja demi melihat dan menangani kaki nya nanti di akhir pertandingan..

Woohyun terduduk di bangku penonton sementara, ia sedang mengelap keringat dan juga mendapat pelayanan special dari teman - teman sekelasnya. Bayangkan saja, hari ini ia melawan lebih dari 23 orang di dalam satu hari. Dan kini lawan terakhirnya adalah Mijoo. Di sana Mijoo tidak habis habisnya menatap Woohyun dengan hara harap cemas.


Sunggyu masih sama seperti kemarin pagi. Ia masih sedikit cuek, tidak seperhatian biasanya. Mijoo hanya diam, dan memutuskan juga ikut diam. Mungkin hadiah kemenangan nanti bisa membuat Sunggyu senyum dan bangga lagi. Batin Mijoo.



Woohyun terlihat sangat nyaman dan enjoy dengan keadaannya saat ini. Dan itu membuat Mijoo panas dan juga jengkel.





“PERTANDINGAN FINAL ANTARA NAM WOOHYUN dan LEE MIJOO SEGERA DI MULAI”


Semua siswa bersorak sangat histeris dan antusias. Meskipun hanya lomba antar sekola, namun sekolah itu menyimpan banyak dendam pada sekolah ini. Tahukan? Jika antar sekolah pasti ada yang bikin iri dan juga dendam. Jika di dunia nyata tawuran antara pelajar. Tapi jika di fanfiction ini. Tawuran Prestasi.

Taecyeon sedikit memberi sesuatu agar kaki Woohyun bisa bertahan hingga babak 2 nanti. Woohyun juga sangat senang dengan adanya Taecyeon, ia tidak merasa keberatan dengan tatapan iri teman sekolahnya. Yang jelas itu sudah kewajiban Taecyeon Hyung, pikir Woohyun. Hingga saatnya kini ia dan Mijoo sama - sama memasuki lapangan.

Teriakan terdengar semakin keras saat pluit mulai di bunyikan. Mijoo terlihat dengan gesit melakukan serangan terhadap Woohyun. Hingga saat ini point Woohyun tertinggal sedikit jauh dengan Mijoo.

Di sana Mijoo sering tersenyum senang saat Woohyun jatuh terduduk akibat kakinya yang benar - benar terasa sangat sakit.

Dengan hasil akhir, babak satu point antara Mijoo dan juga Woohyun seri.

Woohyun mengusap peluhnya dengan sebuah handuk kecil yang di berikan oleh Sungjong. Ia benar - benar sangat kelelahan dan bahkan kepalanya pun juga terasa sangat pusing. Mijoo yang memang mempunyai fisik yang sehat hanya biasa -  biasa saja.

“Kuatkan aku tuhan, Aku hanya ingin membukttikan jika Aku ini bisa” Ucap Woohyun lirih. Ia menatap semua teman -  teman sekolahnya yang kini tengah mengejek dirinya.









PRIIIIIIIITTTTTTTTTTTTTT~







Pluit babak dua sudah berbunyi dengan begitu nyaring. Kini Woohyun bangkit dengan kaki yang sedikit terpincang sebelah. Mijoo terlihat sangat gencar melawan Woohyun dengan berbagai macam serangan. Bahkan sesekali teriakan kecil terdengar di telinga Mijoo.

Sunggyu dan juga Myungsoo sama - sama memperhatikan Woohyun dengan jelas. Bahkan mata mereka terlihat sedikit membola saat melihat wajah Woohyun yang meringis menahan sakit.

Waktu yang tersisa hanya 20 menit saja, namun point atau skor Woohyun dengan Mijoo masih terpaut sedikit jauh. Dan lagi lagi Mijoo lebih unggul. Membuat hati dan fikiran Woohyun semakin terpacu dan semakin beramibisi untuk memenangkan pertandingan berharga ini.


Tanpa Woohyun sadari, ia merasa kakinya seakan sembuh dan dengan gesit pula membalas serangan dari Mijoo membuat yeoja itu sedikit kualahan.










PRIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTT~








Pertandingan di menangkan oleh Woohyun, Namja itu seketika limbun dan bersimpuh di atas lapangan pertandingan. Dengan nafas yang sedikit terengah - engah dan juga peluh yang membanjiri wajahnya. Semua terdiam, tidak ada sorak kegembiraan yang terdengan di telinga Woohyun. Woohyun hanya tersenyum, semua mata tertuju pada Mijoo yang kini langsung meninggalkan arena perlombaan tanpa sepatah kata pun.


Taecyeon yang melihat reaksi siswa di sekolahan ini sedikit bingung dan hanya diam tanpa niatan untuk bertanya.



Sunggyu dan Myungsoo yang jatuh terduduk di lantai segera bangkit. Mereka sama - sama berdiri dan kompak. Hingga mereka tersadar dan saling berhadap hadapan.



“Kenapa kau berdiri?” Tanya Myungsoo dan Sunggyu kompak. Mereka kembali berdecih secara bersama’an. Bahkan tanpa ada niatan untuk mengejar Mijoo yang mungkin untuk saat ini sedang terpuruk dan merasakan malu yang luar biasa.


Dengan sedikit tergopoh - gopoh, Taecyeon menghampiri Woohyun dan membantunya berdiri.


“Kaki mu bengkak Woohyun, kau harus segera mendapat perawatan”

Woohyun hanya menggeleng. Saat ini ia tidak ingin perawatan. Melainkan hanya istirahat saja, itu sudah lebih dari cukup bagi nya.

“Kau hebat, kau benar - benar hebat Woohyunie. Aku fikir kau akan kalah tadi, dan ternyata kau lah winner Woohyun ah” Puji  Taecyeon.

Woohyun hanya mengangguk kecil ia sama sekali tidak percaya jika saat ini ia mampu mengalahkan Mijoo dengan begitu mudahnya.







-







Setelah perlombaan itu, Woohyun kembali duduk di kursi roda. Membuat semua siswa kembali menghujatnya akibat fisiknya yang sangat lemah dan rentang sekali akan penyakit.



Woohyun hanya tersenyum, menanggapi semua bullyan itu. Ia justru semakin termotivasi dan juga bangga akan dirinya sendiri. Hingga membuat semua temannya bersusah payah menegur kekurangannya.



“Gwaenchana Hyunie? Wajah mu lagi - lagi pucat hari ini. Apa kau kuat untuk latihan nanti” Tanya Jiae cemas.



“Kau meragukan ku Jiae-ya, Nan Gwarnchana. Aku bisa kok, hanya saja sekarang aku merasa sedikit sakit jika berdiri. Mianhe...”Ucap Woohyun merasa tak enak.

‘' Kenapa kau minta maaf pada kita, justru kita bangga mempunyai teman sepertimu Hyun. Kau sakit tapi tetap berjuang demi nama baik sekolahan kita. Kau sama sekali tidak merasa sakit hati dengan apa yang mereka ucapkan. Justru kau semakin semangat” Puji Jiae.



“Dan aku harap, kau juga seperti itu Ji~. Kau jangan mudah terpancing emosi, kau harus bisa mengendalikan emosi mu. Aku yakin kau itu pemaaf. Bahkan termasuk dengan mantan pacar mu yang sekarang jadian dengan sahabat mu sendiri. Mereka juga satu kelas kan dengan Sunggyu?”



Jiae hanya mengangguk pelan. Ternyata kisah percintaan Jiae tidak jauh berbeda dengan Woohyun.

“Tenang, hukum alam emang gitu. Sesuatu yang baru selalu terlihat menarik dengan sesuatu yang lama”Ucap Woohyun mencoba meyemangati Jiae.

Jiae tersenyum dan menatap Woohyun dengan tatapan semangat, tatapan yang jarang ia tunjukkan pada siapapun setelah kejadian itu.

“Pacaran kok sama orang baru”Gurau Jiae. Memebuat tawa bodoh Woohyun terdengar begitu saja. Mereka sama - sama tertawa dengan mantan mereka masing - masing.













To Be Continue







Hah... akhirnya gak ada part nyesek kali ini...
kasian namu juga ya... kalau dipikin ngenes terus...
Maaf pendek
keep voment

See You~

DISTANCE [√ COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang