Hari terangkai menjadi minggu, minggu menjadi bulan, bulan menjadi tahun. Semua itu berlalu seakan aku tak bisa mengulanginya lagi. Keindahan itu semakin menyelimuti ku. Tenang, damai, sejuk, nyaman rasanya. Prestasi yang ku raih pun meningkat pesat. Keaktifan ku di bidang pramuka, matematika, ipa, dan bahasa inggris membawa ku pada kompetisi bergengsi yang berujung kemenangan. Fahmi dan Rafi pun selalu turut andil dalam setiap kemenangan ku. Popularitas ku meningkat pesat dan mulai banyak perempuan yang menyukai pribadi ku. Lama kelamaan aku mulai merasa nyaman dengan kondisi ku sekarang. Entah kenapa, perasaan ku telah berpindah ke lain hati. Perasaan ku tertuju pada seorang siswi bernama Nurul. Setelah berani menyatakan perasaan, kami berdua resmi menjadi pacar. Hari demi hari, hubungan yang tadinya manis berakhir tragis. Dia memutus kan hubungan dengan alasan terlalu banyak perempuan yang mendekati ku dan memberi perhatian lebih pada ku. Keep positive thinking. Mungkin dia bukan jodoh ku yang sebenarnya.
Tak terasa, tahun ajaran ini telah berakhir. Jomblo. Mungkin sebuah kata yang tepat untuk kondisi ku di awal kelas 8 ini. Semakin lama, aku mulai gila prestasi. Cewek, no way!!. Itulah prinsip ku saat ini. Kesombongan mulai menghampiri diriku. ("Nggak ada yang bisa lebih baik dariku.. ") pikirku.
Saat dirumah....
Tak sengaja aku menonton suatu tv, yang menyiarkan anak - anak hebat para penghafal Al-Qur'an. Aku berfikir, apa bisa aku seperti mereka?. Berat untuk menjaga hafalan sebanyak itu. Hingga bacaan salah satu peserta sampai pada ayat
و لقد يسرنا القران لذكر فهل من مدكر
Yg artinya
"Dan sungguh, telah kami mudahkan Al-Qur'an. Maka siapakah yg mau mengambil pelajaran ( dari Al-Qur'an)? "
[Q. S Al Qamar]Tak terasa air mata ku menetes. Terharu. Melihat kehebatan anak- anak yang lebih muda dari ku, tapi jauh lebih mulia dari ku.
Ya Allah, inikah hidayah dari mu?.Kriing.. Kriing.. Kriing
Telpon rumah ku berdering.
Bunda dengan sigap mengangkatnya.
"Assalamualaikum , ini dengan siapa ya? " tanya bunda
"Ih om Heri bun. Thifa sakit demam berdarah. Do'an ya biar cepet sembuh" jelas om Heri
"Oh, iya om. Insya Allah do'a mah nggak usah di pinta. Di rumah sakit mana? " tanya bunda
"Rumah sakit Al Islam Cicadas"
"Oh gitu, nanti Baba sama kakang ke sana atuh ya? "
"Boleh, sok aja. Gitu aja bun. Assalamualaikum " kata om Heri
"Wa'alaikum salam""Siapa bun? " tanya ku
"Om Heri, katanya dek Thifa sakit DB"jawab bunda lembut
"Masya Allah, kakang mau nengok bun. Tapi sama siapa ya? "
"Sama Baba aja. Mumpung libur"
"Kakang siap-siap dulu sekalian ngasih tau Baba ya?. "
"Sok. " jawab bundaPerjalanan 30 menit ku tempuh dari Antapani ke Cicadas. Sedikit macet. Tapi Alhamdulillah sampai tepat sebelum adzan Dzuhur.
"Assalamualaikum om.. Thifa nya kenapa? "Tanya ku
"Oh jadi gini............... (Hingga akhir penjelasan). Jadi gitu ceritanya"
"Oh, cepet sembuh y.. " doa ku.Saat berbincang - bincang. Om tau bahwa aku hampir lulus SMP. Ia menawari ku beberapa pilihan . Pondok atau SMA plus. Di karenakan cita-cita yang terus memintaku untuk mewujudkannya. Aku memilih masuk pondok.
"Oh jadi kakang mau masuk pondok?. Kalau mau sama om di bantu buat nyari. Plus om biaya in. Insya Allah sampai lulus" ajak om Heri
"Mau om, tapi apa nggak akan ngerepotin om, ayah, sama bunda? " jawab ku
""Insya Allah nggak kok. Om jamin semuanya. Btw kakang udah punya pacar? " sindirnya
"N-nggak atuh om. Kakang nggak berani pacaran. "
"Bagus atuh kalau gitu mah. Udah pernah khatam Qur'an? "
"Udah, om. Alhamdulillah dah 2 kali. Di target sama kakang minimal 1 tahun 1 kali. "
"Om ada 2 pilihan. Mau ke pondok Madinatul Ulum Bandung, atau As-Salam?. Kalau MUB mah 90% agama, sisanya pelajaran umum. Tapi da di sana ada kesetaraan paket, jadi nggak usah khawatir masalah ijazah. 3 tahun 30 juz.
Kalau di As-Salam itu mah kayak sekolah plus.
Om sih lebih pilih MUB. Tapi tergantung kakang sih. Sok istikharah-in dulu, udah cocok hubungi om. "
"Nanti kakang pikir-pikir dulu. Insya Allah secepatnya" jawab ku. Jawaban itu pun mengakhiri topik dan aku beranjak pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara dibalik Asrama
RomanceKisah hidup seorang santri berusia 16 tahun bernama Danial yg berjuang menghafal 30 juz Al-Qur'an dan menggapai mimpinya untuk belajar di Mesir. Pada mulanya ketertarikan Danial terhadap cinta terbilang cuek, namun entah kenapa perasaannya tertuju p...