8

682 60 0
                                    

Chu~

"KYAAAAA SAMUEL!"

Iya, Samuel mencium Zara tepat dibagian bibir. Muka Zara kini memerah, badannya kaku, matanya menatap kosong hal didepannya, dan bibirnya bungkam, tidak tau harus bagaimana.

First kiss aku.....Samuel? - batin Zara.

"Gimana? Percaya?" tanya Samuel setelah melepaskan ciuman mereka.

"Heh, Muel! Maen sosor ae, pj belom turun neh!" pekik Yein diangguki semuanya kecuali Zara.

"Pulang MOS ke Dufan, aku bayarin. Tapi cuma kita aja loh, yaa" ucap Samuel dan mereka berteriak semangat.

"M-muel?" panggil Zara masih shok.

"Hmm, maaf ya" ucap Samuel dan mengelus pipi tembam Zara.

Zara tersenyum dan memegang tangan Samuel yang masih mengelus pipinya. Ia menggenggam tangan itu dengan gemetaran.

"Muel bohong sama mereka, ya?" tanya Zara sambil menatap kosong lantai dibawahnya.

Samuel tidak menjawab, masih menunggu lanjutan kalimat Zara.

"Muel bohong ya soal kita pacaran?" tambahnya sambil tersenyum tak ikhlas.

"Emang Muel mau sama Zara yang udah pernah disentuh orang? Muel pasti maunya sama yang kayak Sujeong, Yein, Jennie, sama Nari, kan? Yang belom pernah disentuh sama sekali. Ga kaya Zara yang uda--"

"Muel cuma mau Zara, ga peduli Zara kayak apa" potong Samuel sambil melepas pegangan Zara dan menangkup wajah Zara.

"Dengerin Muel. Muel sayang Zara, Muel suka Zara, Muel ga peduli Zara udah disentuh atau belum. Kan hanya sentuh, ga sampai lebih. Zara jangan mikir Muel ga mau sama Zara karena itu. Justru, hal itu buat Muel ingin selalu jagain Zara" jelas Samuel dan kembali mengelus pipi Zara dengan sayang.

Zara meneteskan air mata, entah kenapa rasanya ia dibuat terlalu jatuh oleh teman barunya itu. Entah lah, mungkin..... perasaan Samuel dibalas oleh Zara.

"Hih, jangan nangis dong. Nanti ga cantik lagi, gimana?" ucap Samuel seraya menghapus jejak air mata dipipi Zara.

"Biarin. Biarin Muel ga suka" jawab Zara sambil memasang wajah datar.

"Ga akan. Mau Zara bagaimana pun, Muel tetap suka kok. Tapi Zara jangan nangis, Muel sakit liatnya" tambah Samuel dan mencubiti pipi Zara.

"Kyaaa! Sakit, Muel! Lagi pula kan, kita ga sebenarnya pacaran, kan?" ucap Zara sambil menghempas tangan Samuel dari pipinya.

"Yaudah, kalau gitu, sekarang kita pacaran. Ok? Ga nerima penolakan!" paksa Samuel dan Zara hanya mengangguk.

"Heh! Pacaran mulu kalian, mau makan ga?" tanya Yein sedikit berteriak.

Samuel dan Zara akhirnya pergi menuju tempat yang lainnya. Mereka sarapan bersama diikuti beberapa canda tawa. Dan disitu Samuel tidak diam, ia secara diam-diam memegang tangan Zara. Zara pun terlihat tidak peduli.

.
.
.
.
.
.
.

Sudah 4 hari mereka di LA. Mereka sekarang tengah mengemasi barang mereka. Zara dan Yein masih fokus dengan barang mereka sedangkan yang lain malah bermain-main.

"Heh! Beresin barang dulu kali! Gimana sih?" ketus Zara yang tak sengaja terkena lemparan boneka oleh Jennie.

"Iya iya" ucap mereka bertiga lesu.

"Akhirnya udah selesai. Kamu udah selesai belum, Ra?" tanya Yein sambil menatap Zara.

"Ini tinggal disleting aja. Bantuin dong" pinta Zara dan Yein pun membantu temannya itu.

Kakak || Pentagon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang