2

369 27 1
                                    

" Percayalah suatu saat kau akan jadi miliku Dey"

Sepertinya Tuhan tidak mengindah kan doa ku semalam, karna pagi ini 'dia' menghampiriku dan mengajaku untuk pulang bersama seusai sekolah nanti.

" aku bisa pulang sendiri, terimakasih atas tawarannya" kataku sopan

" sudahlah biar aku yang mengantarmu hitung hitung dapat menghemat uang jajan mu bukan ? ikut ya ?" dasar keras kepala sekali orang ini.

" baiklah lihat nanti saja " jawabku lalu pergi meninggalkan nya. Bagaimana bisa dia mengantarku pulang sedangkan dia saja di jemput oleh supir nya ? dasar manusia aneh.

Dan yang baik nya adalah jam pelajaran pertama adalah Matematika, mengapa Hari keduaku di sekolah ini sungguh menyebalkan . apa semua orang di sekolah ini menyebalkan ? apa urutan mata pelajaran di sekolah ini menyebalkan semua ? apa peraturan di sekolah ini menyebalkan ? aku mulai berfikir berlebihan.

🌿
" kalian tahu tidak ?? " tanya ku pada Elen, Aley dan Ale.

" sudah tau, lu di ajak balik bareng sama Belvan kan ? jangan mau sumpah jangan mau. dia nipu doang biar lu suka sama dia terus lu di sakitin kek yang lain " kata Elena panjang lebar.

" Chill Elena gua yakin pasti Adel menolak yakan ? "  kata Aley

" ya gua nolak, karna menurut gua aneh aja gitu kita saling ga kenal tapi dia ngajak pulang bareng. dan untuk Aley panggil gua Dey jangan Adel "  kata ku.

" yasudah sekarang mending kita makan, jam istirahat hampir selesai " kata Elena.

saat aku sedang menikmati makanan ku aku merasa ada hal janggal, aku merasa seperti aku adalah target selanjutnya Belvan. bagaimana pun reputasi Belvan di sekolah ini memang di cap sebagai player, yang aku bingungkan mengapa masih ada saja orang yang mau dengannya.

" Dey ? " seketika aku merasakan gubjangan kecil di tubuhku, aku tersadar dari lamunan ku.

" hmm ya ? " aku menoleh ke arah Elena karna memang dia yang mengguncang tubuh ku tadi

Elena mengarahkan pandangannya ke samping ku, aku mengerti apa yang di maksud oleh nya. aku langsung mamutar tubuhku dan melihat siapa yang berada di sampingku , dan ternyata itu adalah Belvan.

" kenapa ? " tanyaku padanya, sejujurnya aku sangat malas berinteraksi dengan nya.

" nanti jadi kan ? " tanya nya padaku, aku mendengus kecil. kenapa orang seperti dia harus ada di dunia ini ?

" tidak, aku akan pulang dengan angkutan umum " jawab ku lalu memutar balik kembali  tubuhku, alhasil sekarang aku membelakangi nya.

" kenapa ? " tanya nya padaku, aku mendengus kecil.

" Van udahlah kalo dia gamau ngapain lu paksa sih, cari target yg lain apa. dan Adel belum ada seminggu di sekolah ini ! gausah cari gara gara deh " kata Aley, thanks Aley.

Belvan terlihat sangat kesal, mungkin tapi yang pasti sekarang dia ya menjauh dari meja kami.

" lebih baik kita balik ke kelas sekarang " kata Elena dan kami semua mengiyakan .

DELVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang