10

116 13 1
                                    

Belvan

" bunda bunda di dinding diam diam merayap, datang seekor ayah HAP! lalu di lamar.... "

" ABANG KAMU APASI ! kamu kira bunda hewan apa! cepet sini makan ! " teriak Ratu, anak nya begitu badung tidak tau waktu dimana bercanda dimana waktu harus serius.

seperti pagi ini, Belvan bangun kesiangan. bukannya cepat cepat berangkat, dia berbeda bahkan bisa di lihat sangat amat santai. Padahal waktu sudah menunjukan pukul 8.30.

" bunda... Abang mau hp baru bun.. " ucap Belvan seraya memasuka sendok kedalam mulutnya.

Ratu yang mendengarnya hanya mendengus lalu beranjak pergi dari meja makan untuk melanjutkan menonton tayangan gosip pagi.

" BUNDA, ABANG NGOMONG IHHH " teriak Belvan

" BUNDA DENGER! udah sana sekolah " teriak Ratu dati ruang Tv

" iya bun iya, daah bunda "

Belvan membawa kunci motor hitam nya, iya hitam. motor kuning neon nya masih ada namun.. kuncinya sudah menghilang di telan bumi.

" selamat pagi kuyang, Abang berangkat dulu sama Lerler " ucap Belvan asal lalu menyalakan mesin motor nya dan beranjak pergi.

Adelaide

" lu tau ga sih del ? "
" kenapa le ? "
" kucing gua semalem lahiran del.. Seneng banget gua dong.... "
" wah selamat Azalea "

sejujurnya ia sudah tau berita kucing Azalea atau yang anak sekolah panggil sapi sudah memiliki anak.

bagaimana anak sekolah tidak mengenal sapi ? cewek satu ini pernah membawanya ke sekolah yang berakhir poop di pojok kelas.

" anaknya dong delll namain siapa ya del ? "
" sepuh,sipih,sapu "
" ih Adel serius !! "
" gua mau nyontek udah sana jauh jauh"

Adelaide memulai mecatat ulang apa yang berada dalam buku tulis Azalea, sambil menikmati sebotol teh botol dingin yang terkemas dalam kardus berbentuk kotak.

Adel teringat kejadian semalam, dimana Rafa memohon agar Adel mau memaafkannya. mengingatnya saja sudah membuat Adel ingin meludah di hadapan manusia itu.

Rafarkan Demantyo. Manusia tidak tau sopan santun yang sudah mencapnya jelek padahal belum kenal lama dan tidak tau kejadian aslinya seperti apa.

Adel tau, dia juga pernah mencap Belvan buruk padahal ia sama sekali belum mengenal laki laki itu. mungkin karma? ya itu mungkin. Alam sedang memberikan ujian kepadanya saat ini.

tidak mau berlarut dengan ucapan Rafa, Adel memilih pergi mencari tempat yang sepi. ia, sudah tidak memedulikan catatan Kimia nya lagi.

Rooftop

tujuan utama Adel adalah rooftop. Karna biasanya di sana sepi, jarang sekali murid murid mau kesana pertama karna tempat nya yang jauh kedua pintu rooftop terkadang di kunci.

Adel menyumpal telinganya dengan earphone yang selalu ia bawa bawa lalu merebahkan tubuhnya di lantai rooftop dengan bantalan lengan nya sendiri.

Belvan

" hayoloo abang Belvan di panggil ibu Nur itu abang " ucap Rayan seraya meledek.

DELVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang