SPECIAL ENDING: Make You Mine

2.1K 143 55
                                    

Malam semakin larut dan bintang serta bulan mulai menghiasi langit Eropa kala itu. Udara dingin yang menusuk hingga ke tulang pun mampu membuat bibir semakin gemetar. Tidak ada hasrat untuk berjalan-jalan di kondisi seperti ini. Mungkin menghabiskan waktu didekat pemanas adalah ide yang baik.

Termasuk Forth dan Beam... Setelah check out dari hotel, Forth segera membawa Beam ke apartemen sederhana miliknya.

Terletak di pinggiran Kota Bern dan berada di lantai paling atas gedung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terletak di pinggiran Kota Bern dan berada di lantai paling atas gedung. Apartemen ini menyuguhkan pemandangan yang luar biasa. Tak jauh di bawah sana ada jejeran tempat makan dan menyediakan beberapa minuman beralkohol, guna menghangatkan tubuh.

Sayangnya karena musim dingin, Forth tidak memperbolehkan Beam untuk membuka pintu kaca berbingkai kayu yang langsung terhubung ke balkon.

Beam pun hanya berkeliling sejenak memperhatikan detail interior rumah yang mencerminkan karakter Forth. Rapi dan bersih. Tidak seperti bayangan Beam selama ini tentang apartemen yang sempit dan pengap, namun letaknya di lantai terakhir gedung ini. Apartemen ini lebih luas.

Di perjalanan tadi Forth bercerita bahwa profesinya saat ini ialah pengerajin kayu, termasuk menghasilkan beberapa furniture. Sebuah studio ada di ujung komplek apartemen yang menjadi tempatnya berkarya.

Karya pertama yang ia hasilkan adalah bingkai foto yang dulu ia berikan sebagai hadiah ulang tahun Beam. Bahkan Beam tidak pernah tahu kalau Forth juga memiliki bingkai yang berisikan foto mereka di Geneva Lake dulu.

Di ujung ruangan ini, ada semacam space yang Forth gunakan sebagai tempatnya memajang hasil karyanya. Beam pun mendekati tempat tersebut dan melihat beberapa hasil pahatan kayu yang sangat estetik namun juga punya nilai jual. Sebuah bangku yang bentuknya unik, menarik Beam untuk duduk diatasnya.

Dokter itu pun duduk dan ia tak menyadari bahwa arah kursi ini menghadap ke arah dapur. Tepat dimana Forth sibuk dengan racikan 'minuman hangatnya'. Ia sedikit tertegun melihat punggung tegap yang ada di hadapannya, bahkan ia lupa bahwa hanya dengan memandang punggung tersebut hatinya selalu menghangat.

"Aku tidak pernah tahu... Kalau P punya bakat memahat dan mengukir... Segalanya yang berhubungan dengan kayu,"

Beam bisa mendengar tawa renyah Forth, tak lama pria itu membalikkan tubuhnya dan membawa dua cangkir di tangannya. Ia berjalan dan memberikan satu gelas pada Beam, kemudian duduk di sofa panjang yang tak jauh dari Beam duduk.

Hangatnya minuman tersebut menjalar hingga ke jemari putih Beam. Ouh bahkan pipi Beam bersemu saat ia menyadari, pandangan Forth yang kini terkunci padanya.

"Awalnya itu hanya hobi sampingan ketika aku tidak berkutat dengan berbagai hitungan skalatis dan rancangan yang melelahkan itu... Namun tak kusadari hobiku itu bisa menghasilkan uang... So... Aku beralih profesi sekarang. Bukan sebagai arsitek lagi..."

"Indah sekali bisa menghasilkan uang dari hobi..."

Beam sedikit memelankan nada bicaranya, karena kini ia sangat malu dipandangi Forth sedalam itu.

Just Stay Beside Me | Forth & Beam's StoryWhere stories live. Discover now