12

582 50 5
                                    

Aku saranin pas baca sambil denger lagu melow gitu. Biar lebih mendalami sih menurut ku.

Skip 3 tahun kemudian

"Cie cie cieeeeee udah lulus huwuuuu" teriak Yein sambil menghampiri teman-teman nya.

"Huaa, ga berasa yaa udah lulus aja. Perasaan baru kemaren kita jadi sahabat gitu" ujar Ravy sambil merangkul Samuel.

"Ra, selamat ya" ujar Samuel sambil menyerah kan sebucket bunga.

"Makasih, kamu juga. Eh, foto yuk" balas Zara sambil menerima bunga itu.

Mereka berfoto-foto ria. Mereka tak hiraukan panggilan dari teman-teman mereka yang lain. Hingga aktivitas mereka terhenti saat mendengar kan satu hal yang aneh.

"Panggilan kepada Zara, Yein, Jennie, Seonho, Samuel, Ravy, Hyungseob, Sujeong, Guanlin, dan Nari harap kesumber suara sekarang" ucap salah satu guru.

"Kenapa ya, kita selalu dipanggil rame-rame gitu. Ga pernah Zara doang atau Samuel doang. Pasti selalu satu geng yang dipanggil" ujar Sujeong sambil berjalan kearah sumber suara bersama yang lain.

"Guru-guru juga tau kita satu geng. Makanya mereka manggil kita ga pernah sendiri. Gitu kali alasan nya" balas Yein.

Mereka menuju sumber suara sambil bercanda ria. Hingga saat sampai disana, mereka menemukan 7 kakak Zara yang masing-masing sudah memegang bucket bunga.

"Kakak!" pekik Zara sambil memeluk Jinho.

"Cie udah lulus, selamat ya sayang nya kakak" balas Jinho sambil melepas pelukan mereka.

"Zara kangen kakak tau...hiks" ucap Zara sambil terisak.

"Udah dong jangan nangis. Kan kita udah balik semua. Udah yaa" balas Jinho sambil mengelus rambut Zara lembut.

Flashback 3 tahun lalu

"Kakak, kakak mau kemana? Kok bawa koper gitu?" tanya Zara.

"Kita bakal ke Amrik dek, ga lama kok. Ada urusan disana. Kamu jaga diri baik-baik ya. Disini ga boleh nakal sama mamah dan bibi" balas Jinho sambil tersenyum.

"Tapi...kenapa kalian semua ikut? Memang kak Shinwon, kak Yan An, kak Yuto, kak Kino, kak Yeo One, sama kak Wooseok ga sekolah?" tanya Zara sedikit teriak.

"Ini urusan yang penting banget dek. Kamu jaga diri yaa" balas Yan An sambil mengecup singkat kening Zara.

Mereka pergi keluar rumah satu persatu. Zara sendiri hanya mematung sambil menangis. Hingga tersisa Kino disana, Zara langsung berlari menuju Kino dan memeluknya sambil menangis.

"Jangan nangis ya, nanti ga cantik. Kakak pergi sebentar kok, serius deh" ucap Kino sambil membalas pelukan Zara.

"Iya, kak. Kakak jangan lama-lama pergi nya. Tapi kenapa kakak pergi? Kakak ga sayang Zara?" tanya Zara.

"Kakak sayang banget sama Zara. Makanya kakak harus kesana. Ini demi Zara. Udah ya, nanti kakak ketinggalan pesawat. Zara jaga diri baik-baik" ucap Kino lagi sambil melepas pelukan mereka.

Kino menyusul yang lain dan mereka berangkat menuju Amrik.

Zara kira penantian nya tak akan sia-sia. Tapi ia berfikir, sudah 2 tahun ia menunggu kakak nya. Dan yang datang hanya ayah nya dan mamah nya. Ia sudah menyerah, ia tak peduli lagi aka hal itu sekarang. Ia akan menyusul kakak nya kelak setelah lulus sekolah

Kakak || Pentagon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang