"Pa, Ara masuk dulu ya. Jangan lupa jemput!" ujar seorang gadis yang baru saja keluar dari mobil.
"Iya sayang, semoga kamu betah ya di sekolah baru mu ini." balas Minhyun, papanya.
Gadis itu mengangguk.
Ara pindah sekolah karena Minhyun di pindah tugaskan di Seoul. Tempat tinggal Ara sebenarnya hanya di Busan. Tapi papanya akan sangat kesepian jika tidak bersama Ara. Karena Ara adalah hal berharga yang ada di hidup Minhyun, setelah istrinya meninggal.
Bugh!
"Kalau jalan liat - liat, jangan nunduk!" bentak seseorang yang tak sengaja ditabrak oleh Ara saking menunduknya gadis itu.
"Maaf," ucap Ara lirih, Ara tidak mau ada masalah di hari pertamanya sekolah.
"Lo modus ya sama gue?" tanya orang itu.
"Maaf," lagi-lagi Ara hanya meminta maaf.
"Udah Win, dia cewek nggak usah di ladenin." kata seseorang disamping orang tersebut.
Ara melanjutkan langkahnya di koridor, ia telah mengatahui bahwa kelasnya adalah kelas II Ipa 5. Tapi sebelum itu Ia harus ke ruang kepala sekolah untuk melaporkan kehadirannya.
Bel berbunyi, Ara mengikuti seorang guru perempuan yang akan mengantarnya ke kelas.
"Selamat pagi anak-anak!" ucap guru cantik bernama Mrs. Bae Irene.
"Pagi bu!" jawab semua siswa-siswi secara serentak.
"Anak-anak! Kita kedatangan teman baru di kelas II IPA 5. Silahkan masuk!"
Ara masuk dan menunduk memberi hormat seperti seorang murid baru biasanya.
"Selamat pagi!" sapa Ara dan dibalas oleh semua siswa kelas.
"Perkenalkan nama saya Hwang Ara, saya berasal dari Busan." katanya singkat.
"Baiklah, duduk di sana Ara. Di samping Sicheng!" suruh Mrs. Irene seraya menunjuk sebuah bangku disamping seorang siswa.
"Tidakkah saya duduk bersama sesama siswi saja, Mrs?" tanya Ara.
"Maaf, hanya bangku itu yang kosong." jawab Mrs. Irene.
Ara berjalan ke bangku itu, seorang siswa sedang membenamkan wajahnya di meja, mungkin saja dia tertidur. Gadis itu duduk, suara kursi yang berdecit membangunkan siswa di sampingnya.
"Eh, lo siapa?" tanya siswa yang ber-name tag Dong Si Cheng.
"Mrs. Irene yang menyuruhku duduk disini." jawab Ara tanpa mengalihkan pandangannya pada papan tulis.
"Lo yang nabrak gue tadi kan?" tanya Winwin yang memandangi Ara dari samping dengan lamat-lamat.
"Bukan, kamu yang nabrak!" bantah Ara.
"Sicheng!" teriak Bu Irene.
"Nggak," jawab Winwin kesal.
"Kita bicara istirahat nanti!" kata Winwin.
Pelajaran selesai, akhirnya bel istirahat yang di tunggu - tunggu semua siswa berbunyi.
Siswa kelas II IPA 5 berbondong-bondong ke kantin, beberapa hanya tetap di kelas.
Saat Istirahat, semua teman Winwin yang berasal kelas lain menghampiri bangku Winwin dan Ara.
"Win kantin yok!" ajak siswa bertubuh tinggi, putih dan tampan ber-name tag Kim Do Young.
"Lo duluan ya semuanya!" kata pemuda bermata setengah bulan itu.
"Napa emang?" tanya siswa lain ber-name tag Lee Dong Hyuck, namun biasa di sapa Haechan.
"Gue ada urusan." jawab Winwin.
"Eh, itu bukannya cewek tadi ya?" tanya laki-laki ber-name tag Na Jae Min menunjuk Ara.
"Iya, urusan gue sama dia." jawabnya dengan malas.
"Oke, kita duluan kalau gitu!" ujar siswa bertubuh bongsor dengan name tag Wong Yuk Hei, dan biasa dipanggil Lucas.
Semua teman Winwin telah keluar kelas, mereka berjumlah 7 orang.
"Lo itu baru disini, lo belum kenal siapa gue?" ucap Winwin pada Ara yang sekarang menyantap bekalnya.
"Aku tahu, kamu itu murid disini!" jawab Ara.
"Asal lo tau ya, gue itu anggota geng yang terkenal di sekolah ini. Jadi jangan sok keras di depan gue!" tandas Winwin sombong.
"Nggak masalah kalau kamu anggota geng, yang penting kamu cuma anak sekolahan disini." jawab Ara santai.
Winwin kesal dan merebut paksa kotak bekal makanan Ara.
"Eh, lo kok ngambil kotak makan gue. Balikin!" ucap Ara kesal, ia memang harus berbuat baik dan sopan di hari pertamanya, tapi jika tidak dihargai dia bisa melawan.
"Kok sekarang lo pake lo-gue?" tanya Winwin.
"Serah gue, mulut gue. Emang lo kenapa?"
"Lo cewek yang pertama yang berani ngebentak gue," gumam Winwin.
"Balikin kotak makan gue, Sicheng!" teriak Ara.
Winwin yang tadinya hanya kesal sedikit, berubah menjadi marah.
"Apa lo bilang? Sicheng? Nama gue Winwin!" ucapnya keras.
"Lo buta apa gimana, liat name tag lo!" kata Ara santai.
"Berhenti panggil nama gue Sicheng atau-" ucapannya terpotong.
"Atau apa? Lo bakal habisin gue, malu maluin gue? Serah! Gue nggak peduli!" ucap Ara dengan kesal.
Ara langsung merebut kotak makannya dari tangan Winwin. Siswa itu tak dapat berkata-kata lagi dan memutuskan untuk keluar menyusul teman-temannya.
Saat Winwin pergi, seorang siswi datang menghampiri Ara.
"Lo hebat banget!" puji siswa ber-name tag Park Vi Vi.
"Maksudnya apa?" tanya Ara.
"Lo bisa bentak Winwin," Jawab Vivi.
"Memangnya Sicheng itu siapa?" tanya Ara.
"Lo panggil Sicheng?" tanya Vivi.
"Namanya kan Sicheng, kenapa coba dipanggil Winwin."
"Gini gue ceritain ya, Winwin itu anggota geng terkenal di sekolah ini. Semua cewek tergila - gila sama Winwin. Tapi Winwin nggak pernah suka sama cewek yang tergila-gila sama dia. Winwin itu marah kalau ada manggil dia Sicheng. Katanya cuma guru dan orang tua yang bisa manggil dia Sicheng." jelas Vivi.
"Aneh ya, makan yuk!" ajak Ara.
"Iya, btw lo udah berapa lama di Seoul?" tanya Vivi.
"Baru beberapa hari, gue tinggal di Seoul Property blok 7, No 12."
"Wah! Berarti kita deketan dong, gue Seoul Property blok 7 nomor 4. Kapan - kapan mampir ya!" ucap Vivi
"Iya" jawab Ara.
Jangan lupa Vommentnya ya^^
-SR1274
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy || Winwin NCT/WayV ✓
Fanfiction"Jangan panggil gue Sicheng!" "Kan name tag lo Dong Si Cheng!" "Ya gue bilang jangan!" "Terserah gue dong!" #1 - Sagang #1 - Theeastlight [Proses revisi ~]