Satu jam sebelumnya...
Monica nyaris melangkah memasuki ruangan kelas tempat ia harus mengajar, kala Angel tiba-tiba saja muncul di hadapannya.
"Angelica? Mengapa kau sudah datang ke sekolah, Sayang?" tanya Monica dengan nada heran.
"Aku ingin menemui Ibu," sahut Angel. Wajahnya tampak sangat serius.
"Menemuiku?"
"Ya, Bu. Ibu berteman dengan Mommy-ku, bukan? Aku pernah melihat Ibu berbicara dengannya."
Monica terdiam, merasa mengetahui apa yang akan dikatakan gadis kecil dihadapannya. "Ya, memangnya ada apa?" tanyanya kemudian.
Angel tampak menghela napas sejenak. Sepasang bola hitam miliknya menatap Monica, tepat di manik mata. Dengan penuh kesedihan, juga permohonan. Perlahan bibir mungilnya terbuka, demi mengucapkan kalimat yang terasa meloloskan hati Monica. Dan meruntuhkan pertahanannya.
"Tolong bantu aku, Bu..."
Monica terpaku, merasa bingung harus bagaimana. Untuk kedua kalinya ia harus mengalami hal yang sama. Monica ingat, ia juga pernah menghadapi situasi seperti ini saat Billy menemuinya untuk menanyakan alasan Evelyn menikah dengan Ben. Dan kini, Angel muncul di hadapannya dengan raut wajah serupa, membuatnya kembali merasakan dilema.
Di satu sisi, Monica memikirkan reaksi Evelyn jika ia memberitahu orang lain tentang keberadaannya. Tetapi disisi lain, ia merasa sangat iba pada Angelica. Sepasang mata hitam miliknya bersinar dengan siratan kesedihan, juga kerinduan. Monica yakin, siapapun yang melihatnya pasti tidak akan mampu menolak gadis kecil itu. Dan itulah yang dirasakan oleh Monica sekarang.
"Baiklah, Ibu akan membantumu," sahut Monica pada akhirnya. Membuat raut sedih pada wajah Angel seketika menghilang.
Monica meraih ponsel dari dalam tasnya. Sejenak ia menelusur daftar kontak demi mencari nama Evelyn, dan saat berhasil menemukannya, ia menekan tombol 'Call'. Detik berikutnya, ponsel tersebut telah berpindah pada salah satu sisi telinga Monica.
"Halo, Eve?" sapa Monica kala panggilan berhasil disambungkan.
"Ya, Monica, ada apa?" sahut suara dari seberang.
"Kau ada dimana, Eve?"
"Aku sedang dalam perjalanan menuju supermarket, Monica. Ada apa?"
"Ah, tidak. Aku hanya ingin memastikan kalau kau tidak melupakan pesanku."
Lalu, terdengar tawa renyah dari seberang. "Mana mungkin aku lupa. Kau tenang saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Wedding
Romance"Mommy? Kau mommyku kan??!!" tiba-tiba saja gadis kecil itu berteriak histeris, membuat Evelyn nyaris melompat saking kagetnya. Tangan mungilnya terangkat menarik-narik lengan baju Evelyn. Evelyn terhenyak. "Apa? Bu-bukan-" "Daddy bilang mommy canti...