13

1.5K 143 9
                                    

Naomi pov

Usai mandi gue segera keluar rumahbya.  Tentubya sengaja gue keluar tanpa pemberitahuan.  Males hatus ketemu cucunguk satu itu. Dan jujur aja tentu itu ada hubungannya dengan kejadian tadi pagi. Gue merasa bego.

"Enek gue liat dia muluu. Gue pastiin gue ga akan balik lagii kesana. " hardik gue seraya memukul stir kesal.

"Aish gue harus samperin si Lidya n jemput dia tentubya dia jangan berurysan lagi dengan janda ganjen itu.

Kendaraan gue melaju kencang segera menuju ke kediaman michele.

Gue sampai rmdi rymah michele. Gue ketuk pintunya dengan kasar.

Tokk...  Tok tokk...
Ting tongg tingg tong.  
Tokk.. Tokk ting tong ting tong

Ketukan dan suara bel siluh berganti terus menerus gue lakukan selama belun ada yang membuka pintu

Crek

"Kamu naomi kan?" janda ganjen itu yg membuka pintunya.

Gue memutar bola mata malas tak ingin berbasa basi. 
"Lidyaa mana??"

"Liddsss.....lidsss....Balikkk yuuukk." gue langsung masuk ke rumah janda ganjen itu sembati berteriak.

Gue melihat lidya menggendong anak kecil.

Cih.  Si lidya malah dijadiin baby sister.  Untung banyak nih si janda.  Dasar si lidya polos.

"Apa tu capa?? Cualanya belisik. Telinga zala cakit dengelnya." anak kecik. Itu menyebut lidya dengan sebutan apa.

What?  Apaa?  Aish hubungan mereka berkembang terlalu cepar dan terlalu jauh.

"Temen apaa. Minta maaf gih sama aunty." lidya berbicara sangat lembut pada anak itu.

"Maap onty."

"Isshh ngapain lo gendong gendong anak tuh janda segala? Ga pantesss!" sinisgue sembari memancibgkan mata kearah si janda yang hanya bisa dian dengab sindiraku.  Biat tuh janda sadar.  Ga tau diri banget jadi janda.

"Sini zara biar sama aku" janda yg namanya michel itu mengambil alih anaknya.  "Ayoo sayang, Zara kan mau ke dokter."

"Nanti aku anter yaa?" tawar lidya membuatku melotot.

"Ngapain lo nganterin janda geniitt bin ganjen itu? Udaah aah mending balikk. Yang penting lo udah enak kan di ranjangg? Udah ngerasain ngent*tin dia kan?? Mek*i lebar dia kan?"

"Yukk balikk ka mels nanti nungguin curiga lagii." gue langsubg mrnarik lidya.

"Udahh aah lo balik duluan deh mii.." lidya menghenpas tangan naomi.

"Kamu balik aja sama naomi. Aku sama zara biar diantar supir aja, " ucap janda itu

"Aku anter kamu sama zara yaa?" lidya menatap seakan memohon membuat gue jijik melihatnya.  Si janda pake pelet apa sih?

"Ga usah." si janda so manis tersenyum ke arah lidya.

" Ama,apa tok dak itut?"

"Apa sibuk sayang."

"Aku anter mereka yaa mii" lidya masih menatap mereka debgan tatapan tak rela.

"Ish lo ngapain sih. Ngurus janda genitt ga pentingg. Yg penting udah enak ini.  Udah enak tinggalin aja.."

"Udah,aq udah biasa kok. Kamu balik sama naomi." Michele bergegas naik mobil naik ke mobilnya.

"Apaaaa,dadaaaa" anak tuh janda melambaikan tangannya.

kitaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang