~Being Love
Bara sedang memasang ikatan tali sepatu reebok hitamnya di depan rumah. Ia berencana untuk lari pagi hari ini. Entah kenapa sejak semalam fikirannya penat memikirkan tugas tugas yang terlalu malesin buat di kerjain.
Bara bangkit dari duduknya setelah selesai mengikat tali sepatunya, dan menjinjing handuk kecil ke atas bahu kanannya. Lari pagi, dimulai.
***
Suasana daerah rumah Bara pagi itu lengang, dan sejuk. Ia bisa merasakan paru paru nya mengembang berisi udara bersih pagi itu. Maklum, hari masih menunjukkan pukul setengah enam pagi. Masih terlalu dini untuk mobil dan motor berkeliaran di pagi Minggu yang menyenangkan ini. Lebih baik berleha leha dikasur, memanjakan anjing dan kucing kesayangan dirumah, atau berenang di kolam renang belakang rumah.
Sebenarnya banyak hal yang ingin Bara lakukan hari ini untuk sekedar mengilangkan bosan yang melanda dirinya sejak kemarin, tapi entah kenapa lari pagi saat ini menjadi satu satunya agenda yang terealisasi hari ini.
Sepanjang jalan, Bara mengencangkan volume musik dari Ipod nya, ia lihat mulai banyak orang keluar dari rumah dan melakukan aktivitas yang sama dengannya. Olahraga pagi.
Sudah jauh Bara berlari keluar dari rumahnya, ia memicingkan matanya hingga sipit. Ia melihat seorang wanita di ujung pandangan matanya di hadapan dirinya.
Tampak Rena. Iya, Rena. Sahabat Viona di kampus. Bara memelankan laju larinya karna melihat Rena yang berlari ke arahnya dengan menggunakan kacamata hitam.
Sepersekian detik Rena berlari melewati dirinya. Bara heran, apakah Rena tak melihatnya, atau sengaja mengabaikannya. Akhirnya Bara memutuskan untuk berbalik dan menyambangi Rena.
"Eh, Ren, "
Bara menepuk bahu Rena sedikit kencang.
Rena yang terkejut pun sontak menghadapkan dirinya ke arah dimana ia merasa bahunya di sambit oleh seseorang.
" Astagaa! "
" Eh, kak Bara. Kakak ngagetin Rena aja deh ahh. Jantungan ntar Rena gimana, huh"
Nafas Rena terengah engah karna terkejut.
"Abisan eloo, lari pake acara make kacamata item. Lu ga liat gue atau sengaja ngelewatin gue? "
Cerca Bara panjang pada Rena yang masih mencoba menetralkan nafasnya.
" Ya ampunn kak. Tunggu deh. Sumpah, beneran, huuh huh. Aku ga liat kakak tadi. Aku fokus banget denger musik sambil lari. Seriusaan,"
"gue kira lo buta. Makanya lari tu gausah sok pake kacamata segala. Biar sehat juga tu mata, biar ga siwer, "
" Yeee, biasa aja kalii kak, jangan sewooot. Suka suka aku mo lari pake kacamata kek, mo nggak, masalah banget buat kakak emangnya. Judes banget sik, "
Rena menjawab sambil memandang Bara sekilas sebelum memutar bola matanya kesal.
" lahh ini anak beranii yakk. Awas lu yaa hehh, "
Bara menjitak kepala Rena pelan seperti ingin mengajak Rena bertengkar kecil.
" Ehh ehh eh. Main jitak jitak aja bapaknyaa yaa. Ga terima aing eh. Weyy kak, enak aja looo, "

KAMU SEDANG MEMBACA
Being Love
Novela Juvenil[SEQUEL FROM SECRET LOVE.] -CINTA ITU BUKAN MASALAH SIAPA YANG DIMILIKI DAN MEMILIKI SIAPA, TAPI CINTA, TAU KEMANA JALANNYA HARUS PULANG-