See You Again

718 70 0
                                    

Benar saja apa yang dikatakan Hermione, pendaftaran anggota baru Quiddtich Gryffindor tiba-tiba banyak sekali. Bahkan lebih banyak gadis-gadis yang mendaftar daripada pendaftar pada umumnya. Sampai Harry kewalahan menghadapinya. Sementara itu Ron dan Ginny juga mendaftarkan diri. Tahun lalu Ron memang berencana untuk mendaftar tapi sayangnya tahun itu Qiudditch dihentikan oleh Professor Umbridge dan tahun ini kembali dihidupkan.

Harry sangat senang sekali Ginny begitu mahir dalam bermain. Sementara Ron juga lumayan. Sehingga kedua kakak beradik ini lolos dalam seleksi Quidditch.

"Hermione!" teriak Ron berlari ke arah Hermione yang terduduk santai di meja Gryffindor Great Hall, seperti biasanya buku seakan menjadi bagian dari dirinya. Dia menyesal karena tidak bisa menyaksikan latihan dan perekrutan Quidditch Gryffindor pagi itu, karena terlalu banyak jam tambahan.

"aku berhasil, aku mampu membuktikan pada Harry bahwa aku bisa," dengan bangga ia memamerkan gigi pada Hermione.

"wahh Ron selamat atas keberhasilanmu!" balas Hermione ketika Ron duduk di sampingnya untuk menyantap makan siang.

"sekarang aku bisa berjuang bersama sahabatku untuk Gryffindor." Ia langsung menyabet paha ayam dan melahapnya. Hermione memukulinya dengan buku yang tadi ia baca sambil makan.

"pelan-pelan Ron, berapa kali sudah kuperingati!"

"tenang aku tidak akan tersedak lagi."

Terakhir kali, Hermione menyaksikan Ron tersedak mengerikan dan hampir tidak bisa bernafas. Tapi Ron masih berani juga makan dengan sekali lahap.

"tapi dimana Harry?" sembari Hermione melirik sudut-sudut ruang.

"dia akan menyusul." Balas Ron usai menuntaskan dari mengunyah ayamnya.

"oh ya Hermione!" lalu ia meninggalkan sisa paha ayam untuk berbicara dengan Hermione agar gadis ini tidak mengomelinya soal makan sambil bicara. "Ginny juga terpilih jadi tim Quidditch Gryffindor tahun ini."

"apa?" Hermione menjatuhkan buku besarnya dengan keras di meja.

"dia akan menggantikan posisi Angelina."

"oh begitukah." Hermione benar-benar terpukul mendengarnya, itu berarti akan banyak waktu bagi Ginny untuk bersenang-senang bersama Harry.

"tapi kenapa kau terkejut?" tanya Ron heran.

"ya, sedikit, tak kusangka Ginny gadis seanggun itu bisa tertarik dengan olahraga keras seperti Quidditch."

"kau tahu, banyak yang mancalonkan diri di pendaftaran tahun ini, tiba-tiba banyak sekali yang tertarik pada Quidditch bahkan gadis-gadis rumah sekalipun."

"sudah kubilang bukan Quidditch yang membuat mereka tertarik, tapi karena tertarik pada Harry."

"kau benar," Ron terkikik lalu melanjutkan makan.

***

Hermione melihatnya, dia melihat secara langsung. Bagaimana tatapan Harry terhadap Ginny di bawah sinar rembulan ketika keduanya melarikan diri di lapangan Quiddtich. Dari ekspresinya, lelaki itu benar-benar tertarik pada gadis dari adik sahabatnya. Hermione merasakan pusingnya, ia segera menyingkir ke belakang tribun sebelum ada yang menyadari keberadaanya yang mengintip Harry dan Ginny.

Kakinya terasa ingin terus berlari sementara luka dihatinya ingin berhenti. Hermione terus melaju hingga ia menerobos kamar kebutuhan, dimana tempatnya begitu sunyi cocok untuk menenangkan diri. Karena begitulah kamar kebutuhan yang bisa menyediakan ruang sesuai keinginan kepada orang yang tahu caranya. Bahkan di ruangan yang sesak dengan barang-barang itu tak dijumpai serangga ataupun pixie-pixie hallow yang biasanya berkeliaran di kamar kebutuhan, sehinga suasana benar-benar sunyi.

Fell Down To Fall In Love (Harry Potter Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang