" itu siapa ? " ucap seseorang mengaggetkan Adel. Adel melihat ke kanan tepat suara itu muncul, dia Belvan.
" siapa yang kau maksud siapa ? " ucap Adel dia menggeser tubuhnya saat mengetahui bahwa Belvan ingin duduk di bangku tersebut juga.
" Lockscreen hp lu " ucap Belvan.
Adel melihat Lockscreen Handphone nya dan tersenyum getir. haruskah Belvan mengetahui nya ?
" my Ex plus my Best friend" ucap Adel datar, tidak ada ekspresi sedikit pun.
" oalah, di Amerika ? " tanya Belvan lagi dan di jawab anggukan oleh Adel.
" sekarang dia dimana ? dan apa kabar ? " pertanyaan itu menohok tepat di dada Adel.
" he's already pasted away about 9 months ago " ucap Adel parau, lagi lagi ia akan menangis jika ada seseorang yang ingin membahas Harold.
" jangan nangis gua ga bermaksud,dan turut berduka cita " ucap Belvan lalu memberanikan diri meletakan tangannya di pundak Adel.
" thank you "
" maaf sekali lagi kalo boleh tau, dia meninggal karna apa ? " ucap Belvan. Adel memberikan senyum getir kepadanya membuat Belvan semakin merasa bersalah.
" dia suicide, i don't know what kind of pills yang dia minum tapi yang pasti dia sempet melukai tengkuk nya dengan silet " ucap Adel, berusaha sekeras mungkin untuk tidak menangis.
dia bahkan sudah tidak pernah bertukar kabar dengan Karen, Dokter kejiwaannya bilang sebaiknya tidak di lakukan atau depresi yang dia alami semakin parah. walaupun dia bersyukur yang dia idap sekarang hanya gejalanya.
" gua percaya sekarang dia sudah tenang di sana " ucap Belvan menenangkan walaupun Adel tidak menyetujui nya.
" apa karna itu juga lu pindah ke Indonesia ? " tanya Belvan dengan hati hati dan di jawab anggukan oleh Adel.
seluruh pertanyaan di benak Belvan sekarang terjawab, kehidupan Adel yang dikiranya membosankan ternyata salah. Kehidupannya sangat menyedihkan untuk nya. dia tidak mau bertanya lebih jauh, menurutnya pertanyaan tadi cukup membuka sedikit teka teki di diri Adel.
" beli Eskrim yuk ? " ajak Belvan, dia berdiri dari duduk nya dan mengulurkan tangan nya ke Adel.
" bell pulang belum berbunyi " ucap Adel
" gua tau lu di Amerika nakal, rules are made to be broken kan ? kita bisa cabut " Belvan berkata seraya meyakinkan Adel untuk ikut bersamanya.
Adel menerima uluran tangan Belvan. mereka berjalan mengendap ngendap menuju pintu belakang sekolah. mereka akan mengumpat di setiap sudut bangunan sekolah untuk memastikan bahwa semuanya aman.
dan benar saja seperti dugaan Belvan, pagar belakang sekolah tidak di kunci sama sekali, memudahkan mereka untuk keluar lingkungan sekolah.
" HEI KALIAN MAU KABUR KEMANA ?!?! " teriak seseorang dari belakang. dan itu PAK SURIPTO
" ADEL LARI AYOO " dengan refleks Belvan menarik tangan Adel untuk berlari namun Adel melepas nya dan berlari sendiri.
setelah merasa cukup jauh, dan pak Suripto tidak terlihat lagi di manik mata mereka. Adel yang lebih dulu sampai berusaha menahan nafasnya yang tersengal sengal, begitu pula dengan Belvan.
Belvan menghentikan taksi yang lewat, dia akan mengajak Adrl
makan Eskrim Ragusa dan berjalan jalan ke Monas setelah nya." lu udah pernah ke Monas ? " tanya Belvan memecah keheningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVAN
Teen Fiction" lu ngapain disini ? " "gua ga tahan " " gatahan apasi ? " " del please banget gua ga tahan " " ga tahan apaan si ? " " ADEL GUA MAU MASUK PLEASE BOLEHIN" " mau ngapain ? ini juga ngapain remes remes ? " " gua gatahan Del please banget bolehin " ...