Sekarang mimpi itu tidak lagi menerjang malam-malamnya Hermione. Gadis ini tidak lagi pingsan setelah beberapa minggu di Hogwarts. Nampaknya penyakitnya perlahan-lahan mereda, ia telah berkonsultasi pada pakar psikologis sihir dengan berkirim surat ketika akhir pekan. Ia tidak yakin untuk berkonsultasi pada Madam Pomfrey, seorang medical di Hogwarts.
"Hermione kau dapat surat!" seorang anak kelas satu menghampirinya ketika Hermione sedang menulis surat di ruang rekreasi Gryffindor. "dari lelaki pirang, dia tidak menyebutkan namanya."
"Terima kasih Alia." Hermione mengalihkan dari surat konsultasi dan segera membuka surat baru itu.
Hi,
Bagaimana liburanmu? Kuharap kau menikmatinya dan maaf aku tidak pernah mengirimimu surat selama liburan. Di rumah banyak kekacauan, aku jarang menemui burung hantu karena keamanan rumah semakin ketat saja.
Kuharap kau tahu siapa aku
"Well, aku tak pernah menyangka dia bisa manis juga dalam tulisan." Sembari terkikik geli. Ketika itu muncul Ron yang mengejutkannya.
"oh hallo Ron!" sapa Hermione yang agak terguncang dengan kemunculannya.
"apakah itu surat konsultasimu?" tanya Ron sembari melirik kertas di genggamannya.
"oh bukan, ini." Dia menunjukkannya lipatan kertas itu.
"surat dari Draco-kah yang membuatmu terkikik geli?"
"entahlah." Sembari menaik turunkan pundak. "dia tidak mencantumkan namanya, jika benar dia ini untuk pertama kalinya dia berkirim surat padaku."
"darimana kau mendapatkannya?"
"seorang siswa kelas satu yang kuketahui bernama Alia dan dia bilang dari lelaki pirang."
"kalau begitu kau tidak perlu membalasnya!"
"kenapa?"
"apa kau tak tahu, tidak ada satupun Gryffindor yang menjalin hubungan dengan Slytherin semanis dirimu."
"aku tidak pernah mendengar ada sejarah seperti itu sebelumnya."
"Hermione kau harus tahu bahwa keluarga Malfoy adalah bagian dari Pelahap Maut!"
"Ron itu kan dulu."
"apa yang membuatmu berfikir bahwa mereka tidak lagi?" Ron mengertaknya. "Kau-Tahu-Siapa tengah membangun pasukannya lagi secara diam-diam."
"tetapi Draco yang ini beda dari yang dulu."
"kau terlalu mempercayainya, kuharap kau tidak berlebihan." Kemudian ia berlalu lalang menuju pintu keluar asrama.
"Oh, apakah dia berfikir Draco itu masih jahat, seharusnya dia melihat bagaimana Draco saat mencurahkan hatinya padaku." Perginya Ron disambung dengan kehadiran Harry saat Hermione hendak memberikan surat konsultasi ke burung hantu untuk dikirim.
"hei mau kemana kau?" tanya lelaki itu sembari membenarkan posisi kacamata bulatnya, seperti memastikan pengelihatannya.
"biasa, konsultasiku."
"boleh kutemani!" Hermione tersenyum dan kedua sahabat itu melangkah keluar dari lukisan si nyonya gemuk.
Tiba-tiba suasana agak canggung ketika hanya dia dan Harry saat sampai di koridor yang cukup gelap meskipun cahaya pagi sudah merangkak keluar. Biasanya, ia selalu bertiga dengan Ron.
"sebenarnya kau ini sakit apa?" tanya Harry memecahkan kecanggungan. Namun dari suaranya, ia tidak tampak canggung hanya perasaan Hermione saja.
"kau sudah bertanya saat di The Burrow."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fell Down To Fall In Love (Harry Potter Fanfiction)
Fanfiction[RE-PUBLISH] [COMPLETED] [NOTE : Lebih baik membaca cerita ini dengan sabar dari awal sekalipun pernah membaca sebelumnya. Dikarenakan penulis mengalami limit Inspirasi, plot atau alur cerita berubah dari konsep sebelumnya dan mengalami perombakan u...