Wattpad Original
Ada 5 bab gratis lagi

4. Tidak Akan Menyukai Orang Lain Selain Calon Suami

43.4K 5.9K 407
                                    

Tidak Akan Menyukai Orang Lain Selain Calon Suami

. . .

Tidak terasa jika sudah hampir satu minggu Kalinda tinggal di kediaman itu. Dia masih berusaha membiasakan diri dengan lingkungan, sementara di sisi lain, Kalinda memiliki interaksi yang berbeda dengan tiga orang tuan muda yang tinggal di sana.

Bersama Ganes, Kalinda yang seorang anak kecil secara tidak langsung lebih sering mengalah. Pengamatan singkat Kalinda menyimpulkan jika Ganes adalah pemuda berdarah panas, berotak licik, tapi hatinya serapuh kaca. Setiap hari akan selalu ada hal-hal aneh yang menunggu Kalinda, baik itu wajahnya yang ketika bangun pagi terkadang akan dihiasi oleh gambar aneh, ular mainan yang diletakkan di dalam selimutnya, atau tikus sungguhan yang telah mati di depan pintu kamar.

Mungkin karena reaksi dari Kalinda tidak sesuai dengan harapannya, Ganes menjadi lebih sadis setiap harinya. Singkatnya, Ganes ini adalah jelmaan iblis dalam wujud manusia. Namun, ketika Awan memarahinya atau Gara meliriknya dengan tatapan dingin itu, Ganes akan mengkeret dengan wajah cemberut, seolah hatinya baru saja disakiti dengan kejam.

Sedangkan Awan, sementara ini Kalinda memiliki penilaian yang cukup bagus untuknya. Awan sering menyapa Kalinda lebih dulu, jadi Kalinda paling sering berbicara dengan Awan dibandingkan yang lain.

Sementara Gara ... Lelaki itu diam, Kalinda juga diam.

"Nona, sudah bangun?" Lila menyapa saat melihat Kalinda bergerak untuk duduk di atas tempat tidur. Gadis itu mendekat sebelum kemudian membelalak dengan sedih. "Tuan Ganes masuk lagi ke kamar ini tadi malam?"

Kalinda sudah dapat menebak apa yang terjadi. Wajahnya pasti dilukis lagi oleh Ganes.

"Mari, Nona, biar saya bantu mandi." Lila tersenyum kecut saat melihat wajah tenang Kalinda. Dalam hati dia sangat kasihan karena gadis sekecil ini harus menanggung gangguan dari Ganes yang kadang suka keterlaluan. Lila sudah melaporkan hal ini pada Ario, tapi untuk sementara belum ada tindakan yang diambil karena Ario berkata harus menunggu tanggapan Gara.

Kalinda mengangguk dan pergi bersama Lila ke kamar mandi, sementara itu Tika mulai membereskan kamar dan mengumpulkan pakaian kotor.

Di dalam kamar mandi, Kalinda melihat pantulan bayangannya di cermin. Di pipi sebelah kiri, ada gambar seekor kambing yang kakinya tidak seimbang, sedangkan di sebelah kanan, itu adalah gambar anak ayam. Sudah tiga hari ini Lila selalu kesulitan membantu Kalinda membersihkan gambar-gambar ini karena Ganes menggambarnya menggunakan spidol permanen.

Tidak tahu sampai kapan aku dapat menahan kesabaran untuk pemuda ini, pikir Kalinda.

Setelah menyelesaikan rutinitas pagi itu, Kalinda keluar dari kamar bersama Lila dan Tika. Awalnya tidak ada yang mencurigakan, hingga Tika yang membukakan pintu melompat kaget dan berteriak.

"Ah! Apa ini?!" Tika hampir terjengkang ke belakang saking terkejutnya. Gadis itu mengusap jantungnya yang berdebar kuat sambil melihat objek yang tergantung di depan pintu kamar.

Mata Lila juga melotot. Kapan benda ini ada di sana? Saat dia dan Tika masuk ke kamar Kalinda, benda ini masih belum ada. Lila sangat yakin kalau ini pasti perbuatan Ganes lagi.

Dibandingkan dua lainnya, Kalinda masih tampak tenang. Gadis kecil itu hanya berdiri di depan pintu kamarnya sambil memandangi benda yang melayang itu.

"Eh, Nona mau apa?!" Lila berseru ngeri saat melihat Kalinda menjangkau tangannya dan menarik benda itu.

"Kasihan digantung," jawab Kalinda sebelum turun menuju ruang makan.

Lila dan Tika saling pandang, tampak tidak yakin dengan apa yang terjadi. Tapi karena Kalinda sudah membawanya, mereka pada akhirnya diam saja.

Di ruang makan, Awan dan Ganes sudah hadir lebih dulu. Saat melihat Kalinda menggendong sesuatu di lengannya dengan penuh perasaan, Ganes yang saat itu sedang minum langsung tersedak.

Janji Seribu Bulan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang