"Sagang, kamu pulang duluan ya." ucap Ara.
"Tapi kan," sanggah Sagang.
"Aku bakalan nelpon papa, ini juga udah sore." ucap Ara tersenyum simpul.
"Oke deh, bye!" kata Sagang yang segera melajukan motornya keluar dari pekarangan rumah Winwin.
"Makasih ya!" teriak Ara dan hanya dibalas kedipan oleh Sagang.
Ara melihat Winwin yang tengah tertidur pulas di sofa ruang tamu. Ara berniat menelpon papanya untuk memberi tahu bahwa dia di rumah Winwin dan sekalian bertanya nomor handphone Xhiun.
"Halo,"
"Iya sayang?" balas Minhyun.
"Pa, aku di rumah om Teuhang." jawab Ara.
"Iya sayang,tidak apa-apa, nanti papa jemput saat pulang kantor ya." ucap Minhyun.
"Oke pa, papa tau nggak nomor telepon tante Xhiun?" tanya Ara.
"Iya, kenapa?" tanya Minhyun.
"Pa, tolong smskan nomor Tante Xhiun ke nomorku ya," pinta Ara.
"Memangnya ada apa sayang?" tanya Minhyun lagi.
"Cuma rindu tante Xhiun," jawab Ara berbohong.
"Oh ,tunggu ya."
"Iya," balas Ara memutuskan sambungan telepon.
Tiba-tiba notifikasi dari ponsel Ara.
Papa❤️ send message.
Setelah Ara melihat dan menyimpan nomor telepon Xhiun, ia segera menelponnya.
Panggiilannya sedikit terganggu karena Ara menelpon ke luar negeri. Ara menunggu Xhiun mengangkatnya.
"Ini siapa?" tanya Xhiun diseberang sana.
"Aku Ara, Tante!" jawab Ara.
"Eh Ara ,ada apa sayang?" tanya Xhiun dengan lembut.
"Tante bisa kembali ke Korea malam ini nggak?" tanya Ara.
"Tante nggak tahu sayang, memang kenapa?" tanya Xhiun.
"Tante mohon datang, ini mendadak dan sangat penting!" tandas Ara. Tanpa menunggu balasan dari Xhiun, ia segera menutup teleponnya.
Ara memutuskan sambungan telepon sepihak.
"Maafkan Ara karena berbohong, " ucap Ara dalam hati.
3 jam setelah Ara menelpon, seseorang menekan bel rumah Winwin.
Hanya Ara dan Winwin yang ada di rumah, Teuhang belum pulang sejak pagi dan Minhyun belum kembali dari kantornya.
Selama 3 jam bersama, Winwin menceritakan semua sikap buruknya terhadap Xhiun kepada Ara.
"Lo lanjutin nanti, gue mau liat siapa yang datang ya," kata Ara, Winwin mengangguk.
Cklek..
Pintu terbuka dan memperlihatkan wajah seorang wanita yang terlihat khawatir."Ara ada apa?" tanya Xhiun khawatir.
"Di kamar, Sicheng!" jawab Ara dengan membuat-buat wajah khawatir.
Ara tau bahwa Xhiun mungkin sangat lelah atas perjalanannya, ia merasa terharu melihat kekhawatiran Xhiun pada Winwin. Andai, ibu Ara juga masih hidup.
Xhiun segera berlari menuju kamar Winwin. Xhiun membuka pintu kamar Winwin dan,
"Ibu," lirih Winwin dengan menundukkan kepalanya.
"Sicheng apa yang terjadi?" tanya Xhiun menghampiri Winwin dan memeluknya.
"Tidak ada," jawab Winwin membalas pelukan Xhiun.
"Sicheng," lirih Xhiun ketika sadar akan sikap Winwin yang berubah kepadanya.
"Maafkan Sicheng bu, Sicheng tidak tau yang sebenarnya." tangis Winwin seperti seorang anak umur 5 tahun yang membuat kesalahan.
"Sayang, ibu selalu memaafkanmu." kata Xhiun mengelus kepala Winwin, ia berusaha menenangkan anaknya itu.
"Ma—maaf kan Sicheng," kata Winwin lagi.
"Iya sayang, ibu maafkan. Ibu senang sekali, selama ini baru pertama kali ibu memeluk mu setelah kau lahir." ucap Xhiun menghapus air mata nya.
"Aku sayang ibu," ucap Winwin mempererat pelukannya pada Xhiun.
Ara yang melihat kejadian itu tanpa sadar menangis dan mengingat ibunya.
"Kau beruntung sekali Sicheng," ucap Ara pelan.
"Eh Ara, maaf Tante lupa kamu disini. Ayo kemarilah sayang!" panggil Xhiun yang kemudian melepas pelukannya dengan Winwin
"Iya," Ara melangkah menuju Xhiun dan Winwin.
Xhiun langsung memeluk Ara, dengan satu tangannya tetap mengelus lembut rambut Winwin.
"Makasih, Ara!" ucap Winwin.
"Sama-sama!" ucap Ara melepas pelukan Xhiun.
"Tanpa lo, gue nggak bakalan bisa ketemu ibu gue lagi." ucap Winwin.
"Jangan bilang seperti itu, lo itu orang yang terberuntung," puji Ara yang sedari tadi berusaha menahan tangisnya, ia benar-benar rindu akan kehadiran ibunya.
"Lo benar, gue beruntung banget bisa dilahirin sama ibu seperti ibu gue." ucap Winwin bangga.
Xhiun tersenyum dan tidak percaya kenyataan. Baru kemarin Winwin mengusirnya dan sekarang Winwin telah menyayanginya.
Beginilah hidup, tak dapat ditebak Karena semuanya telah diatur oleh yang kuasa.
Jangan lupa vote🖤
Saya selaku masyarakat Selayar beserta keluarga, mengucapkan ucapan duka cita.
Semoga korban KMP Lestari Maju segera ditemukan bagi yang masih dalam pencarian.
Dan kepada korban yang selamat, semoga cepat sembuh, dapat beraktivitas seperti sedia kala dan dapat segera melupakan peristiwa ini.
Terakhir, kepada Korban Jiwa semoga keluarganya diberi ketabahan dalam menghadapi kabar ini. Semoga semua korban jiwa dalam keadaan Khusnul Khatimah, Amin.
Selayar Menangis
03-07-2018🎗️
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy || Winwin NCT/WayV ✓
Fanfiction"Jangan panggil gue Sicheng!" "Kan name tag lo Dong Si Cheng!" "Ya gue bilang jangan!" "Terserah gue dong!" #1 - Sagang #1 - Theeastlight [Proses revisi ~]