Part 8

1.4K 124 5
                                    

.
.
.
.

"My dream became real...
  I am queen forever...
With my little family I'm happy...
My little baby...
My little family..."

"Kit... apa yang kau lakukan malam malam di balkon," Ucap Singto.

"Menyanyikan lagu I am queen, yang di ciptakan oleh Rand Wayn sang Wizard paling fenomenal," Ucap Krist.

"Jangan menyanyikan lagu itu. Misteri dalam lagunya sangat mengerikan," Ucap Singto.

"Memang, apa misteri di dalamnya. P'Sing ceritalah," Ucap Krist.

"Dahulu... sebelum kaum vampire berkuasa. Para Witch atau Wizard bermusuhan dengan para Werewolf, dan para Vampire hanya sebagai penengah. Saat kaum muncul, para Werewolf meminta bantuan pada para siren. Nyanyian lagu pemikat hati menggema keseluruhan Negeri Wizerer. Akan tetapi, dampaknya sampai ke Negeri Latcian. Sebagian kaum vampire menjadi korban. Salah satu Witch membuat perjanjian darah dengan bangsawan bangsa Vampire. Rand Wayn sang Witch dan Jue Sangpotirat sang Vampire yang mengadakan perjanjian darah..." Ucap Singto.

"Pantas saja, bibi Aim selalu menyanyikan itu saat hamil. Ternyata lagu turun temurun," Gumam Krist.

"Bisa ku lanjutkan ceritanya lagi??" Tanya Singto.

"Baiklah lanjutkan," Jawab Krist.

"Saat perjanjian darah dimulai, Jue Sangpotirat memikirkan bahwa Rand Wayn dan dirinya sama sama laki laki. Jue berpikir bahwa perjanjian darah yang dilakukan oleh dua orang pria, salah satunya harus menjadi setengah wanita. Rayn menawarkan dirinya menjadi setengah wanita, asalkan perang antara kaum Witch, Werewolf dan Vampire dapat mereda. Perjanjian itu berisi bahwa Rand Wayn akan menjadi setengah wanita dan bersedia menikahi Jue Sangpotirat asalkan perang antara Witch, Werewolf dan Vampire menjadi perdamaian. Dan seketika, Rand yang waktu itu umur 17 tahun mendapatkan menstruasi pertama. Lebih singkatnya, setelah mendapat menstruasi pertama. Rayn Wayn dan Jue Sangpotirat langsung mengadakan pesta pernikahan, singkat cerita, Rayn hamil dan dibunuh oleh Hane, tunangan Jue. Saat malam Blood Moon, lagu My Dream dinyanyikan untuk mengenang kematian Rayn, dan yang salah menyanyikan lagu My Dream akan diberikan kehidupan mimpi atau lebih tepatnya mati. Tamat," Ucap Singto.

"Hiks... aku tidak mau mati" Ucap Krist terharu.

"Hei... jangan nangis. Itu cuma mitos di keluargamu, Mae Jane yang cerita," Ucap Singto.

"Aku... hiks... tidak... menangiss.." Isak Krist.

Cup

Cup

Cup

Cup

Cup

Cup

Singto mengecup dahi, kedua mata Krist, kedua pipi gembilnya dan bibirnya.

"A..apa yang kau lakukan," Ucap Krist dengan pipi yang merah padam.

"Aku hanya mengecupmu untuk menenangkanmu. Kau mau ku cium lagi," Goda Singto.

"Diamlah!!!" Ucap Krist dan beranjak ke ranjang. Mereka berdua tidur dengan nyaman.
.
.
.
.
.
.
Teman teman Singto dan Krist, yang semula ada di hotel mengajak ke pindah dari hotel ke Villa milik Tae, yang tidak jauh dari pantai.

"Ai'Tae, seharusnya kau bilang dari kemarin jika punya villa di Bali," Ucap Off.

Belum lama ini, sekitar beberapa Minggu lalu setelah dari mansion milik keluarga Krist. Teman dari Singto dan Krist sering hangout bersama. Padahal sekolahan mereka sering bersaing satu sama lain, tapi tidak mempengaruhi pertemanan yang tumbuh menjadi persahabatan. Diantara mereka juga tidak lama ini, ada yang menjadi sepasang kekasih dalam genk berbeda sekolah. Contohnya seperti, Singto dan Krist, Godt dan Bass, Earth dan New, Off dan Gun, dan yang akan jadian sebentar lagi, mungkin Tae dan Tee.

Mereka memilih kamar masing-masing. Seperti hal nya di hotel, teman sekamar mereka tetap sama tidak berubah.

"Singto... kau melihat Jan, Wawa, Alice, dan Neen???" Tanya Toptap.

"Mereka tadi malam kembali ke Thailand. Mengurus pesanan butik yang membludak," Jawab Singto. Ya, akhir-akhir ini para wanita dalam genk itu, merintis usaha pakaian. Singkatnya mereka menjadi designer pakaian.

"Kenapa mereka tidak bilang kepadaku. Kan aku bisa mengantar mereka," Ucap Toptap.

"Kalian tenang saja. Aku dan Ice sudah antarkan mereka sampai bandara dengan selamat," Ucap Fluke yang menyela pembicaraan antara Singto dengan Toptap.

"Terima kasih Ai'Fluke," Ucap Toptap.

"Hei... kalian sedang apa mojok di sana. Ayo cepat kesini," Ucap Gunsmile. Toptap, Singto, dan Fluke ke tempat teman temannya berada.

"Lihatlah Krist... dia seperti anak kecil saat sedang bermain pasir," Ujar Oaujun.

"Ai'Sing cepat sana dekati istrimu," Ucap Tae, menunjuk Krist. Singto langsung menuju ke tempat Krist dan ikut bermain pasir.

"Pone..." Teriak Tae. Seorang pemuda bernama Pone langsung menuju ke tempat Tae berada.

"Kenalkan ini sepupuku. Namanya Pone. Dia sudah 2 tahun tinggal di sini. Dia juga yang akan memandu kita ketempat wisata yang ada di Bali," Ucap Tae.

"Semuanya... ayo cepat kembali ke Villa. Kita akan mengunjungi tempat wisata di Bali," Teriak Off. Mereka hanya pergi ke tempat Tari Kecak Uluwatu. Mengingat besok mereka pulang ke Thailand, akhirnya tidak jadi keberbagai tempat wisata di Bali.

"Wahh... tari kecak tadi indah sekali," Ujar Oaujun.

"Ayo kita rayakan dulu persahabatan kita di pantai," Ucap Bass.

"Papiiii... ayo mojok kayak Kit sama Singto," Ucap Gun manja.

"Baby Gun jangan tiru tiru mereka berdua. Tidak baik, Ok," Ucap Off.

Mereka bersenang-senang dalam bermain kembang api dan ada 14  yang menarik perhatian.

"P'Singto... mainkan satu satu. Kalau kau mainkan semua kembang apinya, aku main apa??" Tanya Krist dengan bibir mencebik.

"Krist... kau hanya perlu melihat saja. Tutup matamu," Ucap Singto.

"Tidak mau," Ucap Krist mengerucutkan bibirnya.

"Ayolah kura kura kecilku..." Ucap Singto.

Disisi lain... teman-teman Singto terheran-heran, karena sifatnya berbeda ketika bersama Krist. Sedangkan, ketika bersama teman temannya, Singto menampilkan sifat dingin dan cuek.

"Memang ya. Cinta bisa mengubah segalanya," Ucap Bass.

"Kayak papi... Dulu papi playboy, sekarang nggak lagi karena ada Gun," Ucap Gun.

"Baby Gun... Papi dulu tidak playboy. Papi hanya mencari cinta. Sekarang cinta papi sudah ketemu. Papi akan setia selamanya untukmu baby Gun," Ucap Off.

"Apa kalian bisa hentikan drama menjijikkan kalian???" Tanya Gunsmile.

Teman-teman Singto dan Krist melihat kemesraan mereka.

"Cepatlah Krist tutup matamu. Cepatlah..." Ucap Singto dengan nada manja.

"Iya...iya... aku akan tutup mataku," Ujar Krist.

"Dalam hitungan kesepuluh buka matamu," Ucap Singto dengan mulai menyalakan kembang api.

"1..."

"2..."

"3..."

"4.."

"5..."

"6..."

"7..."

"8..."

"9..."

"10.."

Krist membuka matanya dan melihat ke langit, seraya dengan Singto mengucapkan.

"WILL YOU MARRY ME..." Ucap Singto dengan penuh keyakinan.

****

TBC

Maafkan aku....😞😞😞...tadi aku mau menyimpan cerita malah kepencet publikasi. Tapi udah aku perbaikin kok...😊😊😊 Silahkan dibaca keterusannya. Makasih gan udah mampir ke sini dan baca ceritanya.😊😊😊



Love Stepbrother [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang