Adel dan Azalea kembali ke kelas setelah acara tampar menampar yang terjadi di kantin sekolah tadi.
jujur saja Adel tidak mau melakukan hal yang sama seperti apa yg ia lakukan selama di Amerika, ia tidak mau mengintimidasi seseorang lagi. Tapi di satu sisi Belvan membutuhkan pelajarn itu.
Azalea yang memperhatikan Adel sedari tadi hanya menghela nafas nya pelan, tidak tau harus berbuat apa. Adel salah bermain tangan namun Belvan lebih salah karna menyebarkan berita yang tidak benar.
dengan tidak sengaja Adel membanting pintu kelas, membuat seisi kelas kaget akan suara dentuman yang dihasilkan.
" ebuset deh lu bule, santai dong kasian pintu nya " ucap Faqih salah satu teman nya.
Adel berbalik badan dan menghampiri pintu yang dengan tega dan tidak bersalah itu dia banting.
" maafin Adel ya pintu " ucap Adel dan mendapat gelak tawa anak anak kelas.
" kecebong Amerika lagi eror ya ? " ucap Valen, yang di acungkan jempol oleh Azalea.
setelah itu Adel menyumpal kuping nya dengan Headset yang selalu berada di saku seragam nya itu. benda putih yang sudah kumal dan kucel itu salah satu benda yang sangat tidak dapat Adel tinggalkan.
🌼
" Hi beautiful, how's your day ? " ucap Rafa, ya Rafa menjemput Adel di sekolah nya. Adel yang mendengar nya tersipu malu.
" not bad " ucap Adel
" yaudah yuk langsung, nanti kemaleman " ucap Rafa, is memegang tangan Adel.
sedangkan di satu sisi Belvan yang sedang mengumpulkan buku catatan nya di ruang guru tidak sengaja membaca salah satu buku tulis yang di letakan di atas meja tersebut.
Adelaide Morgan Allynette.
Nama yang indah seindah orang nya, batin Belvan. Ia berjalan kekuar kelas sambil terus mengucapkan nama lengkap gadi itu terus menerus, seperi sedang menghafal rumus kimia yang di ajarkan oleh bu Narsih.
Belvan mengambil tas yang ia letakan di pinggir lapangan, lalu berjalan menuju parkiran sekolah. Ia berniat akan pergi ke suatu tempat terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah.
salah satu megapa Belvan sangat menonjol diantara Most wanted di sekolah nya adalah karena motor ninjanya yg bewarna kuning neon, alay ? sangat. Bahkan Adel yang sering melihatnya ingin muntah jika motor itu lewat depannya.
tanpa pikir panjang, Belvan mengendarai motor nya di atas rata rata seperti biasanya, hari ini dia berniat pergi ke Kota Tua karna setaunya sedang ada Food festival di sana.
tidak berselang lama ia sudah sampai di salah satu sisi pintu masuk kota tua, jangan di tanya mengapa, Belvan sudah hafal di luar kepala jalan tikus di daerah sini, layaknya tukang bajaj.
🌼
" Adel mau apa ? " tanya Rafa kepada Adel, yang di tanya melihat jejeran makanan yang terjual di sana. Matanya tertuju pada saru penjual.
" Adel mau kerak telor, kayaknya enak " ucap nya lalu di anggukin oleh Rafa, tanpa melepas genggaman nya Rafa sertam Adel berjalan menuju sang penjual.
Belvan yang sedang berada di tempat yang sama tersentak akan kehadiran Adel juga Rafa, rahang nya mengeras saat melihat tangan mereka yang terpaut, menjijikan menurut nya.
dengan di sengaja Belvan menyenggol bahu Rafa dengan keras, bahkan Rafa sampai hampir terjatuh. Adel yang melihat nya merasa kaget, jujur. dan ada rasa tidak terima dengan perilaku Belvan.
" eh sorry gua sengaja " ucap Belvan
" maksud lu apasi kayak tadi van ?! " tanya Adel tidak peduli mereka sedang berada dimana yang pasti dia kesal.
" seharusnya lu yang sadar diri! lu punya gua! tapi lu malah pegangan sama cowok lain tcih " ucap Belvan seraya meludah, jika Adel tidak mundur selangkah ludah Belvan dapat jatuh tepat di atas sepatunya.
" MAKSUD LU KAYAK GITU APA ?! " Rafa yang sudah tidak dapat menahan amarah nya akhirnya berkata.
Adel yg sangat ingin meninju muka nya terhalang dengan perjanjian sebelum ia pindah ke negara ini. Namun niat Adel di wujud kan oleh Rafa.
BUGH
Rafa meninju pelipis Belvan dengan keras, Belvan yang belum menganbil acang ancang terjatuh ke tanah.
Belvan yang tidak terima kembali melayang kan tinju ke Rafa, ia tidak peduli menjadi tontonan masuarakat saat ini, hingga satpam melerai mereka berdua.
Adel tidak melakukan apapun selain berdiam mematung, ia berusaha dengan keras agar tidak melakukan hal yang sama. Masa masa terenda nya kembali menyeruak di ingatannya.Ia seketika merasa kepalanya sangat teramat sakit. cepat cepat dia membuka tas nya untuk mencari obat serta air minumnya.
dengan cekatan ia mengambil pil yang berada di botol tersebut lalu meminum nya. Adel mencari tempat duduk untuk mengistirahatkan dirinya sejenak.
dia tidak memperdulikan Belvan dan Rafa berada dimana sekarang, yang terpenting kengana buruk itu dapat segera mengabur secepatnya agar dia dapat pulang dengan selamat.
Di satu sisi Belvan dan Rafa sekarang berada di Pos keamanan. mereka berdua di tahan karna sudah membuat rusuh di acaran Festival tersebut.
" jadi mengapa kalian membuat kericuhan ? " ucap salah satu petugas di pos keamanan tersebut
" dia megang megang pacar saya pak " ucap Belvan dan Rafa mendelik jijik dengan pengakuan belvan tersebut
" kayak dia mau aja sama kecebong unta kayak lu " ucap Rafa
" emang dia mau sama siluman tai kuda kayak lu "
" lah gua si ga suka gua sayang sama Adel sebagai kaka ga lebih " ucap Rafa membela
" lu kakak nya Adel ? " tanya Belvan penasaran
" bukan, tetangga "
" lah parah lu Adel udah keliatan baper najis kalo sampe dia kenapa kenapa gua bakalan abisin lu ga peduli umur " ucap Belvan tidak suka
" silahkan, dan gua ga peduli sama perasaan dia "
" CUKUP KALIAN BERDUA! " ucap petugas tersebut, yang jujur saja mengagetkan mereka berdua
" telfon orang tua kalian untuk menjemput kalian di sini " ucap nya lagi.
VOTE NYA DI TUNGGU YAA ❤️ 5 Vote bakalan langsung aku next
ADELAIDE MORGAN ALLYNETTE
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVAN
Teen Fiction" lu ngapain disini ? " "gua ga tahan " " gatahan apasi ? " " del please banget gua ga tahan " " ga tahan apaan si ? " " ADEL GUA MAU MASUK PLEASE BOLEHIN" " mau ngapain ? ini juga ngapain remes remes ? " " gua gatahan Del please banget bolehin " ...