22. Hamil

37K 5.1K 169
                                    

Untuk merayakan hari ulang tahunku, aku mentraktir Tristan, Leo, dan Citra makan siang. Tadinya sih mau hangout sepulang jam kerja, tapi aku kan sekarang bukan wanita single lagi. Ada anak-anak yang menungguku pulang di rumah. Apalagi saat ini Mas Damar juga masih di luar kota. Padahal aku sangat berharap dia ada disini, tapi yah apa daya.

"Cit, kok kayaknya lu makin hari makin kayak buntelan deh," ucap Leo tiba-tiba.

Jika biasanya Citra akan langsung mengamuk jika ada yang menyinggung soal badannya─sebab Citra adalah penganut body kutilang (kurus tinggi langsing) garis keras─ kali ini Citra justru malah tersenyum lebar. Bukan hanya Leo, aku dan Tristan pun ikutan heran.

"Sakit lu ya, Cit?" tuduh Leo.

Kali ini baru Citra menggeplaknya. "Sembarangan!" sungutnya. Citra kemudian mengelus perutnya. "Gue kan sekarang makan buat berdua, wajarlah kalau sekarang gue makin berisi."

Aku terkejut mendengar pengakuan Citra. Leo bahkan sampai menganga saking kagetnya. "Lu hamil, Cit?" tanyaku. Pasalnya selama ini Citra gak bilang apa-apa. Biasanya kan dia suka cerita-cerita sama aku.

Citra mengangguk dengan semangat. "Alhamdulillah udah masuk minggu ke-sebelas."

"Aihh! Selamat ya, Cit!" Aku langsung memeluknya. "Kok rese sih gak bilang-bilang?" protesku kemudian. Berarti udah lama juga dong dia menyembunyikan hal ini. Pantesan kuperhatikan belakangan ini nafsu makan Citra bertambah. Kalau lagi kerja, ada aja yang dia cemilin.

Citra membalas pelukanku. "Iya, maaf ya. Kantor lagi hectic banget sih jadi gak sempet cerita-cerita. Gue juga baru tahu kalau gue hamil pas periksa ke dokter semingguan yang lalu. Jadi yaa belum dapat waktu yang match buat rumpi sama kalian."

Emang bener sih yang dibilang Citra. Di kantor sekarang lagi sibuk-sibuknya. Maklum, lagi persiapan menyambut ulang tahun kantor jadi banyak kerjaan tambahan. Udahlah mana kantor juga lagi ngadain banyak promo travel ke berbagai kota ataupun negara, tahu aja orang Indo paling suka hilaf kalau lihat kata promo atau diskon.

"Semoga sehat terus yaa, Cit, sampai proses persalinan."

"Aamiin. Thanks ya, May, semoga cepat nyusul ya," ujarnya dan aku meng-aamiin-kan dalam hati.

"Congrats, Cit! Doain istri gue juga biar cepet nyusul." Gantian Tristan yang memeluk Citra.

"Lu gak mau ngucapin selamat buat gue, Le?" tanya Citra kemudian sebab daritadi Leo masih diam saja padahal aku dan Tristan sudah heboh mendengar kabar kehamilan Citra.

"Kalo gue ucapin selamat, lu doain gue cepet hamil juga gak?" tanya Leo dengan begonya. Minta dikemplang banget emang anak ini. Udah mana dia jomblo sendiri diantara kami berempat. Gimana gak jadi bahan bullyan coba.

"Gue doain supaya lu gak hamilin anak orang!" jawab Citra. Emang cuma Citra doang dah yang bisa ngebalikin omong kosongnya Leo.

Leo tertawa kemudian bangkit dan merangkul Citra. "Selamat ya, Cit," ucapnya.

"Thanks, Le," balas Citra. Dari nada suaranya sih kurasa keduanya sudah berdamai dengan masa lalu mereka.

"Jangan lupa kalau anak lu cewek jodohin ama gue ya, Cit."

Citra langsung mendorong Leo mundur. "Gak sudi!" tolaknya terang-terangan. Ah, aku lupa, mereka berdua mana mungkin bisa damai sih hahaha.

