8. kisśü

82 10 13
                                    


"Kau? Sepertinya aku mengenalmu." Ujar Lelaki monster itu sambil menjatuhkan sepotong tulang kering gadis kecil itu. "Hah.. ternyata aku benar-benar menemukanmu, ya?" Lelaki itu tersenyum. Lyera tidak mendapatkan senyum sinis atau yang lainnya di wajah lelaki itu, melainkan senyum ramah dan hangat.

"Kenapa? Beri tahu aku.. KENAPA KAU MEMAKANNYA?!" Geram Lyera yang matanya mulai menggelap. Ia kaget sekaligus kecewa. Kenapa disaat dia peduli hanya kepada satu orang saja, orang itu lalu hilang? Ini lah sebabnya ia tidak mau peduli kepada siapapun.

Lelaki yang dibelakang nya Tiba-tiba menghilang dan monster laki-laki di depannya yang semula berbentuk monster kembali normal seperti orang pada umumnya. Ia mendekati Lyera. Lyera hanya menunduk melihat tulang dan darah-darah anak-anak panti yang berceceran.
"Aku tidak melakukan kesalahan, Putri." Jawab lelaki itu. Lyera melihatnya sambil memiringkan kepalanya.

"Tidak melakukan kesalahan katamu? Monster macam apa yang telah ku temukan hari ini tuhan.." Lyera tersenyum miris. "Bajingan tak berperasaan!" Cibir Lyera kesal.

"Aku tidak salah. Memang menurutmu nelayan menangkap ikan untuk dijadikan teman sehidup semati? Tidak Lyera! Nelayan menangkap ikan untuk di konsumsi dan dijual." Balas lelaki itu yang memegang kedua pundak Lyera. Dengan sekedip mata, mereka berpindah tempat di sebuah hutan rimbun yang sepi.

"Dimana ini?" Ia melihat keseliling yang sudah berubah. "Kau berniat menculikku dan memakanku juga?" Tanyanya yang terlihat masih santai.

"Tidak. Aku hanya ingin menjalankan tugasku yang diberikan Tuan ku Hade untuk melindungimu." Ujarnya yang membuat Lyera menautkan alisnya tak mengerti. "Aku akan menjadi temanmu, pelindungmu, satria mu, dan gurumu." Lelaki itu tersenyum manis dan menghilang.

"Hey lelaki monster kurang ajar?! Dimana kau?! Kau berani main main denganku?!" Geram Lyera yang bercampur panik.

"jangan khawatir.. putri. Aku sekarang di dalam dirimu dan akan selalu melindungimu. Anggap aku sukma mu. Jadi tenanglah. Aku akan menunjukan jalan pulang." Jawab lelaki itu yang seperti menggema di pikiran Lyera. Lyera mengangguk dan percaya.

"Jadi.. Hade yang kau maksud tuan mu itu siapa?" Tanya Lyera sambil berjalan ke arah luar hutan.

"Dia tuanku dan suami ibumu.."

"Suami ibuku? Kata ibuku nama ayahku George? Apa ibuku punya dua suami?"

"Hahaha.. tidak mungkin lah. Kau itu anak dari tuanku Hade dan ibumu cuman punya satu suami."

"Berarti ibu bohong kepada—"

Guk! guk!

"Anjing kecil? Kenapa kau mengetahui aku disini?" Suara anjing itu menginstrupsinya melihat kebawah dan membawa anjing itu kedekapannya. "Bagaimana bisa kau berada disini? Jawab aku." Tanya Lyera kepada anjingnya itu. Anjing itu hanya menggonggong sebagai jawabannya. Lyera mendengus, kenapa ia tidak bisa mengerti bahasa hewan sih?

Ia pun melanjutkan perjalanan pulang sambil membawa anjing kecil putihnya itu. Tiba-tiba terdengar suara yang familiar menurutnya. Ia sedang membutuhkan teman pulang saat ini.

"LYERA?! KAU DIMANA?!" Panggil seorang Lelaki yang kini ia butuhkan. Suaranya menggelegar di hutan selatan.

"Zare?"

Lelaki itu langsung berbalik ke sumber suara. Dilihatnya Lyera dengan seekor anjing kecil di pelukannya dengan wajah datar seperti biasa. Zare kembali menundukkan kepalanya. Ia pikir ia akan kehilangan gadis yang selalu membuatnya kesal itu. Zare menarik Lyera kedekapannya dan memeluknya sangat erat. Seakan tidak ingin ditinggalkan untuk kedua kalinya.

Rainbow MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang