[18] Jadian (Last Chapter]

8.7K 919 83
                                    

Ara datang ke sekolah, seperti biasa dia duduk di bangkunya dengan Winwin.

Ara sedikit kaget karena melihat Winwin datang cepat hari ini.

"Cheng, wah lo cepet banget datang hari ini," ucap Ara saat duduk di kursinya.

"Iya, ini karena sekarang ada ibu yang bakal bangunin gue setiap hari." jawab Winwin.

"Tante Xhiun itu bikin lo berubah banget ya" celutuk Ara.

"Bukan cuma ibu, tapi ada seseorang lagi, Ra." kata Winwin tersenyum.

"Siapa?" tanya Ara, tapi sebelum menjawab bel upacara telah berbunyi.

Sepulang sekolah, Sagang berniat mengajak Ara pulang tapi Winwin mendahului nya.

"Ra, mampir ke taman yuk!" ajak Winwin.

"Udah Sore, belum mandi lagi." ucap Ara.

"Bentar aja, oke?"

"Iya deh,"

Sesampainya di taman, Winwin membawanya tepat di tengah-tengah taman. Dimana semua orang dapat melihat mereka.

"Ra, gue mau ngomong!" Winwin berbasa-basi.

"Ngomong aja pake izin," kata Ara.

Winwin mengumpulkan keberanian, dia memegang tangan Ara.

"Lo suka sama seseorang nggak?" tanya Winwin.

Ara terdiam sebentar, untuk sekarang ia memang menyukai seseorang. Orang yang berdiri didepannya.

"Iya," jawab Ara tersenyum, ia menunduk karena beberapa orang berkumpul melingkari mereka.

"Ra, liat wajah gue!" pinta Winwin.

"Males ah, lo jerawatan!" sanggah Ara berbohong, padahal ia hanya malu.

"Muka gue yang licin ini lo bilang jerawatan, lihat ke gue, mohon!" pinta Winwin.

"Apa sih?" tanya Ara menengadah melihat wajah Winwin.

"Gue itu suka sama cewek, beda banget sama cewek lain." ucap Winwin.

"Terus?" tanya Ara.

"Dia itu sekarang ada di depan gue," ucap Winwin yang membuat Ara terkejut.

Beberapa orang menyoraki mereka, ada yang mengatakan Winwin romantis adapula yang malah bercanda mengejek Ara karena pipi gadis itu perlahan memerah.

"Win, jangan canda," kata Ara mengalihkan pandangannya pada wajah Winwin.

Winwin memegang tengkuk Ara dan membuatnya kembali melihat wajah Winwin.

"Lepasin ih," ucap Ara kesal ditambah malu karena ini taman.

"Lo mau jadi pacar gue?" tanya Winwin.

"Lo nembak gue?" tanya Ara.

"Jawab dulu pertanyaan gue!"

Ara tersenyum mengangguk, Winwin langsung memeluk Ara.

"Sebenarnya, gue juga suka sama lo." lirih Ara.

Terdengar sorak sorai pengunjung taman, beberapa sangat baper malihat keduanya.

"Huwa, yang cowoknya ganteng." puji seorang gadis bertubuh gemuk.

"Dih, emang aku enggak ganteng?" tanya pemuda yang hampir mirip dengan gadis itu, sama-sama bertubuh gemuk.

"Enggak dong, di semua banyaknya cowok. Kamu yang paling ganteng!" kata gadis itu.

Sang pemuda tersenyum malu, "Dasar, udah berani ngerayu juga kamu!" keduanya tertawa bahagia.

(END)

Maaf karena banyaknya ke typo-an yang tak terbendung di dalam cerita ini.

Terimakasih kepada readers yang ngevote maupun yang siders ya. Makasih banget🖤

Without you, this fiction is nothing. I love you all🖤

Bad Boy || Winwin NCT/WayV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang