4

1K 74 8
                                    

"Sujeong!" pekik Zara sambil menghampiri Sujeong yang jalan sendiri disalah satu lorong.

"Su, kamu marah?" tanya Zara sambil menyeimbangi jalan Sujeong.

"Ga kok, aku ga marah. Toh, ga ada yang berubah juga kalo aku marah" jawab Sujeong sambil tersenyum yang Zara yakini adalah fake smile.

"Su, aku tau kamu suka kak Yeo One, Yein juga udah mau berusaha jauhin kak Yeo One kok demi kamu. Kamu jangan marah sama Yein ya" tegur Zara dan Sujeong mengangguk.

Kepada seluruh peserta mos harap berkumpul dilapangan membawa tas masing-masing. Terima kasih.

"Kekelas yuk, ambil tas" ajak Sujeong dan Zara mengangguk. Mereka pergi kekelas mereka dan mengambil tas. Mereka bertemu Yan An dan Kenta saat keluar kelas.

"Kok belum kumpul?" tanya Yan An pada Zara.

"Baru juga ambil tas kak. Oh, iya kak Kenta maaf ya yang tadi" kata Zara.

"Maaf mulu dek, udah dimaafin juga kok" kata Kenta dan mereka berjalan beriringan kelapangan.

"Kalian saling kenal?" tanya Yan An sambil melirik Zara dan Kenta bergantian.

"Iya, tadi ga sengaja aku nabrak kak Kenta" jawab Zara dan Yan An hanya ber'oh' ria.

"Yaudah, kamu baris sesuai kelompok ya, kakak mau kesana dulu" kata Yan An dan Zara mengangguk. Zara dan Sujeong pun masuk kebarisan mereka.

"Su, maafin aku ya" kata Yein saat mereka masuk barisan. Sujeong masih memasang wajah kesal. Zara melirik Sujeong dan Sujeong memberi kode agar Zara pura-pura marahin Yein.

"In, kamu tuh harus move on! Kasian Sujeongnya, kamu lebih milih kak Yeo One daripada sahabat sendiri?!" ketus Zara dan Yein mengangguk. Sedangkan Nari sudah menyenggol tangan Zara sambil bertanya 'kenapa sih?'.

"Iya, aku akan coba move on demi kamu deh Su, jangan gini dong" Yein mencoba membujuk dan Sujeong akhirnya tertawa lepas. Semua terlihat heran dengan Sujeong.

"Loh Su, kok kamu malah ketawa sih?" tanya Nari tapi Sujeong masih tertawa. Akhirnya Sujeong berhenti dan memberi tahu.

"Duh, tenang kali. Lagian, kalo kamu mau sama kak Yeo One aku ga masalah. Toh, kak Donghan nembak aku semalem" pernyataan Sujeong membuat kelompok Zara kaget.

"Kok kamu ga cerita? Kok malah ngambek tadi?" ketus Zara.

"Duh, Zara ku sayang. Siapa yang ngambek? Aku cuma pengen cuci muka sama kebelet doang. Kalo muka aku ditekuk gitu, artinya aku bingung. Soalnya kan kak Donghan kan famous banget, gimana caranya biar aku ga dibenci fans nya kak Donghan" jelas Sujeong panjang lebar.

"Terus, kamu terima kak Donghan?" tanya Guanlin.

"Hmm, aku minta waktu sih, 1 minggu. Dan dia nge'iya'in aku. So, aku belum pacaran tapi masih proses" sungut Sujeong.

"Ih, ngagetin kita aja kamu" ketus Samuel.

"Maaf deh" kata Sujeong.

"Semua murid harap berbaris sesuai kelompok, dan ketua kelompok didepan ya" ucap Yan An.

"Udah ah, baris yuk" mereka mengangguki Zara dan berbaris sesuai arahan. Mereka diberi waktu untuk mengecek kembali barang bawaan sampai jam 4 sore dan jam 5 harus sudah sampai disekolah untuk kemah.

.
.
.
.
.
.
.

"Udah semua kan dek?" tanya Yan An dan Zara mengangguk. Mereka pun berpamitan pada yang lain dan pergi meninggalkan rumah.

"JAGAIN ZARA AN!" teriak Hui dan Yan An hanya mengangguk.

Mereka pergi dengan mobil Yan An menuju kesekolah sebelum ketempat perkemahan. Selama perjalanan, mereka hanya diam tak bersuara hingga akhirnya Zara memutuskan untuk memulai pembicaraan.

"Kak, aku boleh tanya?" kata Zara sambil menatap Yan An yang fokus menyetir.

"Kenapa? Tanya aja" kata Yan An masih belum berpaling.

"Eum, k-kalo a-adek s-su-ka s-sama cowo gimana?" tanya Zara terbata-bata membuat Yan An sedikit melirik adiknya dengan tatapan kaget tapi langsung berpaling lagi.

"Kamu suka siapa?" tanya Yan An masih fokus menyetir.

"A-ah, a-anu adek cuma tanya kok" jawab Zara sambil menatap keluar jendela.

"Ya, kakak sih gapapa, asal cowo itu bisa jaga kamu"
"Siapa sih yang kamu suka? Bilang aja, gausah takut" lanjut Yan An sambil memarkirkan mobilnya.

"A-adek suka sama kak… Felix" jawab Zara sambil bergemetar. Yan An sontak kaget dengan pernyataan adiknya itu.

"Haha, si adek suka Felix? Sejak kapan?" tanya Yan An sambil keluar diikuti Zara. Yan An mengeluarkan barang-barang Zara dan dia diikuti Zara.

"Eum, gatau. Tapi kalo ketemu kak Felix sering deg-degan adek" jawab Zara sambil menunduk lalu mengambil tasnya.

"Oh, yaudah. Tapi kakak saranin jangan Felix deh" kata Yan An sambil mengunci mobilnya dan meninggalkan Zara.

"Loh, kenapa? Kak Felix kan baik" kata Zara sambil mengekori Yan An. Yan An berhenti dan berbalik menatap adiknya itu.

"Felix itu orangnya dingin, cuek gitu lah. Tapi klo mau tetep dideketin ya, terserah kamu" kata Yan An dan lanjut jalan. Zara pun mengekori Yan An dan berkumpul bersama teman-temannya yang lain.

"Kamu sama kak Kino atau bareng kak Yan An?" tanya Sujeong saat Zara baru tiba.

"Bareng kak Yan An, kak Kino lagi pergi main sama kak Jihoon" kata Zara dan mereka hanya ber'oh'ria.

"Eh, itu bis nya. Masuk yuk" ajak Samuel dan mereka pun ikut berbaris untuk masuk mobil.

.
.
.
.
.
.
.

"Huah, akhirnya sampe. Eh, gila sih ya sekolah elit mah MOS aja ke Amrik" kata Ravy dan mereka mengangguk setuju.

"Eh, kak Yan An doang yg ikut, Ra?" tanya Yein polos.

"Ga kok. Kan ada kak Shinwon, tapi dia ga ikut kelas kita. Jadi kita cuma sama kak Yan An, kak Hara, kak Kenta, sama kak Felix" jelas Zara.

"Duh, enak ya kak Hara ikut sama cowo-cowo ganteng semua" ketus Seonho.

"Ya gapapa sih Ho, kan OSIS cewe nya itu minimalis" kata Jennie dan mereka setuju.

"Eh, ayo kita masuk dek. Itu pesawatnya udah mau berangkat" pekik Hara dan mereka mulai memasuki pesawat satu-persatu.


















🍂🍂🍂

Kakak || Pentagon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang