"Jika sesuatu menantangmu, mengujimu, dan membuatmu terjatuh, percayalah semua itu akan berubah menjadi apa yang kamu inginkan."
***
Keesokkan harinya, seperti biasa, Bella datang sangat pagi sekali untuk memberikan cokelat untuk Alfi. Ia senang karena ada Alfi sedang memainkan hp nya di kelas. Hari ini, Bella sudah tidak terlalu berharap, tidak akan mengganggu Alfi, dan akan merubah sikapnya. Oleh karena itu, hari ini ia datang tanpa berteriak seperti biasa. Bella pun masuk beberapa langkah mendekati Alfi dengan jantung yang berdebar sangat kencang.
"Alfi, ini cokel—" kalimatnya tergantung karena Alfi memotong pembicaraan.
"Simpen." jawabnya datar.
"Oh oke." Bella menyimpannya di meja.
"Alfi marah gak?" tanya Bella sambil duduk di sebelah Alfi.
"Enggak."
"Alfi suka sama gue gak? Sediikiiiit aja."
"Gak tau."
"Alfi bingung ya, sama perasaannya sendiri? Kadang tiba-tiba perhatian, kadang tiba-tiba menjauh, ya kan?" ucap Bella sambil menidurkan kepalanya di meja sambil menatap Alfi.
"Mungkin, gak tau." jawabnya. Matanya tak lepas dari layar hp nya.
'Sabar Bella sabar, butuh kesabaran yang ekstra buat ngobrol sama Alfi'
"Kemarin Rakha bilang, kalo dia suka sama gue, tapi gue bilang sukanya sama Alfi."
"Terus?"
"Terus katanya, dia bakalan nunggu gue sampai bener-bener gue gak suka sama Alfi. Tapi gue bilang, cari aja cewek yang lain, gue gak mau sakitin hati dia, lagian gue juga sering ngerasain sakit hati, jadi gue suruh dia buat cari cewek lain."
"Ohh."
"Astajim, gue nyerita panjang Alfi jawab ohh doang, bisa gak kali-kali panjang kalo ngomong?" ucap Bella sambil mendorong tubuh Alfi, tetapi tubuh Alfi masih tetap duduk tanpa jatuh.
"Alfi punya ig ya?"
"He em."
"Di potonya kok cuman dua?"
"Gue, masukin ke ig, cuman orang-orang yang gue sayang." jawabnya.
'Waah berarti kalo Alfi jadi pacar gue, Alfi bakalan nyimpen foto gue di ig nya dong, aaaa oh may god!'
"Kenapa lo senyum-senyum sendiri? Gila." ucap Alfi yang memperhatikan Bella tersenyum.
"E.. eng..enggak kok, gapapa." jawab Bella dengan wajah blushing. Tak lama kemudian Rayhan dan Hendra datang ke kelas bersamaan.
"Bel, wajah lo merah tuh, dibaperin Alfi ya." ucap Hendra sambil menyimpan tas nya di kursi.
"Enggak kok, gak dibaperin." jawab Bella sambil memegang pipinya.
"Ehh Bel, sini." pinta Rayhan. Bella pun berjalan mendekati Rayhan di belakang. Setelah itu ia pun pamit ke kelas sambil membawa cokelat.
"Alfi, gue ke kelas dulu ya." pamit Bella. Alfi memperhatikan, Bella memegang cokelat yang mungkin dari Rayhan. Alfi pun mengangguk.
"Haii, kalian jomblo ya? haha kasian." kata Rayhan sambil menghampiri Alfi dan Hendra.
"Lo juga jomblo nyet!" ucap Alfi.
"Enggak lah, gue lagi pedekate." jawab Rayhan. Alfi dan Hendra langsung kaget dan mendekati Rayhan.
"Si Bella?" tanya Hendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cool Boy
Teen Fiction"Tak perlu bertanya sedang apa aku disini, dan yang pasti aku sedang menunggu orang yang bertanya padaku saat ini." -Bella Siapa yang tak mengenal Alfi Reza Putra Bramanto? Yahh pasti pada belum tau ya hehe. Alfi itu cowok yang memiliki sifat dingin...