Judulnya sengaja ku ganti, maksudnya ku tambahin (Not) gitu. Soalnya.... Ya gitu deh.
Happy reading back :)Ini versi Revisian Btw. Tapi nggak bener-bener ku revisi banget sih. Mudah-mudahan lebih nyaman ya daripada gaya bahasa alay yang kemarin. Duh, aku malu. (Tutup muka)
***
Aku berdiri di depan rumahku menunggu taksi online yg papa pesan tadi, tetapi sudah hampir setengah jam aku menunggu. taksinya tak datang datang, bahkan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 7 kurang sepuluh menit lagi sedangkan acara MOS dimulai jam 7:15
"Ihh.. Kemana sih taksinya?" aku celingukan sambil melihati jam tanganku yg sejak tadi berputar putar. Aku semangkin cemas, bagaimana pun juga aku kan harus memiliki predikat baik di hari pertama. Jadi siswa yang tercatat jelek di mata masyarakat bukanlah keinginanku sama sekali."Akhirnya datang juga" tak lama akhirnya sebuah mobil mewah menepi di sebelahku setelah berhasil memutar arah jalan. Aku cepat cepat membuka pintu dan masuk ke dalamnya.
"Bapak lama banget sih datengnya? Udah hampir telat nih." ujarku sambil memajukan bibir."Maaf neng, Macet jalanan"
-"Ehh. Pak pak pak jangan di tutup dulu pak!" seruku sambil menahan gerbang sekolah yg hampir ditutup oleh pak satpam, entah siapa namanya aku tak tau.
"Kamu terlambat 5 menit"
Ya elah 5 Menit ajapun pun. "Boleh masuk ya pak yah." rayuku pada pak satpam sedangkan bapak ini hanya memasang muka datar yg membuat aku bingung. " kalo bapak nahan nahan saya di sini, saya mangkin telat dong pak, tolong ya. Saya murid baru pak. Tadi itu saya bangun nya udah pagi pak tapi taksinya lama jadi saya nggak bisa cepat datang, saya janji deh pak saya nggak telat telat lagi tolong ya pak hari ini aja." aku menagkup tanganku menjadi satu membentuk tanda permohonan dan meletakkannya di depan wajahku.
"Yaudah cepat sana masuk, tapi jangan di ulangi lagi ya!"
"Siap pak" ucapku sambil berlari meninggalkan pak satpam. Oh.. Aku lupa sesuatu "MAKASIH ya pak!" teriakku sambil mulai memasuki koridor koridor kelas yg kelihatan sudah agak sepi. 'Sepertinya sudah masuk!'
Aku segera berlari ke arah ruangan tempat MOS di adakan yaitu di ruang 9 lantai satu, lumayan jauh sih, siap siap saja mendapatkan amukan kakak kakak senior di hari pertama.
"Permisi." ujarku sambil mengetuk pintu yg sebelahnya terbuka seketika suasana hening dan banyak pasang mata yg menghadap ke arahku.
Apa? Salah orang bilang permisi.
"Dari mana aja lo?" perempuan lumayan cantik lumayan tinggi pakai baju ketat dan yg paling aneh rambutnya berwarna semu semu merah di bagian ujungnya. Ih tidak mencontohkan perilaku baik sama sekali.
"Ditanya bukannya jawab! Malah bengong" aku mengerjapkan mataku dan menunduk, apa apaan ini? Aku tak pernah di bentak seperti ini, bahkan papa sendiri kalau marah tak pernah membentakku.
"Maa..af kak." ujarku serak, aduh kok suaraku tiba tiba serak begini. Mendadak mataku terasa panas. Rasanya memalukan sekali berada di posisi ini.
"Lo kebiasaan nggak menghargai waktu ya? Lo pikir sekolah ini nerima siswa males malesan kaya lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) Perfect
Teen Fiction"Walaupun aku hanya kau anggap pura pura dan mainan saja. Tetapi aku akan tetap berjuang untuk bisa mendapatkan hatimu" ~Alvinda Viona Pratama "Cowok itu membuktikan cintanya dengan perbuatan!!, dan yg di pegang itu ucapannya. Jadi belom saatnya gue...