10

599 51 5
                                    

Maap ya jarang update cerita, makasih yg udh setia nungguin author yg masih ga pasti kyk doi ini;)) ok next!

Skip seminggu kemudian

"Babay!" ujar Zara sambil melambaikan tangannya ke Jennie yang baru saja dijemput oleh kakaknya.

Zara masih menunggu Yuto. Dia ada kumpul sebentar sama anak basket yang lain. Kalau Yan An ada kumpul OSIS, Kino ga masuk karena sakit, Yeo One pulang dengan Yein. Mau tak mau, ia harus pulang dengan Yuto.

"Ra?" panggil Samuel dari dalam mobil miliknya yang sekarang berada didepan Zara.

"Hmm?" balas Zara sambil menunduk memainkan ponsel nya.

"Pulang bareng yuk" ajak Samuel yang langsung ditolak Zara.

"Anterin Nancy aja tuh" ujar Zara sambil menunjuk wanita didepan halte bus.

Samuel tau, Zara pasti akan menolak ajakannya. Samuel masih sayang sama Zara, tapi karena tekanan dan kenyataan yang baru mereka tau memaksa mereka untuk mengakhiri hubungan itu, Samuel bisa apa? Awalnya ia menolak, tapi Zara malah menangis dan memaksanya.

"Yuk, dek" ujar Wooseok sambil menarik Zara dari sana.

"Eh kak Wooseok bikin kaget aja ih" ketus Zara dan Wooseok hanya tertawa.

"Kak Yuto mana?" tanya Zara sambil menatap Wooseok.

"Ada di parkiran, tadi katanya kamu disuruh kesono. Soalnya ada sesuatu" balas Wooseok tanpa menatap balik Zara.

Skip parkiran

"Sini dek" ujar Yuto sambil melambaikan tangannya kepada Zara.

"Ada apa kak?" tanya Zara sambil menatap Yuto bingung.

"Kamu mau...." ucap Yuto menggantungkan kalimatnya.

"Apa?" tanya Zara penasaran.

"Ini?" lanjut Yuto sambil membuka pintu penumpang dimobilnya.

Zara menatap tak percaya apa yang baru ia lihat. Banyak kantong plastik berisi ice cream, coklat, dan beberapa macam pizza favorite nya. Dan yang memuatnya terkejut adalah, kehadiran seseorang yang sangat sangat ia rindukan.

"Mamah?!" pekik Zara sambil menatap wanita paruh baya yang sedang tersenyum itu.

"Hai sayang, apa kabar anak mamah yang cantik?" tanya wanita itu sambil merentangkan tangannya meminta sang anak untuk memeluknya.

Zara langsung masuk kedalam mobil dan dia pun memeluk mamah nya itu. Ia mulai sedikit terisak, dan akhirnya menangis sambil memeluk mamahnya.

"Mamah kemana aja? Mamah ga sayang Zara sampe lupa kalo Zara ada disini?" tanya Zara ditengah isakannya.

"Maaf ya sayang, mamah sakit waktu itu. Jadi ga sempet nengokin kamu. Kamu ga nakal, kan?" ujar mamahnya sambil sesekali mencium puncak kepala anaknya itu.

"Zara ga nakal kok mah, oh iya mah Zara masa kemarin jatuh dari tangga gara-gara kak Kino, kak Hongseok, sama kak Shinwon tuh mentingin game mulu" adu Zara sambil melepas pelukan mereka dan mempoutkan bibirnya.

"Anak mamah jatuh? Sakit ga sayang? Makanya kamu hati-hati ya lain kali" ujar sang mamah lembut sambil mengelus rambut anaknya.

"Mah, ini udah mau pulang?" tanya Wooseok sambil menatap mamahnya.

Kakak || Pentagon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang