"Sagang?" tanya Ara saat keluar dari kelasnya dan sudah ada Sagang yang menunggu.
"Yuk!" ajak Sagang yang dengan langsung menarik tangan Ara.
"Kemana?" tanya Ara.
"Antarin lo pulang lah," jawab Sagang.
Sagang pun pulang bersama dengan Ara, mereka mengobrol banyak diatas mobil.
"Penjelasan lo, Ra." kata Sagang.
Bisa dibilang akhir-akhir ini Sagang cemburu dengan Winwin yang terlihat lebih akrab dengan Ara.
"Oh iya,"
"Ya jelasin sayang,"
"Berhenti bilang sayang!" kata Ara dengan kesal, sungguh ia risih dengan panggilan 'sayang' itu.
"Iya iya, canda doang kok. Ayo jelasin."
"Jadi gini, 5 hari lalu pas pulang ada yang labrak aku. Aku dimarahin, tapi nggak tau siapa dia soalnya pake topeng. Aku digores pake silet," Ucap Ara nunduki.
"Benaran???" kaget Sagang dan langsung merem mobil mendadak.
"Jangan rem mendadak juga, kan kepalaku kepentok" Ucap Ara mengelus dahinya.
"Iya maaf hehehe" Ucap Sagang kembali menyetir.
"Jadi aku disimpan di gudang, luka gores ku udah kering juga. Nih di pipi, lengan, dan lain deh. Sakit perih banget, untung saat itu Sicheng lagi nelpon dan aku angkat, aku suruh dia ke gudang. Dia nolongin aku, aku suruh dia bawa ke rumah nya aja soalnya papaku sama ayahnya temenan. Aku malas jelasin alamat rumahku. Dan karena lukaku belum sembuh aku nginap 4 hari di rumah Winwin. " jelas Ara.
" Sekarang lo udah sembuh kan? "Tanya Sagang.
" Iya"Jawab Ara.
"Gue juga nelpon lo kok waktu itu tapi lo matiin" Ucap Sagang.
"Bukan aku yang matiin, tapi Sicheng soalnya dia yang megang Handphoneku." Kata Ara jujur.
"Yang penting lo sembuh deh, " ucap Sagang tersenyum.
Akhirnya Ara sampai di rumahnya, dan Sagang juga begitu.
Di lain sisi....
"Win, pulang bareng ya..." ucap Hana.
"Lepasin tangan gue! " tegas Winwin.
"Kok kamu gitu sih, plissssss!!" ucap Hana dengan aegyo baby face.
"Lepasin atau gue yang lepasin sendiri pake cara gue!?" bentak Winwin marah, Hana pun melepaskan tangan Winwin.
"Win plisss, " ucap Hana lagi, tapi Winwin dengan cepat masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan Hana.
"Gue bisa dapetin lo lagi, ingat Win. Gue first love lo! " Batin Hana dengan smirk.
Winwin sampai dirumahnya , Winwin masuk dan menemukan Xhiun tergeletak di ruang tamu.
"Pliss lo jangan pura-pura pingsan!" kats Winwin, tapi Xhiun memang benar-benar pingsan.
"Ayah! Istri tercintamu pingsan! " teriak Winwin tapi tak ada jawaban.
Winwin masa bodoh sama Xhiun yang pingsan,tapi seorang Winwin masih punya rasa kemanusiaan.
Winwin berbalik dan menggendong Xhiun naik ke kamarnya.
Setelah sampai, Xhiun ditidurkan di tempat tidurnya. Winwin pun menatap wajah ibu tiri yang ia benci itu.
"Lo kenapa masuk ke kehidupan kami ha?" tanya Winwin pada Xhiun yang masih pingsan.
"Andai lo nggak deketin ayah gue, ibu gue nggak bakal bunuh diri karena merasa diselingkuhin. Lo seneng pastinya kan waktu dengar ibu gue meninggal. Dasar perusak hubungan orang, " ucap Winwin tersenyum miris.
"lo nunggu 3 tahun kematian ibu gue biar bisa nikah sama ayah gue, dasar gue bakal selamanya benci sama lo! " ucap Winwin keluar dari kamar Xhiun dan ayahnya.
Xhiun dan Teuhang sebenarnya menjalankan rencana, Xhiun harus berpura-pura pingsan saat Winwin datang dan dilihat apakah ia masih peduli dengannya.
Xhiun senang saat anak tirinya itu menggendong nya naik ke kamarnya. Tapi Xhiun sedih saat Winwin mengutarakan kebencianya pada Xhiun.
Teuhang yang bersembunyi di kamar mandi kamarnya juga turut mendengar penuturan Winwin merasa bersalah.
Tapi sebenarnya yang Winwin katakan itu salah semua, Winwin mendapatkan kenyataan yang salah. Winwin belum tau kejadian yang benar di saat ibunya meninggal.
Teuhang keluar dari kamar mandi dan melihat istrinyanya kini menangis.
"Xhiun..." panggil Teuhang lirih.
"Apakah Winwin sangat membenciku? Aku mencoba mengisi kekosongan ibu di dalam hidupnya tapi dia —" kata Xhiun, Teuhang memeluk tubuh istrinya.
"Xhiun, pasti Winwin akan tahu hal yang sebenarnya nanti. " ucap Teuhang menenangkan Xhiun.
"Tapi kapan? Aku sudah sangat merasa sakit. Dia anakku, anak kandungku sendiri tapi dia lebih menyayangi wanita lain, andai dulu aku tidak melakukan hal itu mungkin Sicheng akan menyayangi ku, " ucap Xhiun.
"Sabarlah, Winwin belum tau segalanya. Jika dia tau dia pasti akan meminta maaf dan akan menyayangimu. " kata Teuhang menangkup wajah istrinya.
"Semoga saja..." lirih Xhiun kembali ke pelukan Teuhang
"Sicheng anakku, kau belum tahu siapa aku sebenarnya nak." batin Xhiun.
"Sicheng,bXhiun bukan pelakor! Tapi wanita yang kau katakan sebagai ibumu dan kau tangisi selama ini dialah pelakornya." batin Teuhang memeluk erat wanitanya.
Xhiun bukan pelakor ya, tunggu baca chapter selanjutnya supaya jelas.
Jangan lupa vote🖤
Terimakasih kepada pembaca, padahal cerita ini baru tapi sudah tembus 50 read. Terima kasih banyak🖤🖤🖤🖤🖤
Revision at 28 Des 2021
- gue seneng banget dulu pas 50 readers, sekarang sudah lebih 180k+ readers, TUDM <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy || Winwin NCT/WayV ✓
Fanfiction"Jangan panggil gue Sicheng!" "Kan name tag lo Dong Si Cheng!" "Ya gue bilang jangan!" "Terserah gue dong!" #1 - Sagang #1 - Theeastlight [Proses revisi ~]