13|

241 25 1
                                        

☡21+☡

***
Malam ini adalah malam pertama mereka sebagai suami isteri. Chanyeol berbaring bersamanya di atas ranjang dan lelaki itu sedang mempermainkan tali gaun tidurnya dengan menggoda.

"Apakah isteriku malam ini ingin dipeluk?" bisiknya sensual.

Jiyeon menatap Chanyeol, mengagumi ketampanan lelaki itu dengan wajah khas Yunani-nya yang klasik bagaikan patung pahatan para dewa dan rambut uniknya yang bersulur keemasan. Dia sangat mencintai Chanyeol dan sejauh ini keadaan baik-baik saja, Chanyeol tampaknya bisa menguasai Loey supaya tidak terbangun.

"Ya Chanyeol."
Chanyeol menelusurkan bibirnya dengan ringan di telinga Jiyeon, membuat Jiyeon menggeliat geli. Lelaki itu lalu mengecup telinganya dan memagutnya dengan penuh gairah. Ciumannya lalu berpindah ke rahang Jiyeon, meninggalkan kecupan-kecupan panas di sana. Lelaki itu lalu menggunakan jemarinya untuk mendongakkan dagu Jiyeon.

"Kau sangat menggairahkan dan kau adalah isteriku." Mata Chanyeol berkilat penuh gairah, suaranya serak dan sensual. Lalu lelaki itu melumat bibir Jiyeon penuh nafsu, tangannya langsung bergerak ke bawah rok Jiyeon dan membebaskan celana dalamnya.

"Kau sudah basah sayang, aku ingin memilikimu, segera." Jiyeon merasakan gerakan-gerakan Chanyeol ketika membuka celananya dan kemudian tanpa pembukaan, lelaki itu langsung menyelipkan kejantanannya, menelusup masuk ke dalam kewanitaan Jiyeon yang basah, lalu menggerakkan tubuhnya penuh gairah, ke dalam ritme sensual yang tak tertahankan. Jiyeon mengikuti gerakan Chanyeol, berusaha mencapai gairah itu tanpa pertahanan apa pun dan dengan cepat, mereka mencapai puncak kenikmatan bersama-sama.

Mereka berbaring dengan napas terengah-engah. Jiyeon memiringkan tubuhnya dan memeluk tubuh Chanyeol yang terlentang. Sebelah lengan lelaki itu merangkulnya dan mengusap punggung telanjangnya dengan lembut,

"Apakah aku memuaskanmu?" Chanyeol bertanya dalam kegelapan.
Jiyeon tersenyum dan mengecup dada Chanyeol. "Kau selalu membuatku puas."

Hening yang lama, napas Chanyeol terdengar teratur dan Jiyeon mengiranya sedang tertidur tetapi kemudian lelaki itu bertanya, sebuah pertanyaan yang membuat Jiyeon mengernyitkan keningnya.

"Apakah ketika bersama Loey kau juga puas?"
Jiyeon langsung malu ketika mengingat saat dia mencapai orgasmenya ketika bersama Loey. Bukankah dia sudah menyampaikan kepada Chanyeol, dan Chanyeol mengatakan bahwa itu hal yang sama mengingat dia dan Loey memiliki tubuh yang sama? Kenapa Chanyeol menanyakannya lagi?

"Ketika bersama Loey, itu murni hanya pemaksaan pemuasan jasmani." Jiyeon menjawab juga kemudian, "Setelahnya aku merasa muak dan jijik kepada diriku sendiri."
Chanyeol tampak membeku mendengarkan jawabannya. Lelaki itu terdiam lama tetapi debaran jantungnya mengencang sehingga Jiyeon mengangkat kepalanya dan menatap Chanyeol bingung.

"Chan?"
Tatapan mata yang diberikan Chanyeol kepadanya sangat tidak terbaca, tetapi ada gairah di sana. Gairah yang sepertinya membakar tubuh mereka berdua.

"Akan aku pastikan bahwa apa yang kita lakukan bukanlah pemaksaan jasmani semata." Suara Chanyeol sedikit mendesis, "Dan setelahnya kau akan merasakan kenikmatan tiada tara sehingga selalu ingin lagi, dan lagi." Lelaki itu meremas pinggul Jiyeon dengan penuh gairah.

"Naik lagi ke atasku Jiyeon."
Jiyeon menurutinya. Menaiki Chanyeol dan membawa mereka berdua menuju kepuasan. Chanyeol benar. Sesudah bercinta dengan Chanyeol malam ini, Jiyeon akan selalu menginginkannya, lagi, dan lagi.

***
"Ada seorang wartawan yang ingin bertemu." Kyungsoo mengetuk pintu ruang kerja Chanyeol dengan hati-hati sambil mengabarkan kabar itu. "Dia memaksa, katanya dia tahu bahwa anda menyembunyikan Jiyeon di rumah ini."

From The Darkest SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang