Debar di jantung Jiyeon makin kencang. Perasaan ini sama seperti perasaan seekor tikus yang terperangkap dalam cengkeraman kucing besar. Kucing itu tidak ingin memakannya dulu, dia lebih memilih bermain-main dengan korbannya, membuatnya kaku ketakutan, sebelum menelannya bulat-bulat.
“Ti…tidak, saya hanya sedikit lelah.”
“Kau sudah tidur seharian ini, tidak mungkin kau lelah.” Chanyeol masih berbisik pelan di telinga Jiyeon. Lalu tanpa disangka-sangka, lelaki itu menunduk makin dalam, jemarinya menyingkap leher gaun Jiyeon sehingga menampakkan pundaknya yang rapuh. Dengan gerakan sensual yang mengancam, lelaki itu mengecup pundak Jiyeon, ringan bagaikan kupu-kupu, tapi membuat Jiyeon gemetaran, “Kau bisa menemaniku bercakap-cakap malam ini. Aku kesepian.”Apakah lelaki ini mabuk? Jiyeon bertanya-tanya. Tubuhnya gemetar ketakutan. Ingin melepaskan diri, tetapi terhimpit oleh Chanyeol di pintu. Dia takut lelaki ini berbuat kasar kepadanya, karena sepertinya lelaki ini dalam suasana hati yang buruk.
“Lepaskan saya Chanyeol.” Suara Jiyeon pelan, dan gemetar, tetapi dia berusaha terdengar tegas.
Chanyeol terkekeh pelan di belakang Jiyeon. Tetapi lelaki itu melangkah mundur satu langkah dan melepaskan Jiyeon. Membuat Jiyeon langsung menghembuskan napas lega merasakan tubuh Chanyeol menjauh.
“Selamat beristirahat Jiyeon”
Jiyeon tidak sempat mendengarkan lagi. Dia langsung membuka pintu ruang makan itu dan setengah berlari ke kamarnya. Dengan tergesa dikuncinya pintu kamarnya, lalu bersandar di pintu itu dengan ketakutan. Aura lelaki itu berbeda, ada nuansa kejam di sama. Chanyeol yang di ruang makan tadi mirip sekali dengan Chanyeol dalam mimpi Jiyeon beberapa waktu lalu. Lelaki yang mengatakan bahwa namanya adalah Loey.Jiyeon memandang ke sekeliling ruangan. Setelah memastikan bahwa pintunya terkunci rapat, dia melangkah ke ranjang dan duduk di sana dengan gelisah. Ini tidak bisa dilanjutkan. Dia tidak bisa tinggal di rumah ini. Ada sesuatu yang gelap dan misterius yang menghantui rumah ini. Membuatnya merasa diawasi, merasa tidak tenang setiap saat. Jiyeon harus keluar dari rumah ini, dia mungkin bisa menemukan teman di daerah terpencil yang bisa menampungnya, jauh dari jangkauan para wartawan. Ya, sebesar apapun resikonya, Jiyeon merasa dia harus segera pergi dari rumah ini.
***
Ketukan di pintu kamarnya membuat Jiyeon terbangun dari tidur lelapnya. Dia membuka matanya dan mengerjap merasakan terpaan sinar matahari menyilaukannya. Astaga sudah jam berapa ini?Sepertinya karena semalam dia lama tidak bisa tidur, dia bangun kesiangan. Dengan gugup dia duduk di ranjangnya. Ketukan itu terdengar lagi, membuat Jiyeon waspada. Dia memang sengaja mengunci pintunya, hanya sekedar berjaga-jaga atas ketakutan yang tidak bisa dijelaskannya.
“Siapa?”
“Ini Kyungsoo.” Suara Kyungsoo sang kepala pelayan terdengar di luar, “Tuan Chanyeol meminta saya memastikan anda baik-baik saja, karena anda tidak turun untuk sarapan.”“Saya— saya baik-baik saja.” Jiyeon merapikan rambutnya dan memastikan piyamanya rapi, lalu melangkah turun dari ranjang dan membuka kunci pintu. Kyungsoo tampak berdiri di sana dengan ekspresi datarnya.
“Saya bangun kesiangan, mungkin karena pengaruh obat dari dokter, maafkan saya tidak turun untuk makan pagi.” Jiyeon tersenyum meminta maaf kepada Kyungsoo.
Ada seulas senyum kecil yang muncul di wajah Kyungsoo yang datar. Tetapi hanya sekerjapan mata dan menghilang, hingga Jiyeon sendiri tidak yakin dengan penglihatannya. “Tidak apa-apa Nona Jiyeon. Saya senang anda baik-baik saja. Oh ya, kalau anda sudah siap, Tuan Chanyeol ingin bertemu di ruang kerjanya.” Kyungsoo sedikit membungkukkan badannya, “Kalau begitu saya permisi dulu.”
Jiyeon termangu. Kenapa Chanyeol ingin bertemu dengannya?
Dibayangkannya suasana makan malam kemarin yang menakutkan, membuatnya merasa enggan.
Sementara itu, langkah Kyungsoo tampak meragu, kemudian dia berhenti melangkah dan berputar, menatap ke arah Jiyeon yang masih berdiri di ambang pintu, “Anda mengunci pintu kamar anda.” Kyungsoo menatap Jiyeon dengan tatapan tajam.

KAMU SEDANG MEMBACA
From The Darkest Side
Fanfiction📌RE-MAKE📌 Real Story belongs to Santhy Agatha Chanyeol-Jiyeon ☡21+☡