Tiga

45 9 5
                                    

Vin mengambil handphonenya yang berdering.

"Yo, Z. Kau sudah tau Mr.Allard akan pulang hari ini?"

"Ya, Uncle, tepatnya datang jam berapa?"

"Sekitar jam 7 malam. Tapi hanya Mr.Allard dan adik kembarmu."

"Eh..kenapa mommy tidak pulang?"

"Aku tidak tau pasti. Kau bisa menanyakannya Z. Ah-maaf, sepertinya aku harus mengurus beberapa berkas sebelum kedatangan ayahmu."

"Oh ayolah Uncle Dave, ini hari libur dan kau masih bekerja? Kau ingin daddy marah?"

"Aku mengambil libur hari Sabtu Z. Lagipula ini adalah berkas untuk rapat besok. Mr.Allard memintaku menyiapkannya hari Jumat, tapi aku belum memeriksanya. Satu lagi, Z. Berapa kali kubilang untuk tidak memanggilku dengan embel-embel uncle? Aku tidak setua itu, kau tau."

"Baiklah, sampai jumpa Uncle Dave"

Vin langsung memutuskan panggilannya. Lalu berteriak sambil melompat-lompat di kasur. Hari ini ayahnya pulang, dia bisa memeluknya setelah 3 hari ini ayahnya dipeluk oleh adiknya.

"Hoo..liat siapa yang senang karena akan bertemu pujaan hatinya. Kau terlalu memonopoli daddy, Vin."

"Apa sih, kau terlalu berlebihan. Aku tidak memonopoli daddy. Kau saja yang kesal karena mommy tidak pulang hari ini."

Nic memunggungi adiknya yang melompat dari kasur "Aish, dimana letak kebenaran teman-temanku yang berkata bahwa anak perempuan lebih mirip ibunya. Vin tidak ada anggun-anggunnya sama sekali"

"Tentu saja temanmu benar. Aku sebenarnya sangat anggun. Kau bisa mengetahuinya jika kau tidak melihat keburukanku saja"

"Memangnya apa kelebihanmu? Memangnya kau pernah melakukan kebaikan yang sangat berarti? Kau bahkan enggan memakai gaun dan kau sangat suka keluar rumah menggunakan rok atau celana pendek. Sebelah mana keanggunannya??"

"Nic, kata daddy, jika kau melakukan suatu kebaikan, kau tidak perlu memberitahu dunia tentang kebaikanmu itu. Tapi jika kau memaksanya, aku bisa berada di sampingmu seharian saat di sekolah agar para fans mu tidak mengganggumu."

"Dan aku harus membalas kebaikanmu itu dengan apa?? Bukankah kau selalu melakukan sesuatu yang bermanfaat juga bagimu? Kau ingin dekat dengan salah satu temanku?"

"Huh, kau selalu saja berburuk sangka pada adikmu yang manis ini. Lagipula untuk apa kau melakukan sesuatu yang merugikan bahkan membahayakanmu?"

"Baiklah, terserah kau saja Vin. Lebih baik kau mandi dan dandan lah yang cantik. Aku harus memeriksa bunga dulu"

"Hoo..lihatlah siapa yang merawat bunga saat mommy tak ada di rumah"

"Argh susah banget sih baik ke elu Vin. Bodo amat ah, gw ga peduli ngomong kayak gimana. Awas aja lo Vin"

"Ya udah sih, Vin juga ga peduli. Pergi sana. Lagian Bangke aneh, marah tapi tetep masuk ke kamar Vin."

Nic mengepalkan tangannya, mengangkatnya "Euh, dasar nyebelin. Dasar anggur kesayangan daddy"

Vin hanya terkekeh melihat kakaknya. Ya, itulah Nic. Dia benar-benar baik dan aku sangat menyayanginya.

🍁

Kau pernah melihat daddy ku? Dia adalah sosok lelaki sempurna di dunia. Bukan hanya fisiknya yang sempurna, sikap sifat dan hatinya juga seperti itu. Aku tidak tau berapa umurmu, tapi aku yakin kau akan jatuh cinta pada daddy jika melihat apalagi bertemu dengannya. Namun jangan berbesar hati, daddy hanya akan mencintai mommy sepanjang hidupnya. Ah, itu daddy.

Call Me VinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang