Saat matahari terbit dan tenggelam, hari hari seakan biasa saja. Para kaum vampir di Negeri Latcian beraktivitas seperti hal nya manusia. Mereka sudah biasa memakan makanan manusia dan jarang menyesap darah. Kaum Vampir sudah hidup di dunia modern. Sama halnya manusia, kehidupan kaum Vampir tidak membeda bedakan status kekuasaan.
Singto yang semula tidak menerima keberadaan Krist sebagai saudara tiri, kini ia mulai menerimanya. Sudah 5 tahun berlalu dengan sangat cepat. Krist sudah berumur 8 tahun, sedangkan Singto sudah berumur 9 tahun.
"Hei Gembul, bawakan aku makanan dari dapur!." Seru Singto menatap Krist.
"P'Singto ambilah sendiri ke dapur atau suruhlah pelayan."
"Huh, kau..."Singto yang ingin sekali menendang adiknya hingga jatuh tersungkur ke lantai. Sejak tadi mereka hanya memainkan game masing-masing."Nong Krist, tolong ambilkan camilan dari dapur." Ucap Singto dengan nada yang sangat lembut. "Ao P' ambil sendiri saja, aku ingin tidur dulu, ini sudah malam dan makan tengah malam tidak baik untuk pencernaan. Apalagi kau Vampir." Krist memeluk guling nya dan tidur dengan nyenyak. Singto hanya berdecih kesal.
Setiap hari Singto selalu saja, menyuruh Krist melakukan ini dan itu. Tentu saja, jika Krist sudah lelah dia tidak akan mau menuruti keinginan kakaknya. Suasana kerajaan amat hening di pagi hari seperti biasanya dan bila anggota kerajaan bertanya paling hanya berucap salam dan menanyakan kabar. Padahal mereka tinggal satu atap.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Stepbrother [Complete]
Romance#Novel ini bertemakan LGBT Dua saudara tiri yang telah bersama selama 5 tahun. Singto dan Krist yang berpisah begitu saja, karena perceraian orangtuanya yang berbeda kasta dalam bangsa vampir. Akankah mereka dipertemukan kembali saat dewasa nanti...