Zio POV
Gue?
Kenzio Ferdian Azof.
Gue punya 2 saudara kandung.
Abang gue namanya Rachelio Azof, biasa di panggil Cio.
Gue juga punya ade cewe yang namanya Rachelia Felix Azof, biasa di panggil Lia.Abang gue selalu sibuk kuliah, sedangkan ade gue masih umur 5 tahunan. Kita tinggal di rumah cuma berempat sama pembantu.
Gue punya papa mama yang namanya Reno dan Risa. Mereka adalah pengusaha yang sibuk.
Mereka jarang pulang.Bisa di bilang kita kurang kasih sayang orang tua. Boro2 makan bareng di meja makan, mereka aja pulang berapa bulan sekali.
Jujur gue kesel sama sikap nyokap bokap gue, tapi gue coba sabar.
Walaupun gue juga terkadang cape ngurus ade gue yang masih kecil.Bang Cio juga jarang pulang. Dia suka nginep di rumah temen nya sambil ngerjain tugas. Jadi mau ga mau gue harus siap siaga ngurus ade gue. Meskipun ada pembantu tapi ade gue lebih butuhin gue.
"KAKKK.."
"Kenapa si de teriak-teriak?" Tanya Zio
"Kak, liat deh barbie aku copot kepalanya." Keluh Lia
"Sini biar kakak benerin." Zio mengambil barbie Lia
"Nihh de udah bener." Zio
"Makasihh kak io.." Lia
"Sama-sama sayang.." Zio mencium pipi Lia
tingnongtingnong
Suara bel rumah Zio berbunyi."Tunggu bentar.." Zio membukakan pintu
"Bang cio.."
"Lo kenapa bang?" Tanya Zio
"Gue gapapa, cuma kecelakaan kecil." Jawab Cio
"Lo bilang ini kecelakaan kecil bang. Sampe lo luka-luka gini?" Zio
"Sans aja kali." Jawab Cio santai
"Yaudah tunggu bentar biar gue ambilin kotak p3k." Zio
"Kakak kenapa?" Tanya Lia
"Gapapa." Cio
"Sini bang biar gue obatin." Zio
Zio pun mengobati luka Cio dan mengantar nya untuk istirahat di kamar.
"Mau gue telfonin nyokap bokap bang?" Tanya Zio
"Ga perlu, palingan juga di suruh istirahat doang." Jawab Cio
"Iyaa juga sih." Zio
"Mereka ga bakal dateng cuma karna kejadian ini. Mungkin kalo kita mati mereka juga ga bakal dateng." Ucap Cio sambil memegangi kakinya
"Yaudah bang, lo istirahat aja." Ucap Zio sambil meninggalkan kamar Cio
"Kak io kak io.." Panggil Lia dengan wajah polosnya
"Kenapa sayang?" Tanya Zio
"Kak Cio kenapa?" Tanya Lia dengan wajah bingung
"Gapapa kok sayang. Mending kita main ayunan yuk di luar." Ajak Zio
"Ia ga mau. Ia mau ketemu kak Cio." Ucap Lia menolak
"Lia jangan bandel dong kalo di bilangin." Ucap Zio lembut
"Ayo sayang kita main ayunan yo." Ajak Zio kembali
"Nanti kita beli es krim di taman." Bujuk Zio
"Yaudah deh ayo." Lia mengangguk setuju
***
"Kak io, ia mau es clim itu." Ucap Lia antusias kala melihat penjual ice cream
"Yaudah ayo kita kesana." Zio menarik lengan adiknya lembut
"Bang es krim ini berapa?" Tanya Zio pada penjual Ice cream
"Lima ribu de." Jawab penjual ice cream
"Nih uang nya." Zio memberikan uang selembaran bernilai 5.000 rupiah
"Terimakasih." Ucap penjual ice cream ramah
"Liaa ini es krim nya." Ucap Zio dengan senyum manisnya
"Makasih kak io." Lia tersenyum bahagia kala melihat Ice cream di genggaman sang kakak
"Sama-sama sayang." Zio mengacak pelan rambut adiknya
"Eh limbadd.." Gumam Zio
"Siapa kak?" Tanya Lia polos
"Eh gak de, bukan siapa-siapa." Ucap Zio
"Ah ka io boong ni sama ia." Ucap Lia seakan mengerti raut wajah sang kakak
Kemudian muncul ide jahil Zio.
"Dek.." panggil Zio
"Apa kak.." Tanya Lia
Kemudian Zio membisikan sesuatu di telinga Lia. Lia pun mengangguk tanda setuju. Lalu dia menghampiri seseorang yang diberitahu Zio.
"Haii kak." Sapa Lia
"Haii ade." Balas Ziva singkat
"Kakak cantik banget tapi sayang.." Lia menggantungkan ucapan nya
"Sayang kenapa?" Tanya Ziva
"Aku gapapa kok.." Jawab Lia sambil tersenyum
"Kamu ngerjain kakak?" Tanya Ziva
"Gak kok.." Jawab Lia masih dengan senyum nya
"Kakak cantik tapi sayangnya kakak jutek." Ucap Lia
"Hah? Aku ga jutek kok." Jawab Ziva sambil mengelus pipi Lia
"Kakak jutek." Ucap Lia
"Kakak ga jutek, kata siapa kakak jutek?" Tanya Ziva
"Kata gue." Ucap Zio yang tiba2 muncul di belakang Ziva
Ziva pun spontan menoleh ke arah sumber suara.
"Oh jadi lo yang nyuruh anak kecil ini bilang gue jutek?" Tanya Ziva kesal
"Dia ade gue dan dia ngomong jujur tanpa gue suruh." Jawab Zio
"Yakinn bukan lo yang nyuruh?" Tanya Ziva meyakinkan
"Kalo pun gue yang nyuruh, itu emang kenyataan nya lo jutek limbad." Ucap Zio sambil tersenyum jahil
"Terserah." Ziva berlalu pergi
"Tunggu." Zio menahan tangan Ziva
"Lo ngapain di sini?" Tanya Zio
"Bukan urusan lo." Jawab Ziva ketus sambil menepis tangan Zio
"DASAR LIMBAD JUTEK." Teriak Zio
Ziva pun hanya diam sambil berlalu pergi. Demi apapun dia sangat kesal dengan mahluk yang bernama Kenzio.
Hallo guys
Gimana nih sama ceritanya?? Hmm
Jangan lupa vote dan comment ya
TerimakasihLove u guys❤
KAMU SEDANG MEMBACA
BEKU
Fiksi RemajaDingin bukanlah sebuah sifat melainkan sikap. Terkadang seseorang sering kali salah mengartikan. Entah keadaan yang membuat gadis cantik ini dingin atau sebuah hati yang memaksanya untuk bersikap dingin. Apakah ada seseorang yang mau memperjuangkan...