4♥

8.4K 331 21
                                    

"Jangan biasakan berkata seenaknya dan seadanya, karena hatimu dengan hati orang lain tentu tidaklah sama."

***

Keesokan harinya Bella sangat bersemangat untuk sekolah. Ia berangkat pukul 06.00 agar bisa memberi cokelat paling awal dibanding cewek lain kepada Alfi.

"Mama, Bella berangkat sekolah yaa." ucap Bella sambil mencium punggung tangan Tia.

"Iya hati-hati."

Bella pun berjalan keluar dengan seragam yang rapi dan naik mobil yang di kemudikan oleh supir.

"Pak Eprod, doain ya biar Bella bisa jadian sama Alfi, terus biar Alfi bisa suka sama Bella." ucapnya sambil tersenyum senang.

"Iyaa, amin-amin."

15 menit kemudian, Bella pun sampai di depan sekolahnya. Ia pamit dengan Pak Eprod dan berjalan menuju kelas Alfi. Ternyata kelas milik Alfi sangat sepi sekali, belum ada seorang pun yang datang.

"Yahh Alfi belum dateng, simpen dikolong meja aja kali ya cokelat sama nasgor nya?" Ia pun menyimpan makanannya di kolong meja Alfi. Tak lama kemudian, Alfi datang sambil menggendong tas nya.

"Heh, lo ngapain?" tanya Alfi yang baru saja datang.

"Ehh ini, gue mau ngasih ini doang kok, khusus buat Alfi." jawab Bella sambil memberikan tempat makan miliknya. Alfi pun mengambilnya dari tangan Bella dan duduk di bangkunya.

"Alfii, kapan bisa suka sama gue?" tanya Bella.

"Gak tau."

"Tapi Alfi bakalan suka sama Bella kan?"

"Gak tau."

"Alfi bakalan sayang sama Bella gak?"

"Gak tau."

"Iihh kok jawabnya gak tau terus sih? Marah ya?"

"Gak."

"Terus kenapa?"

"Gak."

"Ishh, jawab tuh yang bener kek kali-kali."

"Gak usah ngatur hidup gue!"

"Alfi marah?"

"Jangan marah dong, yaudah deh Alfi mau apaan dari gue?" tanya Bella.

"Gue pengen lo jangan ganggu gue! gue capek! pusing tau gak setiap hari dideketin terus sama lo!"

"Gak bisaa, gue maunya deket terus sama Alfi setiap hari titik gak pake koma."

"Udah berapa kali gue bilang, kalau lo itu bukan siapa-siapa gue! Lo juga bukan pacar gue! ngapain lo deketin gue terus tiap hari?! Percuma! gue, gak akan, pernah suka sama lo!" ketus Alfi sambil menatap tajam ke arah Bella.

"Terus kenapa Alfi kemarin mau nganterin beli buku, terus anterin gue pulang? Kok Alfi kemaren baik banget sama gue? Tapi sekarang kok Alfi berubah lagi? Kenapa?"

"Gue cuman kasian aja sama lo! gue juga ngelakuin itu secara terpaksa! gue pengen lo jangan ganggu gue, deketin gue, dan pergi dari kehidupan gue, capek! pusing tau gak?! Lo itu kayak anak kecil! nyusahin!" jawab Alfi sambil mengerutkan alisnya. Mendengar perkataan Alfi yang menusuk hatinya, mata Bella mulai berair.

'Jangan nangis, gue harus kuat!'

Ternyata, diluar sana ada Hendra bersama Rayhan sedang mengintip dan mendengar percakapan mereka berdua dari pintu.

"Ohh yaudah, kalo itu yang Alfi mau, gue gak akan ganggu Alfi lagi dan gue bakal pergi dari kehidupannya Alfi. Makasih ya udah buat gue seneng dan bersemangat dihari-hari sebelumnya. Gue bahagia kok meskipun cuman liat Alfi doang walaupun dari jarak jauh. Sekali lagi makasih, dan maaf kalo gue udah ganggu kegiatannya Alfi, gue bakalan ngejauh kok biar gak ganggu lagi." jawab Bella sambil tersenyum. Ia pun berjalan keluar kelas Alfi dengan hati yang terisak, sakit, seperti yang ditusuk-tusuk.

A Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang