the goals is not to be with you right now but be with you forever till my last breath
Adel masih mengatur detak jantung nya, pipinya kembali bersemu merah ketika mengingat kejadian tadi sore. berulang kali ia berusaha melupakan kejadian itu namun berulang kali juga kejadian itu teringat kembali.
" AHHHHH KENAPA JADI KAYAK GINII " teriak Adel frustasi.
untung nya rumah ini sedang kosong, kedua orang tua nya sedang dinas luar, jadi Adel dapat berteriak sesuka hatinya.
" Tuhann sebenarnya ini rasa apaa !! " lagi lagi Adel meminta jawaban kepada yang maha kuasa.
perasaan di dadanya berkecamuk, entah mengapa dia merasa tidak sabar untuk bertemu hari esok, untuk bertemu Rafa lebih tepat nya.
Ting
suara pesan Imessage nya berbunyi, secepat kilat Adel melihat Handphone nya. dan benar saja dugaannya atau lebih tepat harapannya, yang mengirim pesan adalah Rafa
" FUCK ITU EMOT APA ? sumpah demi apa pun tuhann tolong!!! " lagi lagi Adel berteriak histeris.
" jangan baper Adel, kamu pindah ke kota ini untuk belajar bukan untuk mencari pacar sekarang fokus ke buku pelajaran " ucap Adel pada dirinya sendiri.
Adel melanjutkan mengerjakan tugas rumah nya dengan perasaan yang campur aduk. dia berusaha mati matian untuk tidak melihat lagi emoticon apa yg Rafa kirim kepadanya beberapa menit yang lalu.
🌼
Dan pagi ini, Adel telat bangun. Perilaku Rafa terhadap dirinya, juga Emoticon semalam membuatnya sulit untuk tidur.
Adel berlari sekuat tenaga agar segera sampai ke Halte depan komplek rumahnya, namun lagi lagi keberuntungan tidak berpihak padanya di pagi hari ini. Bis terakhir untuk pagi ini sudah pergi beberapa menit yang lalu dan baru akan ada bis berikutnya pukul 8 nanti, yang jelas jelas sudah sangat terlambat.
Adel menghentak hentakan kaki nya kesal, tidak ada pilihan lain selain menggunakan taksi, yang tarif nya 2x lipat dari bis yang biasanya Adel tumpangi.
" tuhan kenapa ga ada cowo cowo yang kayak di Novel kalo cewe kesusahan tiba tiba datang, kenapa ga ada Dilan beneran di dunia ini tapi bukan untuk Milea tapi untuk Adel " ucap Adel sambil melihat ke kanan mungkin saja ada taksi lewat.
tidak berselang lama, Adel mendapatkan taksi untuk di tumpangi sampai sekolah.
" tuhan mungkin bapak ini adalah Dilan ku " ucap Adel dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVAN
Teen Fiction" lu ngapain disini ? " "gua ga tahan " " gatahan apasi ? " " del please banget gua ga tahan " " ga tahan apaan si ? " " ADEL GUA MAU MASUK PLEASE BOLEHIN" " mau ngapain ? ini juga ngapain remes remes ? " " gua gatahan Del please banget bolehin " ...