"Kalau gitu sabtu ini lu gak usah ikut gue survey barang elektronik, Cit," usulku. Jadi, selain kebagian tugas sebagai bendahara, kami juga diminta membantu seksi acara untuk membeli hadiah doorprize buat event piknik bersama ulang tahun kantor nanti. Katanya sih biar sekalian aja kita yang megang uangnya, kita yang belanjain juga. Sebenarnya belanja online bisa sih, cuma kalau kayak barang elektronik gitu kan enaknya lihat langsung. Biar bisa milih yang mana yang lebih bagus.

"Yah emang kenapa? Gue kan mau sekalian shopping," protes Citra dengan raut wajah cemberut.

"Mikir aja anjir, lagi hamil masih aja hobi ngebolang," hardik Leo.

"Hamil gak menghalangi hobi, cuy!" bela Citra.

"Ya tapi fisik lu kan sekarang beda, Cit. Ada janin yang harus lu jaga. Kalau bawa badan sendiri sih kecapekan tinggal urut, nah lagi hamil gini ngurut juga gak bisa sembarangan kan? Jangankan capek fisik, lu capek pikiran aja bisa ngaruh ke kandungan lu. Jadi gak usah riweh deh lu mau jalan kesana-sini. Pergi-pergian seperlunya aja."

Oh, wow! Aku terpukau dengan kepekaan Leo yang luar biasa kali ini. Biasanya kan segala sesuatu yang keluar dari mulut Leo itu kayak angin yang numpang lewat aja. Gak ada isinya gitu. Tapi kali ini kritis sekali pemikirannya.

"Lu bapak dari anaknya Citra ya, Le?" Aku langsung tertawa mendengar celetukan Tristan. Savage memang mulut Sultan kita satu ini. Kalau ngomong dikit, tapi ngeselin.

"Bukan, gue calon suaminya," jawab Leo tegas bak kekasih yang mengenalkan pujaan hatinya pada orang lain.

Citra langsung memutar bola matanya malas. "Belum tentu juga anak gue cewek. Kalaupun cewek juga bakal gue kekepin biar gak diguna-guna lo."

"Lagi hamil jaga mulut juga. Jangan benci-benci amat ama gue. Ntar kalau anak lu cowok terus mirip gue, repot lu, Cit. Bukan apa-apa, banyak yang naksir."

"Najis!" hardik Citra langsung.

"Tapi Leo ada benernya juga, kok, Cit. Tante gue dulu katanya waktu hamil sebel banget sama tukang kue keliling yang tiap lewat tuh berisik banget mulutnya. Kalau ngelayanin yang beli juga bawel abis nyeritain masalah hidupnya. Pokoknya Tante gue benci banget deh sama dia. Eh, anaknya sekarang jadi kayak tuh orang. Bukan jadi tukang kue kelilingnya sih, tapi jadi banyak omong banget dan suka nyeritain masalah hidupnya ke orang lain entah di dunia nyata ataupun maya."

Citra langsung mengelus-elus perutnya begitu mendengar cerita Tristan. "Amit-amit ya Allah jangan sampai anak gue kayak gitu. Nanti kamu mirip Papa atau Mama aja ya, nak." Citra berceloteh sendiri dengan perutnya.

Leo langsung tertawa mengejek mendengar celotehan Citra. "Siapa? Elu? Normal? Set dah di rumah kurang kaca, Cit?" ledeknya.

Citra mengibaskan rambutnya yang sudah memanjang melewati bahu. "Udah cantik, gak perlu kaca," balasnya sambil mengerlingkan sebelah matanya.

Leo mendecih pelan. "Untung lagi hamil lu jadinya cantik beneran."

Aku setuju dengan Leo. Aura ibu hamil tuh kayaknya memang beneran ada deh. Aku lihat Citra jadi lebih bersinar gitu dibanding biasanya. Emang dasarnya juga dia udah cantik sih, eh jadi tambah cantik setelah sekarang badannya lebih berisi.

Tanpa sepengetahuan Citra, Leo, ataupun Tristan, aku mengelus perut rataku di bawah meja. Tuhan, semoga aku juga bisa merasakan nikmat seperti yang Citra rasakan saat ini. Aamiin.

***

To be continue

======================

Ada yang tertypu sama judulnya gak? Hahahahaha

Tuh buat yang kangen sama Mas Damar

Much love,

Asty K.

FIDELITY (Sequel Quandary) [Tersedia di PlayStore & Online Bookstore]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang