Part 14

993 86 10
                                    


Tak terasa, sembilan bulan sudah dilalui oleh Krist dari masa kehamilan hingga saat ini. Perutnya membesar dan minta ingin segera di keluarkan saja. Akan tetapi, kata dokter keluarga Singto, bahwa anak Krist akan keluar dengan sendirinya jika sudah diberikan sihir. Semakin lama, Singto merasa bahwa Krist sangat manis dan sangat cantik menurutnya. Kulitnya yang putih mulus dan mata bulatnya yang selalu membuat Singto jatuh berkali-kali akan pesona yang Krist miliki. Meskipun Krist mengidam yang aneh-aneh, namun Singto tetap menurutinya dengan senang hati.

"P'Sing...." Panggil Krist.

"Ya Krist?" Balas Singto.

"Aku mau punya kekasih..." Pinta Krist.

"Kan ada Phi yang akan menjadi kekasihmu..." Ucap Singto.

"Aku tidak mau punya kekasih laki-laki. Apa kamu tahu, kalau setiap harinya aku mengimpikan mempunyai istri yang cantik. Aku sungguh ingin melawan takdir yang membuatku menjadi istrimu. Memuakan..." Ungkap Krist yang membuat Singto merasa kesal. Memangnya, kenapa tidak dari dulu saja Krist menyesal. Setelah menikah dan mempunyai anak yang ada didalam kandungannya malah menyesal. Singto tidak habis pikir dengan pemikiran Krist.

"Jadi, kamu mau aku menceraikanmu?" Tanya Singto.

"Setega itukah P'Sing akan menceraikanku.." Bagi Krist, apa yang dikatakan Singto sebuah ancaman. Bagi Singto, yang dikatakannya sebuah penawaran untuk Krist.

"Hentikanlah bermain drama rumah tangga kalian!" Arm datang tiba-tiba membuat Krist dan Singto membentaknya.

"Diam kau Arm!!!"

Setelah pembentakan terjadi pada dirinya, Arm langsung saja diam dan pergi meninggalkan pertengkaran rumah tangga penuh drama.

Ting tong... ting tong...

Suara bel rumah Singto yang berbunyi nyaring langsung membuat Arm membuka pintu dan menyambut tamu yang datang.

"P'Krist, P'Sing...." Panggil remaja wanita dengan tubuh langsingnya.

"Hai Kit... Sing..."Beberapa orang yang ternyata sahabat Singto dan Krist.

"Kalian..."
.
.
.
.
.

Perbincangan unfaedah yang terjadi di rumah keluarga kecil Krist dan Singto.

"Kalian akan menamakan bayi kalian siapa?" Tanya New.

"Belum tau," Ucap Krist.

"Krist..." Panggil Godt.

"Ada apa?" Tanya Krist yang dengan wajah imutnya. Sungguh sangat teramat imut sekali.

"Kamu operasi cangkok rahim dimana?" Ketika Godt menanyakan pertanyaan tersebut membuat Krist bingung. Namun, Singto langsung menjawabnya.

"Jepang." Singto menjawabnya dan menjelaskan prosedurnya pada sahabat-sahabatnya.

"Rasanya hamil mengerikan ya Krist?" Gun menanyakan.

"Tidak. Ketika aku tau aku hamil rasanya bahagia karena semua keinginanku dituruti." Jawaban dari Krist membuat para uke dan teman wanita ingin merasakannya.

"Pengen," Ujar Gun pada Off.

"Kalau sudah pulang ya sayang. Phi sangat sayang Gun yang manis ini," Ucap Off dengan cengirannya.

"Gun lebih sayang lagi sama Papi..." Ujar Gun.

"Jangan bermesraan dihadapan kami!" Celetuk Alice.

"Si jomblo akut mulai lagi," Sindir Off.

Mereka tertawa melihat pertengkaran kecil kedua sahabatnya. Sahabat Singto dan Krist langsung pulang karena ada beberapa urusan.

'Sepi'

Love Stepbrother [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang