⚜️⚜️⚜️"heh, bangun woy, "
Viona bangun dari tidur nyenyak nya dengan kaget karna guncangan Bara.
" hah, apaan? Eh, udah sampe mana, "
" Noh, rumah lo bukan, blok A nomer 8,"
Jawab Bara.
"Iya nih, bener, oke makasih ya udah nganterin, "
Viona berniat turun dari mobil sebelum merasakan sebuah tangan menahan dirinya.
" bentar, nih hp lo, tadi jatoh. Mario nelfon terus pas lo tidur, "
Mata Viona membelalak sebentar, sebelum ia tersadar kembali.
" oh, hm iya ya. Makasih lagi ya. Oke, gue turun ya, "
Viona tak lekas masuk ke dalam rumah, setidaknya ia harus sopan menunggu orang yang sudah mengantar nya pulang hingga pergi.
" Hari hati ya Bar, Kak Bara maksud gue, thanks ya, "
Viona sedikit merunduk untuk mendapati wajah Bara di dalam mobil.
" Iya, masuk sonoh, "
Balas Bara menyuruh Viona segera masuk ke rumah nya.
"Ya lo pulang dulu kali, kak, "
"Lo, masuk dulu. "
" Elo, balik dulu, "
Jawab Viona kesal.
Viona semakin acuh dengan perintah Bara. Sampai akhirnya..
" yaudah, gue jalan, lo masuk, "
Suruh Bara.
" Yaiyalah gue masuk, ntar gue masuk angin diluar bego, "
Sungut Viona pada Bara.
Dan, tak lama setelah perdebatan yang menghabiskan waktu 15 menit itu, Bara pun pulang meninggalakan Viona yang pun berjalan masuk kedalam rumah.
Tiba tiba, langkah Viona terhenti di balik gerbang karna sesuatu.
" Eh, kok, kok gue nurut sih sama Bara, lahh, gue dong yang bego, hisshh, "
Viona menepuk jidat nya sebelum melanjutkan langkah nya menuju pinti rumahnya.
Ceklek...
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Love
Teen Fiction[SEQUEL FROM SECRET LOVE.] -CINTA ITU BUKAN MASALAH SIAPA YANG DIMILIKI DAN MEMILIKI SIAPA, TAPI CINTA, TAU KEMANA JALANNYA HARUS PULANG-