the oracle ★彡 z.m

• kyuu

"Whoa? Zayn? Kita dimana?" Yukiko mengerjapkan matanya berkali-kali saat Zayn membuka penutup matanya. Entah apa yang di rencanakan Zayn, tapi saat Zayn berkunjung kerumah Yuki tadi sore ia tiba-tiba saja sudah menarik Yuki masuk ke mobil dan menyetir entah kemana.

Zayn tertawa pelan, "As you see, Ms. Evans." balas Zayn dan perlahan Yuki mulai bisa menyesuaikan pandanganya.

Dihadapan Yuki terbentang laut dengan ombak yang terus menurus menghantam pasir putih dengan suara cukup keras. Lautnya pun benar-benar biru dan indah. Mau tak mau Yuki tak bisa menahan dirinya untuk tersenyum lebar dan langsung mengalungkan kedua tanganya di leher Zayn.

"Terimakasih, Zayn." ucapnya tulus kemudian melepas pelukan singkatnya.

"No biggie, Yuki chan." Zayn nyengir kuda dan mau tak mau membuat Yuki mencubit lenganya gemas.

"Jadi, Zayn, untuk apa sebenarnya kita kesini?" Yuki menoleh pada Zayn yang terlihat sangat bersemangat.

Zayn menyeringai, "Mau main tidak?"

"Main apa?"

"Hide and seek. Kamu jaga. Tidak boleh protes. Cepat hitung!" seru Zayn sambil mendorong Yuki ke salah satu gazebo yang ada di pinggir pantai.

Yuki memutar mata namun menurut saja. Bukan hal baru kalau Zayn sering mengajaknya permainan yang kekanak-kanakan. Ia kemudian memejamkan matanya dan mulai mengitung satu sampai sepuluh saat ia bisa mendengar suara langkah kaki Zayn menjauh.

"Sembilan..."

"Sepuluh! Siap atau tidak aku datang." seru Yuki kemudian tertawa kecil sambil membalikkan tubuhnya.

Yuki mengerjap, yang ia dapati adalah hamparan pantai kosong tanpa satu pun pengunjung. Ia heran kemana kira-kira Zayn bersembunyi. Namun saat ia melihat jejak kaki di pasir putih Yuki tertawa renyah. "Ini pasti mudah." gumamnya tanpa sadar.

Dengan santai Yuki mengikuti jejak kaki yang menuntunya kearah kanan pantai. Gadis itu kemudian menyipitkan matanya saat ia bisa melihat tulisan dengan fontasi yang tidak terlalu besar diatas pasir.

'welcome to the game, yukiko evans. lets prove how smart you actually are^^
ps: second star to the left and straight until the morning.

Tanpa Yuki sadari seulas senyum kecil terukir di bibirnya. Jadi ini lebih dari sekedar petak umpet, ya? batinya. Sejujurnya Yuki sedikit berharap ia dapat 'pengelihatan' di saat seperti ini. Jadi Yuki bisa paham apa yang sebenarnya ingin di lakukan Zayn. Tapi saat Yuki menutup mata tak ada bayangan apapun yang muncul jadi gadis itu hanya mengangkat bahu.

Dibacanya sekali lagi pesan Zayn kemudian tersenyum puas saat mendapati ada dua buah bintang kecil yang di buat dari origami terletak tak jauh dari tempatnya berdiri. Yuki mendekati bintang itu dan berjalan kearah kiri si bintang. Straight until the morning. Timur. Lagi-lagi Yuki hanya bisa tersenyum puas saat pandanganya menangkap sebuah kertas yang di jepit dengan batu berukuran sedang yang terletak tak jauh darinya.

Otomatis Yuki berlari dan buru-buru meraih kertas itu saat ia sudah sampai. Gadis itu tau benar tulisan di atas kertas merupakan tulisan tangan Zayn. Yuki kemudian membaca tulisanya dan mengernyit heran, tak mengerti.

'said all i want from you is to see you tomorrow. and every tomorrow, maybe you'll let me borrow your heart.'

Berulang kali Yuki membacanya tapi masih belum bisa menyimpulkan apa maksud Zayn sebenarnya. Jadi ia memutuskan untuk mencari petunjuk kemana ia harus bergerak. Ia kemudian menemukan sususan kerang yang membentuk panah ke kanan. Yuki mengikuti panah itu dengan bingung. Panah itu menuntunya menaiki undakan tangga yang sepertinya terbuat dari batu. Menjauhi pantai.