Mendekati

43 5 6
                                    

Aku selalu ingin berada di dekatmu meskipun kamu selalu tak pernah menganggapku ada.

Pagi yang cerah, seorang wanita paruh baya tengah mempersiapkan sarapan untuk anak-anaknya.

Sinta dengan lihai memoles selai coklat pada roti gandum, hingga menyadari bahwa Putrinya yang satu itu tak kunjung menampilkan batang hidungnya.

"Aldi coba cek ke kamar kak Ziva, dia kok ga turun-turun udah jam segini." Ucap Sinta

"Ok mah." Aldi berlari menaiki anak tangga untuk ke kamar sang kakak

Ceklek

Suara pintu terbuka menampilkan Ziva yang sedang tertidur pulas.

"Kak bangun kak.. udah siang"

Aldi trus mengoyahkan tubuh Ziva

"Hmm." Ziva hanya berdehem

"Kakak ayoo bangun. Udah jam setengah tujuh loh kak.." Ucap Aldi

"Hmm.." Ziva hanya berdehem

"KAK KEBAKARAN.. KAK KEBAKARAN TOLONG.. TOLONG.." Teriak Aldi

"Hah mana..?" Tanya Ziva bingung

"Tapi boong."

"Hahahaha.." Ledek Aldi

"Ga lucu." Jawab Ziva ketus

"Kakak ga sekolah?" Tanya Aldi

"Jam berapa?" Ziva

"Jam setengah tujuh." Jawab Aldi

Ziva pun langsung bergegas ke kamar mandi dan segera siap-siap

"Ma, papa mana?" Tanya Ziva

"Papa udah berangkat." Jawab Sinta

"Aku gimana?" Tanya Ziva

"Kamu berangkat sama temen kamu. dia udah nunggu kamu dari tadi, cepet sana." Ucap Sinta

"Siapa?" Tanya Ziva

"Pagi Ziva.." Ucap Zio yang tiba-tiba muncul

Ziva hanya melihat Zio dengan tatapan malas

"Kasian Ziv, dia udah nunggu kamu dari tadi." Ucap Sinta

"Ziva pesen taksi online aja." Ucap Ziva dingin

"Kalo lo pesen taksi online yang ada malah makin kesiangan." Ucap Zio

"Bener tuh Ziv, nanti kamu nunggu lagi jadinya malah kesiangan nanti." Ucap Sinta

"Ayo cepet berangkat..udah hampir kesiangan kita" Zio

"Gue.."

Belum sempat Ziva bicara, Zio sudah menarik tangan nya.

"Kita berangkat dulu ya.. Assalamualaikum tante." Ucap Zio menyalimi Sinta seraya menarik tangan Ziva

Sinta hanya bisa tersenyum sambil bergeleng-geleng kepala.

"Hati-hati ya sayang.." Ucap Sinta seraya melambaikan tangan

"Cepet naik limbad." Ucap Zio

Ziva hanya memutar bola matanya malas sambil naik ke motor Zio.

***
"Anjir gerbang udah di tutup.." Ucap Zio Bingung

"Salah lo." Jawab Ziva dingin

"Kok salah gue limbad." Kesal Zio

Ziva hanya diam

BEKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang