Masa - Masa SMP 2

155 12 3
                                    

Sepulang sekolah. Aku, Rafi, dan Fahmi merencanakan pengerjaan tugas MOS yang di beri kak Adit. Sempat bingung memang. Tapi, kami bertiga tidak terlalu kesulitan. Karena kami bertiga pernah merasakan seperti apa rasanya menjadi siswa berprestasi. 15 menit perjalanan telah ku lalui, tak ku sangka tempat tinggal mereka berdua dekat dengan rumahku. Setelah bertukar kontak , kami pun berpisah.

"Sebuah awal yang baik. Mendapat teman yang setara kemampuan, terlebih lagi dapat bertemu dengan dia..... " gumam ku sambil senyum-senyum sendiri. Aku pun berlari sampai rumah dengan perasaan berbunga-bunga.

"Kenapa kang, kok kayak seneng gitu?.. "Kata bunda ku. Sedikit menyindir sikapku.
"N-nggak bun. Kakang nggak apa-apa kok" sigap ku
"Lancar MOS nya? "
"Alhamdulillah bun. Semuanya lancar dan... "
"Dan apa hayo?... " potong bunda ku
"N-nggak kok. Nggak ada apa-apa. " kata ku sambil berlari memasuki kamar dan buru-buru menutup pintu.
"Memang anak zaman sekarang.. " bunda ku hanya bisa tersenyum melihat sikap ku.

Sambil mendengar lagu kesukaan ku, aku masih membayangkan wajahnya. Tak bisa berhenti memikirkannya. Semakin aku hanyut, semakin nyaman rasanya. Memang pas dengan lagu yang ku dengar sekarang. I Don't Even Know Your Name - karya Shawn Mendes. Tak sadar aku telah terlelap dan siap bertualang dalam mimpi indah.

"Kang, kakang. Bangun dong!. Adzan Dzuhur tuh, ke masjid sana. Pulangnya makan siang!. " seru bunda
"I-iya bun... Hooaaamm" jawab ku sambil memulihkan kesadaran. Setelah bersiap, aku pun berangkat ke masjid untuk menjalankan Shalat berjamaah. Bunda pernah berpesan padaku agar selalu menjaga Shalat dan menaati perintah Allah dan rasul Nya. Ya, meski se cerewet apapun, dia tetaplah ibuku. Selalu ada saat aku butuh. Penenang saat guncang, perawat saat sakit, dan penyenang di kala sedih.

Sepulang dari masjid, entah kenapa masih saja terbayang wajahnya.
"Ah sudahlah, pentingkan tugasmu dulu. Fokus akan tujuan mu. Fokus, fokus. " gumam ku.
Aku pun segera membuka Handphone. Takut-takutnya ada chat dari Rafi atau Fahmi.

Hmmm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hmmm. Besok sepulang sekolah ya... Baiklah akan ku buktikan bagaimana kemampuan otak ku.

Esok harinya sepulang sekolah...

"Fi. Ni si Danial mana sih!. Dah lama kita nunggu nih! " ucap Fahmi yang mulai kesal
"Tunggu aja. Nanti juga dateng. " jawab Rafi dengan tenang.

Tidak lama kemudian...

"Rafiii!!, Fahmi!!, hahhhhh.. Hahhhh. M-maaf aku t-t-terlamb-bat. Hahhh. Hahhh. " kata ku sambil mengatur nafas yang tidak karuan.
"Nggak apa-apa kok. Yang penting kamu dateng. Yo, istirahat dulu baru kita mulai" jawab Rafi yang selalu tenang.

Setelah istirahat, pun kami kerjakan. 2 jam pun berlalu. Semua soal pada lembar tugas telah kami jawab. Kami pun pulang ke rumah masing-masing.

Asmara dibalik AsramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang