Tidak ada yang bisa menggambarkan perasaan Jiyeon sekarang selain rasa takut dan kegugupan yang menyesakkan dada.
Ketika mobil mereka memasuki pintu gerbang yang megah itu, rasa gugup dan takutnya makin memuncak. Ibunya yang menyetir di sebelahnya tampak tenang dan bahagia, tentu saja, kemewahan ini akan menjadi kehidupan barunya, hal yang diimpi-impikannya sejak dulu. Lagipula ibunya tidak perlu mencemaskan penampilannya, ia selalu terlihat cantik, muda, dan wangi, tidak pernah berubah sampai sekarang.
Ibunya melahirkan Jiyeon saat berusia sangat muda, 16 tahun, sekarang di usia Jiyeon sudah 20 tahun, selisih usia itu sama sekali tidak kelihatan, mereka terlihat seumuran. Apalagi Jiyeon selalu mengenakan pakaian konservatif yang cenderung kusam tapi nyaman digunakan, sedangkan ibunya memilih berpakaian seksi dan penuh gaya.
Yah, penampilannya sekarang tidak bisa dibilang baik, Jiyeon menarik napas sambil mengamati dirinya sendiri. Dia tadi berdiri lama di depan lemari pakaiannya mencoba menemukan gaunnya yang terbaik tetapi ternyata dia tidak punya satu gaun pun yang baik. Gajinya sebagai staff administrasi biasa di sebuah biro wisata sama sekali tidak memungkinkannya membeli banyak pakaian. Ibunya sama sekali tidak bisa diharapkan. Tiffany, ibunya melahirkannya karena kesalahan remaja di masa lalu, jadi dia tidak punya ayah yang mengakuinya.
Tiffany lalu meninggalkannya begitu saja, menitipkannya kepada kedua orangtuanya lalu pergi merantau ke luar kota untuk melupakan masa lalu dan melanjutkan sekolah. Sejak saat itu Jiyeon dan Tiffany hanya bertemu saat Tiffany pulang liburan ke rumah. Jiyeon tidak pernah menganggap Tiffany sebagai ibunya. Selain karena Tiffany tidak mau dipanggil ibu, bagi Jiyeon orangtua sejatinya adalah kakek dan neneknya yang mengasuhnya dengan penuh kasih sayang sejak ia lahir sampai dia beranjak dewasa.
Lalu setelah dua tahun lalu, kakeknya meninggal dunia, disusul neneknya setahun kemudian. Jiyeon tetap tidak menggantungkan diri kepada ibunya, toh Tiffany juga tidak peduli.
Jiyeon menghidupi dirinya sendiri dan sama sekali tidak ingin terlibat dalam kehidupan ibunya yang saat itu sudah menjadi aktris ternama.
Sampai suatu ketika Tiffany menghubunginya, mengatakan bahwa dia akan menikah dengan salah satu konglomerat paling kaya dan paling ternama. Seorang lelaki yang berusia 4 tahun lebih muda darinya dan mengundang Jiyeon untuk turut serta dalam persiapan acara pernikahannya.
"Bagaimanapun juga, meski kau adalah sebuah kesalahan akibat kebodohanku di masa lalu, kau adalah anakku," gumam Tiffany dengan logat seksinya. Sambil mengoleskan lipstik pada bibirnya yang indah pada pertemuan makan siang mereka setelah dua tahun lamanya tidak berjumpa.
"Lagipula, aku terlanjur menceritakan tentangmu pada Chanyeol, tidak sengaja tentunya tapi siapa yang bisa membohongi Chanyeol? Dia tahu segalanya—" Tiffany tersenyum menerawang seperti orang dimabuk kepayang, "Dan Chanyeol ingin melihatmu."
Jadi karena calon suaminya yang kaya itu ingin melihatku? Bukan karena dia ingin bersamaku di saat-saat bahagianya? Jiyeon menyimpulkan dalam hati dan seberkas rasa nyeri mengalir di dadanya.
Memang dia sudah terlatih untuk tidak mengharapkan apapun dari Tiffany, wanita itu terlalu egois untuk memikirkan siapapun selain dirinya sendiri. Tetapi kadangkala ada sedikit rasa di hatinya yang ingin dicintai sebagai seorang anak.
Dan disinilah dia, datang dengan ibunya yang begitu cantik dengan gaun sutra keemasan seperti sampanye, rambut tatanan salon, kulit selembut satin dan aroma minyak wangi mahal. Sedangkan dia hanya memakai sweater cokelat jeleknya serta rok selutut yang membuatnya seperti kutu buku yang tidak menarik, belum lagi rambutnya hanya dikuncir kuda, tanpa riasan.
Calon suami Tiffany pasti akan kecewa berat jika mengharapkan aku secantik Tiffany, desah Jiyeon dalam hati.
Mungkin aku lebih mirip ayah, gumamnya menghibur diri, meski dia juga tidak tahu siapa ayahnya dan bagaimana wajahnya. Tiffany tetap menyimpan rahasia itu sampai sekarang seolah itu aib masa lalu yang tidak boleh dibuka. Kakek neneknya juga tidak pernah membicarakannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
From The Darkest Side
Fanfiction📌RE-MAKE📌 Real Story belongs to Santhy Agatha Chanyeol-Jiyeon ☡21+☡