*Dengerin lagunya ya . Biar feel nya lebih dapet pas akhir. ♥
Flashback -
"Iya, makan diluar. Aku lagi pengen makan sate kambing kacang yang di Tanah Abang. Tapi , mau martabak telor yang di Kalibata juga, pengen kerak telor juga yang di monas, hehe,"
.
.
. 2 detik
.
.
.5 detik
.
.
.
.
.
.
"Sayang ,mulutnya kok gak berfaedah banget ya kayanya,"-Being love-
"Aku kira tadi mama bakal marah gara gara aku minta jalan jalan keluar padahal lagi sakit,"
Viona memposisikan tubuhnya didekat jendela dengan mata tertuju pada gedung gedung tinggi Jakarta yang berjajar rapi layaknya puzzle tiga dimensi.
"Iya. Gimana gak marah. Kamu tau lagi sakit bisa bisanya minta jalan jalan keluar. Kan kamu gitu emang. "
Mario sudah tak bisa lagi kesal melihat kelakuan Viona . Ya harap maklum karna Mario udah biasa diginiin.
"Biarin aja. Orang aku gamau makan bubur ayam kok. "
"Iya iya,"
Mario pasrah. Ia tidak ingin meladeni kehendak Viona yang saat ini sedang tidak menentu mengingat kondisi tubuhnya yang sedang tidak stabil .
"Sayang,"
Mario mengkode Viona untuk melihat kearahnya."Hmm," ,
"Kita ke apartemen aku aja. Biar aku yang masakin kamu,"
Viona mengerjapkan mata beberapa kali mendengar ucapan Mario.
"Apa? Sejak kapan kamu punya apartemen, apartemen papa? Mama? Atau kak Stu?"
Mario menggeleng.
"Kamu lupa. Aku ini, kerja,"
Dan Viona mencoba untuk memutar kerja otaknya,
Kerja? Kerja? Kerja? Kerja? Kerj-?
Nahhh. Kok gue bisa lupa.Oh iya, kalian kan gatau ya. Mario itu kan pinter kan, dia pacar gue yang ganteng kan. Jadi ceritanya waktu sebulan setelah kelulusan SMA, dia itu langsung dapet tawaran kerja di salah satu perusahaan desain grafis ternama di Jakarta. Keren kan. Saking jenius nya pacar gue.
Jadi, dia tu , kerja.
"Iya. Aku lupa, pacar aku udah tua,"
"Loh , kok tua?" , Mario heran mendengar jawaban Viona setalah keluar dari lamunannya.
"Tua lah. Udah kerja. Bisa dibilang om om mapan tapi ganteng, heheh,"
"Ehh. Pinter ya kamu. Pinter banget. Sinian , aku pengen cium , ayook sinian,"
Cup, cup , cup
Mario menciumi pipi gumpal milik Viona yang nyatanya sudah tidak sepanas tadi pagi.
"Ternyata bener ya, kalo orang sakit, masih inget jalan jalan, berarti dia udah sehat , tuh panas kamu udah turun. Syukur deh,"
Viona tersenyum dipundak Mario.
Sekitar satu jam perjalanan, Mario membelokkan mobilnya memasuki salah satu apartemen mewah nan megah di bilangan Jakarta.
"Udah sampe." Mario menghentikan laju mobil nya tepat di dalam parkiran apartemen.
Mata Viona masih tak percaya ia berada dalam apartemen yang hampit tak ada henti nya diberitakan dengan harga milyaran rupiah.
"Mau turun gak,?" Mario memegang bahu Viona tiba tiba. Viona yang masih berada dalam kekaguman yang ia ciptakan sendiri pun kaget memutar badannya menghadap Mario seketika.
![](https://img.wattpad.com/cover/102553114-288-k891642.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Love
Teen Fiction[SEQUEL FROM SECRET LOVE.] -CINTA ITU BUKAN MASALAH SIAPA YANG DIMILIKI DAN MEMILIKI SIAPA, TAPI CINTA, TAU KEMANA JALANNYA HARUS PULANG-