Dante menginjak tubuh berlumuran darah yang sudah tidak berdaya dan tergeletak di lantai itu. Suara lemah lelaki itu bahkan sudah tidak terdengar lagi saat ini. Ia paling tidak suka dengan pengkhianat. Apalagi jika orang itu tadinya adalah orang kepercayaannya. Ia tidak mudah percaya pada orang lain. Inilah peraturan pertama jika kau bergelut dalam dunia hitam. Yang bisa kau percaya hanya dirimu sendiri.
Paul, lelaki yang kini antara hidup dan mati tergeletak di lantai adalah salah satu orang terdekatnya. Ia mengajak Paul bergabung dalam dunia hitam yang dipimpinnya sejak lima tahun lalu. Beberapa hari yang lalu, Dante mengetahui jika Paul sudah berani mengkhianatinya. Dan si berengsek ini harus mati agar menjadi pelajaran untuk yang lainnya.
Jangan pernah bermain-main dengan The Devil.
"Denyut nadinya lemah, Bos." Sandy, salah satu anak buah Dante yang juga seorang dokter sedang berjongkok dan meraba bagian leher Paul. "Dia harus segera di bawa ke rumah sakit."
"Biarkan dia mati membusuk di sana." Dante menendang sekali lagi tubuh Paul dengan ujung sepatu pantofel hitamnya dan seketika menjadi kesal karena tubuh itu hanya diam, tidak bereaksi. "Dia pantas mendapatkan semua ini."
Sandy berdiri, menatap marah ke arah Dante. Hanya Sandy seorang yang berani menatap langsung mata Dante dan bersikap marah. Sandy berani melakukan itu semua karena kedekatan mereka berdua. Sandy pernah menolong menyelamatkan nyawa Dante.
"Bos, dia punya anak dan istri. Kasihanilah dia. Biarkan aku membawanya ke rumah sakit."
"Kau membantahku, Sandy?" Dante berjalan mendekati Sandy dengan sorot mata tajam. Setiap orang yang berani membantahnya harus mati. "Aku tidak akan membiarkan satu pun orang yang berniat mengkhianatiku untuk tetap bernapas. Termasuk Paul. Aku tidak peduli sekali pun dia punya seratus anak!"
Sandy mendesah pelan. Wajah Dante terlihat sangat mengerikan meskipun wajah itu masih terlihat tampan. "Bos, kau tahu pasti Paul melakukan semua itu karena mereka menculik anak dan istrinya. Dia terpaksa melakukan semua itu. Kau juga tahu Paul sangat setia padamu."
Melihat Dante terdiam karena ucapannya, membuat Sandy kembali berkata, "berilah Paul satu kesempatan lagi, Bos. Aku yang akan menjaminnya. Apa kau tega melihat wajah sedih Amira, anak Paul?"
"Aku tidak ada waktu untuk memikirkan perasaan orang lain, Sandy. Kau tahu betul itu."
"Aku tahu." Sandy mengangguk, matanya masih menatap penuh harap. "The Devil terkenal tidak pernah memberi ampunan pada siapa pun. Tapikenapa tidak kau coba sekali ini saja, Bos. Ayolah, aku yang akan menjamin Paul tidak akan mengulangi kesalahannya. Lagipula dia berhutang nyawa anak dan istrinya yang kau selamatkan."
Dante menatap tubuh kaku Paul di lantai. Lelaki itu selalu setia padanya. Tidak terhitung lagi berapa banyak jasanya untuk Dante dan bisnisnya selama lima tahun ini. Yang Dante tidak habis pikir, kenapa Paul tidak memberitahunya jika lawan bisnisnya itu, pengusaha dari Jepang menculik anak dan istrinya dan meminta Paul untuk mengkhianati dirinya?
Kenapa Paul memilih menyelesaikannya sendiri? Apa dia tidak percaya Dante mampu untuk membantunya?
"Boleh aku bawa Paul ke rumah sakit, Bos?" Suara Sandy membuat Dante kembali tersadar dari lamunannya. "Dia bisa mati sebentar lagi jika tidak segera dibawa."
Dante menatap Sandy. Wajah itu masih tanpa ekspresi. "Segera bawa dia, sebelum aku berubah pikiran."
Dengan cepat Sandy mengangguk dan berjongkok lagi untuk meraih tubuh Paul, memapah tubuh tak berdaya itu di salah satu sisi tubuhnya. Sandy berhenti sebentar tepat di depan Dante. "Kau ternyata masih memiliki hati, Bos. Meskipun kau selalu menyangkalnya selama ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine! [On Going]
RomanceMine! ( A Possessive Lover Romance Series) Adalah novel pendek berseri tentang possessive lover. Akan ada beberapa judul cerita dalam satu novel, yaitu : 1. The Princess and The Devil [Tamat] 2. Seducing Prince Ares [Tamat] 3. The Kiss [On Going] ...