Part 22

434 61 39
                                    

DISTANCE

-DUAPULUHDUA-

===


Terjatuh?

Menangis?

Lemah?



-





Taecyeon segera menghampiri Woohyun yang kini terjatuh dengan berbagai macam sakitnya. Taecyeon tersenyum tipis saat Woohyun menggelengkan kepalanya lirih. Ia memukul kakinya pelan, dengan cepat Taecyeon memeluk Woohyun dengan erat seakan ikut merasakan bagaimana sakitnya yang di derita oleh Woohyun.

"Kau berhasil" Gumam Taecyeon lirih.

Woohyun mengerang dalam tangisnya, meremas kemeja Taecyeon seakan mencurahkan sakitnya yang ia derita.

Tak lama kemudian, pandangan Woohyun berubah menjadi gelap. Taecyeon menghela nafasnya pendek, ia segera membopong Woohyun menuju ruang daurat yang berada di gedung ini. Semua teman - teman Woohyun segera mengikuti Taecyeon dari belakang. Suster Park terlihat tergopoh - gopoh sembari membawa tas yang mungkin di dalamnya terdapat berbagai macam obat untuk meringaknkan rasa sakit yang di derita oleh Woohyun.








-



Setelah di pasangkan infus, Woohyun mulai sadar. Ia memandang temannya satu persatu. Menatap lekat - lekat wajah yang belakangan ini sangat setia dengan dirinya. Bahkan Myungsoo dan juga Mijoo juga berada di sampingnya saat ini. Ia memegangi kepalanya, rasa sakit itu masih menerpa dirinya.





-




Di sisi lain, dua orang paruh bayah terlihat sedang berbincang dengan hangatnya di dalam kantor, mereka adalah Nan Joo Hyuk dan Ok Kwang Ik. Mereka terlihat sangat asyik dengan perbincangan mereka saat ini. Namun, perbincangan mereka harus terhenti saat melihat tayangan televisi yang berada di ruangan milik kwang Ik ini.

"Baru - baru ini, aku terkagum dengan sosok Namja di Korea. Dia tampan, wajahnya aku seperti kenal. Dan dia punya jiwa semangat yang tinggi. Anakku saja sudah mengakui akan hal itu, meskipun kakinya sakit. Dia tidak pernah absen dari perlombaan. Bahkan anakku juga berkata, jika orang tua namja itu tidak pernah memperhatikannya."

JooHyuk terdiam, entah kenapa ia sangat merasa jika dirinya saat ini tersindir. Ia menatap Kwang Ik yang saat ini nampak serius memperhatikan sajian acara di televisinya. Joohyuk juga ikut terpancing untuk melihat siaran tersebut. Sayangnya, namja yang kwang Ik idolakan itu tertutupi oleh kerumunan orang yang ingin membantunya.

"Anakku Taecyeon menanganinya dengan giat, tapi kemarin ia sering mengeluh. Kondisi namja itu kerap melemah secara tiba - tiba, aku tidak faham apa yang di pikirkan namja itu. Mungkin ia sedang merindukan sosok keluarganya"

Joohyuk hanya tersenyum tipis melihat cerita sekilas dari Kwang Ik, ia sangat penasaran akan siapa sosok namja tersebut. Kwang Ik terlihat kembali membuka beberapa map dan juga berkas - berkas yang sempat ia telantarkan demi memantau namja yang di tangani oleh anaknya barusan.






-






Setelah sadar, Woohyun hanya bisa diam. Ia menatap lurus kedepan dengan pandangan kosong. Ia merasakan gagal menjadi anak, gagal untuk mencari perhatian seorang orang tua. Gagal membahagiakan mereka secara sempurna. Gagal akan semua yang ia miliki.

DISTANCE [√ COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang