11

115 8 3
                                    

Angin tolong sampaikan salam ku kepadanya, aku merindukannya.

- Adelaide Morgan Allynette

Adelaide

Adel menghirup aroma tanah basah sehabis hujan dalam dalam, menenangkan.

saat ini Adel dan Belvan sedang berada di tengah lautan manusia yang sedang berteduh di halte sempit ini. beberapa Manusia yang terlalu lelah untuk memaksakan untuk cepat sampai ke rumah mereka, tidak memperdulikan air yang terus menerus jatuh membasahi pakaian mereka

Adel menepati janjinya untuk pulang bersama Belvan sore ini. namun langit berkata lain. satu jam sebelum jam pulang berbunyi, langit menumpahkan tangisannya.
menyebabkan tanah menjadi lembab saat ini.

" kamu kedinginan ? "
" tidak Belvan "
" pakai ini "

Belvan melepas jaket kulit yang ia gunakan lalu di berikannya kepada Adel.

" tidak perlu Belvan, kamu kedinginan "  Adel memberikan kembali jaket itu kepada si empunya.

Belvan yang tidak menerima penolakan langsung memasangkan jaket nya itu di tubuh Adel.

" hangat kan ? "
" iya Bel "
" yaudah yuk pulang "

Adel terdiam tidak menolak sama sekali, hujan memang sudah mulai mereda. Belvan mengeringkan jok motornya dengan kain lengan nya sendiri lalu membantu Adel untuk menaiki motornya.

udara dingin serta rintik kecil hujan berebut untuk menabrakan diri mereka di wajah Adel.

Belvan

" boleh aku pinjam tangan mu ? "
" untuk apa ? "
" berikan saja dulu Adel "

Belvan menarik tangan Adel lalu melingkarkan nya di tubuh nya. ia memastikan bahwa pelukan ini tidak akan terlepas.

" pegangan, jangan sampai lepas ya. "
" iya Belvan "
" bersembunyilah di belakang tubuh ku agar muka mu tidak terkena hujan "
" iya Belvan, kamu bawel "
" biarin, aku sayang kamu "

dan Adel tidak membalasnya, Belvan tidak ingin ambil pusing langsung menjalankan motor nya sesaat setelah lampu berubah warna menjadi hijau.

ia berinisiatif untuk membawa Adel kerumahnya terlebih dahulu, ia bisa meminta inunya untuk meminjamkan beberapa baju sebelum mengantar Adel kembali ke rumah nya.

" Belvan ini bukan jalan rumah ku"
" memang, kita ke rumah ku terlebih dahulu ok ? "

lagi lagi tidak ada suara.

tidak butuh waktu lama mereka sudah sampai di kediaman orangtua Belvan.

Belvan membantu Adel untuk turun dari motor nya.

" jangan canggung, anggap rumah sendiri "

Belvan menggandeng tangan Adel untuk mengajaknya masuk kedalam rumah orangtuanya.

" Belvan, boleh aku minta handuk ? " ucap Adel sambil melepas kunciran yang ia gunakan.

" biar ku ambilkan, kamu duduk di sini saja dulu ya "

DELVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang