Dulu, setiap pulang sekolah menonton sinetron bersama. Kini, setiap pulang kuliah menjadi sosok tertua. Dulu, setiap hari ketika letih selalu merengek atas apa yang baru saja dilalui, seperti bayi manja. Kini, setiap hari ketika letih hanya bisa terdiam bisu, seperti orang amnesia. Dulu, bersamanya berbicara sampai mulut berbusa. Kini, hanya bisa memendam asa. Dulu, tidur di atas pangkuannya dengan jemarinya memainkan rambut. Kini, tidur meringkuk dan menangis hingga fajar menyambut. Dulu, berkunjung ke rumahnya. Kini, berkunjung ke makamnya. Dulu, dia ada. Kini, dia tiada.
- nidera
KAMU SEDANG MEMBACA
Sececah Cinta dari Cetera
Poetry[NIDERA Voice Journal is available on YouTube & NIDERA Podcast is available on Spotify] Kumpulan sajak manis-pahit yang mampu menoreh sedikit warna di hatimu. "Sudah saatnya untuk berdiri dengan dua kaki pada pukul tiga pagi." June 22, 2018 [Link i...