Part 18

388 66 28
                                    

DISTANCE



-DELAPANBELAs-






===








Sunggu tersenyum hangat saat melihat Woohyun sudah tidur dengan tenang. Meskipun sebelum tidur, ia harus memuntahkan isi perutnya hingga membuat tubuhnya lemas. Mungkin efek dari obat kimia itu tidak bekerja terlalu baik dalam tubuh Woohyun.



"Kau harus sembuh, apapun yang terjadi kau harus kuat! Apa kau tidak merindukan ku, Mandu? Masa kita ketemu sudah di sambut sendu - sendu seperti ini" Ledek Sunggyu berbicara pada Woohyun yang sedang tertidur.



Sunggyu menghela nafasnya berat, ia beranjak dari tempat duduknya. Ia mencium kening Woohyun sekilas. Ia menggenggam tangan Woohyun erat. Ia mengusap halus keringat di kening Woohyun. Keringat dingin lebih tepatnya!









-








Keesokan harinya....



Woohyun terbangun dengan keadaan kepala yang sedikit pusing dan berkunang - kunang. Ia meraba sisi di sampingnya, dan hanya mendapati sosok suster yang setiap pagi mengganti infusnya. Woohyun tersenyum hangat, mencoba mengucapkan kata - kata tiba tiba lidahnya terasa keluh.


"Selamat pagi. Bagimana keadaannya, apa yang pusing"


Woohyun hanya menggeleng lirih, ia berusaha berbicara namun kenapa sangat sulit sekali.



"Di..ma..na..la..ki..la..ki..ke..ma..ri..n?"



Suster itu hanya tersenyum kikuk. Sungguh ia terpesona dengan laki laki yang barusan keluar dan berpapasan dengannya. Woohyun hanya mengerutkan keningnya bingung. Bukannya menjawab, suster tersebut justru melamun sambil tersenyum.


"Di..ma..na..su..s?"



Suster tersebut segera tersadar, ia menggeleng kecil sambil memeriksa keadaan Woohyun.


Woohyun yang merasa di abaikan sedikit memukul lengan suster tersebut sangking gemasnya.



"Dia baru saja keluar saat saya membuka pintu kamar rawat kamu. Memangnya ada apa? Siapa dia. Pacar kamu?"



Woohyun hanya menggeleng lirih. Ia masih mengingat jelas, bagaimana keadaan Sunggyu saat ia tinggalkan.








-







Siang harinya, ruang rawat Woohyun terlihat sangat ramai. Ternyata semua teman - teman di kelasnya sedang mejenguknya. Jiae dan Sungjong tak henti - hentinya tersenyum dan memeluk Woohyun dengan erat. Mereka benar - benar takut sahabatnya sakit lagi.



"Akhirnya kau sadar juga, Woohyun. Aku senang jika melihat mu cemberut seprti ini" Ledek Jiae sambil tersenyum bahagia.


Woohyun hanya mendengus kesal. Jiae benar - benar sangat berlebihan padanya saat ini. Sedangkan Sungjong, namja cantik itu hanya tersenyum.



Suasana terlihat lebih ramai lagi saat tiba - tiba pintu terbuka menampakkan wajah lelaki tampan yang sedang berjalan kearahnya dengan gagah memakai jaz kebesarannya yang berwarna putih.


"Selamat pagi! Bagaimana keadaan mu, Woohyun?" Taecyeon menyapa Woohyun dengan senyum manisnya. Membuat Jiae mendengus kesal melihatnya.




"Dokter itu sungguh pilih kasih, giliran dengan Woohyun saja terus-terusan tersenyum. Giliran dengan kita yang tanya. Pasti di marahin deh" Gerutu Jiae.



Woohyun terkekeh kecil melihat reaksi Jiae. Begitulah Jiae, jika sudah sebal dia akan blak - blakkan dan terbilang tidak punya urat malu. Tapi Woohyun bisa memaklumi itu semuanya.


"Kaki mu sudah mulai sembuh juga yah, jangan kebanyakan gerak juga. Jika di buat istirahat seperti ini, kau akan sembuh lebih cepat juga." Ucap Taecyeon.



Woohyun hanya mengangguk kecil dan menampilkan senyum bahagianya karena akan segera sembuh. Dan tahukah kalian? Siapapun yang melihat ekspresi Woohyun saat itu akan sangat gemas serasa ingin membawanya pulang dan mengunci dikamar dan memeluknya sepuasnya.



Tapi tiba - tiba Woohyun teringat oleh perlombaannya..



"Taec Hyung, aku bolehkan ikut pertandingan"


Taecyeon menggeleng pelan dengan spontan. Sungguh, saat ini ia benar - benar sangat mengkhawatirkan keadaan Woohyun. Tapi namja itu masih saja keras kepala dan tidak mau mengerti akan keadaannya sendiri.



"Keundae Wae, Hyung?" Ucap Woohyun lirih.



Jiae hanya bisa menundukkan kepalanya. Ia takut Woohyun akan kecewa dengan keputusan Taecyeon saat ini. Seketika suasana menjadi hening. Woohyun masih betah menatap Taecyeon dengan mata puppy nya seakan meminta izin.



"Coba kau fikir kan lagi, Woohyun? Apa resiko yang akan kau tanggung nantinya. Lihat, sekarang saja kau masih lemas seperti itu. Kaki mu juga cepat membaik jika kau banyak istirahat. Ayolah, ini demi kebaikan mu sendiri juga"


Woohyun tetap menggelengkan kepalanya. Ia kekeh ingin mengikuti lomba itu.



"Dan jika Woohyun tidak bisa ikut, dia akan di gantikan dengan Mijoo" Ucap Jiae lirih.



Woohyun membolakan matanya, dengan cepat ia segera bangkit dari tidurnya. Namun dengan cepat pula Taecyeon menahannya.



"Kau tidak boleh egois. Biarkan Mijoo yang membawa piala untuk sekolahan mu. Piala mu kan juga sudah banyak, apa itu masih kurang buat mu" Gertak Taecyeon.




"Kau tidak mengerti Hyung? Bagimana rasanya menjadi aku. Aku tahu aku lemah, aku penyakitan. Sedikit - dikit lelah, sedikit - dikit mengeluh sakit. Tapi itu sama sekali tidak mengurangi semangat ku untuk tanding Hyung. Kau harus faham itu, Taec Hyung. Itu pemikiran mu Hyung, beda lagi dengan pemikiran ku. Aku kuat, aku bias, Hyung..."




Taecyeon memalingkan wajahnya sejenak. Ia benar - benar angkat tangan jika sudah di paksa seperti ini. Ia tidak suka di paksa, tapi lagi - lagi namja ini sangat egois. Dan tidak memikirkan keadaannya sendiri, justru memikirkan orang lain.



"Tapi kondisi mu...”



"Aku tau, aku juga sadar. Aku lemah memang. Hanya aku bisa, setidak nya bertahan untuk yang terakhir kalinya. Ini bukan lomba main  main, Hyung. Ini impian ku sejak dulu, jadi kumohon"


Taecyeon menghela nafasnya berat, namun detik kemudian ia mengangguk pelan. "Kau harus berani menanggung resikomu sendiri jika ikut pertandingan itu. Permisi"




Taecyeon segera melangkahkan kakinya keluar kamar rawat Woohyun. Sontak semua teman Woohyun berteriak histeris saat Woohyun tidak di gantikan lagi oleh Mijoo. Begitupun juga Jiae dan juga Sungjong. Mereka berdua segera memeluk Woohyun sangking senangnya..





To Be Continue



Part ini udah ada di draft sebelum q pengen hiatus bentar...
Dri pada nganggur di draft aq publish sekarang aja....

Ditunggu voment nya....

See you~

DISTANCE [√ COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang