"Anjirr ternyata kak jo cuma tethring, dasar gak modal" ucapku kesal
Lalu aku melangkah ke kasurku melihat line
Dan pesan dari Reynan tadi belum kubalas, boro² ku balas, ku buka saja belum
LINE
Reynan : (2) Message
Lalu aku menarik nafas panjang, membuangnya dengan tenang dan pelan, mengumpulkan semua keberanianku, karena aku takut oleh pesan itu,lalu ku buka pesan reynan
LINE
Reynan :
Jika kamu ingin putus ya sudahAku juga sudah bosan denganmu
Pesan dari Reynan membuat hatiku terasa pedih, rasanya hatiku hancur karena setiap kata dalam pesan itu, aku sungguh tidak berharga dalam hati reynan, dia hanya main² denganku, aku menangis, menangisi laki² yang hanya main² denganku, aku sungguh tidak percaya dia melakukan hal itu, terbayang dalam otakku saat pertama kali dia mengungkapkan perasaannya dan aku menerimanya
Flashback on
Disinilah aku disebuah taman yang sejuk, menatap danau dan menikmati senja, menunggu seorang laki² yang membuatku melupakan orang yang pernah hampir membuatku gila
"Ran" ucap reynan sambil duduk disampingku
"Maaf ya membuatmu lama menunggu" ucapnya sambil mengelus rambutku
"Tidak lama kok, kamu mengajaku kesini untuk apa?" Tanyaku to the point
"Ahh iyaa, aku ingin kamu menjadi pacarku" ucapnya yang membuatku terkejut, lalu dia mengeluarkan sebuah kalung dari sakunya
"Will you be mine" ucap reynan dengan senyum merekah Diwajahnya,dia sangat tampan
Aku hanya bisa mengangguk, yah aku menyukainya, dia berbeda dari yang lainnya
"Yesss" ucapnya bahagia lalu memakaikan kalung dileherku
Senja itu menjadi saksi, hatiku bahagia sejak saat itu, sebelum perjodohan itu dan reynan merangkul seorang gadis dengan mesra
Flashback off
"Aaaaah" teriaku frustasi
"Aku membencimu, sangat membencimu" aku menangis, rasanya perih, aku merasakannya lagi, patah hati.
"Aaaaaaah" aku berteriak lagi
"Rann ada apa rann" teriak bunda dari luar sambil gedor² pintu
"Bunda hiks bun hiks jangan hiks terlalu keras gedor pintunya hiks nanti rusak hiks" ucapku sambil menangis
"Iya iya nak ini gak terlalu keras, tapi kamu kenapa? Buka pintunya ran" ucap bunda panik
"Aku gak papa bun" ucapku lemas sambil berjalan menuju meja belajarku, mencari sebuah kotak
"Ketemu" ucapku lemah
Ku buka kotak itu dan terdapat sebuah kalung, kalung yang indah, manis dan sederhana, aku menyukai kalung ini tapi itu dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Atlet Bultang (Jonatan Christie)
Fanfic18+ "Ahh pelan pelanh kak" -Ran "Ini juga udah pelan" -kak jo "Aaw kak sakit" -Ran "Kak ih sakit, pelan² kak" -Ran "Ish cerewet, ini juga udah pelan" -kak jo "Ashh aaah kakkk sakitth" -Ran "Ntar juga gak sakit" -Kak jo "Ntar perbannya biar kakak yan...