5

1.6K 257 8
                                        

M a t e

-Lisa pov-

Esoknya, setelah aku mengatakan jika kami harus membuat rumah, dia membuktikan ucapan itu, sungguh aku terkejut. Taehyung, suamiku, belahan jiwa dan satu tubuh hanya untuk lalisa seorang. Membuatnya dalam satu malam, tentu dengan bantuanku dan bahan seadanya. Luar biasa jika dipikirkan, ini terdengar seperti meminta bantuan jin.

Semua kerja keras terbayar dengan terbentuk sebuah gubuk dari kayu, ranting, daun yang entah namanya aku tak tahu, namun cukup kuat-memiliki sekat disetiap ruasnya. Tapi inilah hasil yang kami buat semalaman, ia tidur dipangkuanku, menimang hasil jerih payah kami. Padahal, tidak perlu dalam sekejap mata, kita bisa melakukannya secara perlahan, tapi pemuda ini...dia tidak suka membuang waktu percuma.

Suara dengkurnya lembut, wajah tidur yang begitu menawan, ku elus wajah putih taehyung, ia bersnif, sangat lucu. Detak jantungnya berdetak teratur, bibirnya tipis, cantik menurutku. Bibir inilah yang membuat aku tak bisa melupakan seorang kim taehyung, alpha muda yang dalam masa rut, bertemu denganku yang kebetulan dalam masa heat, bukankah ini jodoh..terima kasih dewi uvrea.

Tanpa sadar, entah sejak kapan pula bibirku dan bibirnya telah bersatu, manis terasa, mengubar di udara, menjadi candu bagiku. Terdengar seperti wanita murahan, tapi aku tidak akan marah jika kalian membicarakan aku seperti itu, toh aku tidak merasa rendahan, taehyung mengangkat drajatku lebih tinggi, dengan bersamanya. 

aku mencintaimu, suamiku.

Saat aku berusaha melepaskan ciuman sepihak ini, taehyung membuka matanya, saling bertatap intens, menerawang satu sama lain. Lantas aku terkejut, berusaha duduk kembali pada asal. Tapi taehyung mencegatku, ia menarik kembali tubuh ini dan ciuman kami bersatu, lagi.

Ia tersenyum disela ciuman, tidak tahu apa yang aku lakukan. Tapi aku begitu senang juga... rindu dengan ciuman yang telah lama tidak kami lakukan, tubuhku merindukan alphanya, merindukan belahan jiwanya, jiwa yang saling terhubung, berbagi sakit maupun bahagia.

Taehyung membalik tubuhku, dengan ia diatas, kembali mencium rakus, ah...ciumannya. Tersadar jika tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak, aku menghentikan taehyung yang hendak menurunkan celana dalam, padahal kalau dipikir-pikir, bukankah kami terlalu sering bersatu, ini seperti aku maupun taehyung gila akan seks.

"Kenapa?"

"Suamiku, kau tidak lupa bukan jika kita perlu makan?"

Aku menatapnya dengan senyuman, lalu ia menepuk jidatnya. Mencium kembali bibirku singkat namun terasa sangat manis, membekas layaknya lem, dia berdiri dan mengulurkan tangannya. "Ayo lisa...istriku tercinta..."

"Hehehe, hn!"


M a t e

-Normal pov-

Kini keduanya sampai dibagian paling dalam hutan, bersembunyi dibalik semak dengan wujud serigala yang siap menerkam mangsa, berbaur dengan alam, menyatupadu. Lisa, sedari tadi ia mengamati pergerakan sang suami. Mengamati, apa saja tindakan yang perlu diambil, menjadi contoh yang nyata baginya.

Taehyung melakukan hal yang sama, saat tubuh lisa-istrinya berubah untuk pertama kali dalam hidup wanita itu. Betapa terkejutnya dia karena warna bulu sang istri, putih seputih salju, bersih tanpa noda.

M a t e [Lisa+Taehyung] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang