Pletakk
"Aduh rann sakit" Keluh Atta sambil memegangi kepalanya
"Bodo amat!" ucapku menekan kalimat
"Sadis kamu ran" ucap atta sambil tetap memegang kepalanya
"Emang" ucapku santai
"Ohiya ran, yang tentang reynan gimana?" Tanya erin dengan hati²
Lalu aku tersenyum tipis, menghirup nafas panjang untuk menenangkan diri, lalu aku mulai bercerita, cerita seperti yang lisa ceritakan padaku, atta dan erin menyimak dan mencerna setiap kata²ku, mereka pasti merasa kasihan padaku, tapi apa karena patah hati seseorang perlu dikasihani?
Aku selesai bercerita, lalu erin memeluku, aku menangis dipelukannya, sedangkan atta menatapku dengan tatapan sedihnya, setelah selesai aku menangis atta mengeluarkan suaranya
"Kita selalu ada buat kamu ran" ucap atta sambil memgelus rambutku
"Makasih ta" ucapku sambil tersenyum, lalu atta membalasnya dengan anggukan dan senyum
Dalam sedih sedihan itu tiba² hp ku bunyi dan menampilkan sebuah notofikasi line, ku buka line dan pesan itu dari kak jo
LINE
Kak muka datar
16.23
Dimana?
Me : Di G'Cafe
Read
"Lahh cuma diread" Batinku
"Rann" panggil atta
"Kenapa?" tanyaku sambil memainkan hp
"Ga jadi" ucap atta
"Kenapa gak jadi?" tanyaku heran
"Gak papa" Ucap Atta
"Ck, gimana si kamu ta" ucapku kesal
"Gak gimana² , hehehe" ucap atta
"Malah ketawa" ucapku
"Biarin lah" -Atta
"Iya'in" -Ran
Line line ( bunyi hp)
Kak muka datar : (1) message
Lalu kubuka pesan dari kak jo
LINE
Kak muka datar
15.50
Keluar sekarang
Me : keluar? Keluar cafe?
Kak muka datar
Ya
-
-"Pulang yuk, aku udah dijemput" ucapku sambil memasukkan hp ke dalam saku
"Dijemput siapa?" tanya atta
"Cal.... Kakak sepupu" ucapku, hampir saja aku bilang calon suami
"Ohhh" -atta
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Atlet Bultang (Jonatan Christie)
Fanfiction18+ "Ahh pelan pelanh kak" -Ran "Ini juga udah pelan" -kak jo "Aaw kak sakit" -Ran "Kak ih sakit, pelan² kak" -Ran "Ish cerewet, ini juga udah pelan" -kak jo "Ashh aaah kakkk sakitth" -Ran "Ntar juga gak sakit" -Kak jo "Ntar perbannya biar kakak yan...