Tekan 🌟
🍁🍁🍁
"Jadi guys, kita lagi di Paris nya Jawa, alias Bandung. Kalo mau diulik lagi..sejarah Bandung tuh panjaaaaaaang banget. Jadi temen-temen di sini ada yang mau jelasin gaa??"
"Plis jangan live di ig aja Kii.. Pusing gw liatnya" Vin mendorong hp yang dipegang Kiki, mengarahkannya ke arah lain.
"Yee..ini kan cuplikan buat video besok, vlog yang berfaedah. Ada pelajaran sejarahnya juga."
"Ini udh malem, dan kita bukan lagi di tempat-tempat bersejarah. Kita masih di perjalanan ke tempat nginep."
"Jadi gitu guys, bye byee. See ya!" Kiki melambaikan tangannya ke arah hp.
"Balonku ada lima. Rupa-rupa warnanya. Hijau kuning kelabu merah muda dan bi-"
"Iya halo bang, halo. Ada ape? Jangan nyolot ogeb. Ya udah sih biasa aja. Udah lah, udah bilang ke daddy dari taun kemaren. Yeee..bye abang"
Kiki menyernyit, apa-apaan itu? Tadi telepon dari kakak Vin dan nada deringnya lagu anak-anak? "Dari kakak kamu? Bilang apa?"
"Dia nanya udah izin ke ortu belom, gitu sih."
"Terus itu lagu balonku apaan maksudnya?"
"Mana gw tau," Vin mengangkat bahu "dia emang udah rada gila. Ngapain coba ganti nada dering, keras lagian suaranya."
"Acieee..Vin suka lagu anak-anak" Via teriak ketika mobil yang dikendarai Ali menyalip mobil Vin
"Meletus balon hijau, DOR!" sambung Ali
"Ahahahaa, aduh kaget euy" Faiq tertawa kencang, pura-pura kaget, sambil melambaikan tangannya ke arah Vin.
"Dasar temen kampret" Vin menunjuk-nunjuk dvd mobil yang mengeluarkan suara teman-temannya.
Ya, panggilan grup yang disambungkan dengan dvd mobil.
"Aku gaikutan ya Vin" ucap Ica dan Ayu bersamaan
"Maaf Vincy.." Ali teriak, menunjukan wajah bersalahnya
"Bego ih, yang bener nyetirnya. Gw gamau mati muda, idiot" Via teriak tak kalah kencang, menarik Ali kembali ke posisi yang benar di balik kemudi
"Kalian semua luar biasaa" Faiq teriak dengan sangat keras, mengacungkan kedua ibu jarinya.
"500 meter lagi ada macet gais, kita gabisa puter balik."
Terdengar suara tepukan, entah siapa dan dari mobil yang mana, "Btw sakit punggung, pegel, ada yang mau gantiin nyetir ga?"
"Sini, pindah aja. Nanti gw yang nyetir. Pulangin aja tuh mobil Faiq nya."
"Cukup ga tuh?? Aku gamau dempet-dempetan."
"Ne, ne, princesa!"
"Niat ga sih manggilnya? 'ne' maksud kamu tuh 'hei' kayak di anime gitu kan. Tapi ujungnya 'princesa' bahasa Spanyol, artinya putri." Vin menjitak Ali ketika mereka sedang menepi di sebuah kafe setelah kesepakatan memulangkan mobil Faiq.
"Maaf. Perdón, princesa."
"난 너의 곁에 있을게" terdengar lantunan lagu Korea yang familiar.
"Kyaaa!! Lagu favorit akuu!!" jerit Ayu
"It's a beautiful life.
너의 뒤에 서 있을게.
Beautiful love.
하늘아래 너와 있다면.
숨쉬는 것만으로도 좋아."
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me Vin
Fiksi Remaja"Kenapa sih bingung gitu? Panggil ya panggil aja, gausah ragu. You can call me Vin, like my family" "Of course i will. But I'll call you Az, and you can call me Panda as you wish" Yap, jarang bahkan tak ada yang memanggilnya Vin, kecuali keluarganya...