Malarindu Veomi 4

507 55 16
                                    

Entah sesering apa veranda mengirim chat pada naomi. Dan tentunya naomi pasti membalasnya walaupun dengan makian.

"Kamu jangan cape cape, kamu duduk aja di depan kasir." Isi chat ve

"Ga akan beres kalo cuman duduk." Balas naomi.

"Ya udah asal jangam lupa istirahat." Veranda mengungatkan.

"Iyaaa nanti juga ada waktunya isitirahat. Ngatur banget sih."

"Jangan lupa minum"

"Ya ampuun aku lagi kerja juga. Udah ganggu."

"Ohh ganggu ya. Maaf ya."

"Ganggu banget malah." Balas naomi.

Walaupun kata kata naomi merasa terganggu tapi kenyataannya dia terus meneris membalas chat dari ve. Bahkan sat senggang tak hentinya memandangi hpnya hanya sekedar mengecek chat masuk dari ve.

Ckrek.

"vEee?" Teriak kinal membuka pintu tuang rawat ve panik.

"Lo beneran sakit ve? Tapi ko senyum senyum gitu?" Kinal menarap heran pada sahabatnya dari belakang viny dan nabilah mulai terlihat.

"Apa ada suster oke yaa disini?" Kinal menyelidik. " syukurlaah kalo gitu artinya lo udah lupain nenek lampir nyebelin tukang marah marah itu." Konal mengelus dada tapi yang ditanya tak kunjung menjawab hanya senyam senyum tak jelas memandangi hp.

"Lo salah kali nal. Tuh liat ka ve liatin hp terus." Tembal nabilah. "Berarti itu temen kantornya." Tembal nabilah.

Viny hanya menggeleng akan tingkah kedua sahabatnya yang menebak tentang veranda.

"Lo gpp kan ve?" Viny bertanya lebih serius.

"Gue gpp." Jawab ve singkat tanpa menghentikan senyumnya yang merekah.

"Beneran lagi kasmaran nih anak." Ucap kinal seraya merebut hp ve.

"Heii nal, balikin hp gue." Ve langsung beranjak bangun tak mempedulikan keadaannya yang masih lemah.

"Kita liat siapaa yaa yang menarik perhatian seorang verandaa." Kinal mulai membuka aplikasi chat yang sedang booming ini. "What?" Kinal menatap tak percaya dengan nama yang tertera di hp ve. "Lo ga lagi halu kan ve?" Ucap kinal memastikan, takut sahabatnya terlalu terobsesi dengan naomi.

Dengan iseng kinal melakukan panggilan pada naomi. Tak sampai 5 detik naomi sudah mengangkatnya.

"Apaan sih lo? Gue kan masih kerja. Entar gue telpon kalo udah beres. Ganggu banget sih." Maki naomi di balik telpon. Buru-buru kinal mematikan telponnya, karena makian khas naomi sudah membuktikannya.

Ting.
"Ga jelas nelpon tapi ga ngomong dimatiin lagi." Chat masuk dari naomi.

"Itu dari naomi kan? Siniin hp gue." Pinta ve pada kinal.

Ide cemerlang terlintas dalam benak kinal. "Udaah gue dulu yang pegang."

"Apaan sih nal gue kangen berat tau sama naomi." Kesal ve.

"Nurut deh sama gue. Nih yaaa kita buat nenek lampur menyerah." Kinal tersenyum penuh kemenangan.

Veranda akhirnya mengalah. Walaupun sebenarnya perasaan kesal sangat melanda dirinya. Tapi setidaknya cerita viny tentang naomi sedikit mengobatinya.

Dua kam sudah hp ve dipegang oleh kinal. Tentu tak ada lagi chat masuk. Ato pun yang lainnya.

"Lo mau naomi kan ve? Lo mau ikutin permainan gue kan ve?" Kinal akhirnya buka suara.

kitaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang